Di sebuah WAG terjadi sebuah diskusi ringan seputar “Salam Farmandeh), sebuah mars berbahasa Parsi berisi ikrar kepatuhan rakyat Iran kepada pemimpin mereka, Imam Khamenei.
Mars berlirik heroik yang dilantunkan oleh radud terkemuka pemilik suara emas yang juga qari Al-Quran, bernama Zamani ini diluncurkan dalam acara live show di pelbagai event kolosal yang diikuti oleh massa pelajar dan mahasiswa juga masyarakat di banyak kota di Iran.
Lagu yang menggenjot semangat revolusioner ini langsung booming dan menggebrak blantika musik Iran yang selama ini lebih dikuasai oleh musik-musik kontra spirit revolusioner generasi milenial Iran yang menjadi target utama serangan ekstensif “soft war” Imperialisme Yankees dan hantaman tsunami digitalisme korporasi data segelintir globalis. Ia langsung merajai list trending topic medsos, terutama you tube dan menerjang garis border sejumlah negara tetangga hingga jagad online, termasuk Indonesia meski dalam lingkaran terbatas.
Bila memperhatikan teks dalam lagu mars tersebut, terutama judul “Salam Farmandeh” (Salam untuk Panglima) dan konteksnya, dapat disimpulkan bahwa “salam farmandeh” bisa dimaknai dalam pengertian luas ditujukan kepada Imam Mahdi. Namun bila motif peluncurannya adalah menumbuhkan patrioritisme, spirit resistensi dan komitmen kebangsaan, maka ia ditujukan sebagai bukti ketangguhan dan kesetiaan kepada Sang Rahbar yang dalam undang-undang Republik Islam Iran ditetapkan sebagai panglima tertinggi (di negara lain jabatan pangti dipegang oleh presiden ) di tengah inflasi 6 sebagai akibat embargo sekitar 40 tahun dan sanksi demi sanksi yang ditimpakan atasnya.
Terlepas dari polemik dalam internal komunitas Syiah di atas, tak bisa dipungkiri bahwa Revolusi Islam yang diletuskan oleh Imam Khomeini pada 1979 silam telah menjadi momentum historis bagi tersebarnya ajaran Ahlul-bait ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Keberhasilan Imam Khomeini menumbangkan monarki Pahlevi yang menjadi anak emas Amerika di Timur Tengah telah membuat mata bangsa Indonesia terbelalak dan sebagian menyatakan diri sebagai penganut Syiah. Dengan kata lain, komunitas Syiah terutama di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Iran terutama Imam Khomeini.
Relasi Syiah, Iran juga Imam Khomeini dengan Indonesia tak perlu dinafikan, namun justru patut diafirmasi dan dijelaskan secara proporsional.
Relasi ini tidak dipahami secara komprehensif oleh sebagian individu dalam komunitas Syiah di Indonesia dan kerap disalahpahami oleh pihak di luar karena tidak membekali diri dengan epistemologi doktrin otoritas dalam teologi Syiah.
Sebagian pihak luar Syiah yang tidak mampu berpikir objektif dan cenderung mengedapankan presumsi stereotipe menuduh komunitas Syiah tidak punya komitmen kebangsaan dan rasa keindonesiaan, bahkan mencurigainya berencana, sebagaimana para pengusung khilafah, mendirikan sistem pemerintahan seperti negara yang didirikan rakyat Iran setelah berjaya melakukan Revolusi di bawah kepemimpinan Imam Khomeini.
Boleh jadi anggapan ini didasarkan pada fenomena partikular beberapa individu Syiah, terutama di media sosial, yang rajin memasang foto pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Khamenei, penerus Imam Khomeini, beberapa tokoh serta info-info seputar konflik antara AS bersama sekutunya dan Iran, bahkan peristiwa domestiknya.
Persoalan relasi segitiga (Syiah, Iran dan Indonesia) ini memang cukup kompleks untuk dipahami secara ringkas dan sederhana. Ia juga terlalu panjang untuk diurai dalam puluhan paragraf sebuah tulisan panjang yang mungkin melelahkan bagi sebagian orang.
Demi memperoleh sebuah gambaran utuh dari semua sisi dan demi mengklarifikasi semua anggapan minor yang sebagiannya bugil fakta, Departemen Kajian dan Pendidikan ICC membuka kesempatan bagi siapapun untuk mengikuti paket kajian berseri Syiahlogi.
Kuliah ini akan diselenggarakan secara offline pada setiap Jumat sore. Peminat kajian ini bisa segera mengisi formulir pendaftaran berikut:
📍 Link pendaftaran
https://Bit.ly/Bidar-ICC
💓 50 pendaftar pertama kelas offline mendapat hadiah buku
📹 Live di Youtube ICC Jakarta TV
📱 Layanan Informasi
089519017055 [WA Only]