ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Berbahasa Arab dan Kearab-araban bukan Keharusan dalam Berislam

by admin
April 1, 2020
in Islam Indonesia
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memperhatikan poin berikut, bahwa tidak ada urgensitas bahwa wahyu Ilahi itu harus diturunkan dengan bahasa yang paling sempurna, sebagaimana kita juga bisa menyaksikan sebagian dari kitab-kitab langit telah diturunkan dengan bahasa selain Arab.
Dari sisi lain, menganalisa secara jeluk struktur sebuah bahasa dan mengkomparasikannya dengan bahasa-bahasa yang lain, selain harus berada di bawah keahlian para cendekiawan ilmu-ilmu Islam, juga harus dianalisa dari perspektif para ahli linguistik. Secara sepintas dalam kitab-kitab dan dunia maya, kita bisa menyaksikan dengan baik adanya perbedaan-perbedaan teori di kalangan para ahli lingusitik berkaitan dengan masalah ini.
Sebagian menganggap kebergantungan makna bahasa Arab dengan perubahan-perubahan kalimatnya merupakan sebuah hal yang baik, sebagian yang lain menganggap bahwa peng-i’rab-an (pemberian tanda baca) yang ada dalam bahasa ini telah menempatkannya sebagai sebuah bahasa yang sulit.
Namun bagaimanapun, bahasa Arab memiliki karakteristik-karakteristik yang menarik dalam menyampaikan makna dan konteks sastra, oleh karena itu banyak kalangan penyair Arab dan Persia yang memanfaatkan bahasa yang tidak bisa diingkari kelayakan dan kapabilitasnya ini.
Dalam Al-Quran pun, pada banyak kasus yang mengisyarahkan pada ke-Arab-an al-Quran, menurut penjelasan para cendekiawan linguistik Arab[1], yang dimaksud dengan ke-Arab-an al-Quran di sini adalah kefasihan dan interpretasinya yang jelas: “(Ialah) Al-Qur’an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa.”[2]Sementara itu, dalam kaitannya dengan diturunnya Al-Quran dalam bahasa Arab, hal ini berkaitan dengan kondisi negeri tempat diturunannya wahyu ini dan karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh penduduknya. Karena demikianlah sunatullah, sebagaimana Dia berfirman, “Dan jika Kami jadikan Al-Qur’an itu suatu bacaan dalam selain bahasa Arab, tentulah mereka mengatakan, “Mengapa jelas ayat-ayatnya? Apakah (patut Al-Qur’an) dalam bahasa asing, sedang (rasul adalah orang) Arab?” Katakanlah, “Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman. Dan pada telinga orang-orang yang tidak beriman terdapat sumbatan, sedang Al-Qur’an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.”[3]Dari perspektif riwayat pun tidak pernah ada anggapan bahwa bercakap dengan bahasa Arab dianggap sebagai sebuah kemuliaan, bahkan memperlihatkan kesombongan karena ke-Arab-an dianggap sebagai sebuah hal yang tercela[4], dan dijelaskan bahwa “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa”.[5]Jikapun sebagian dari perspektif hadis, bahasa Arab dianggap sebagai sebuah bahasa yang lebih baik dari bahasa-bahasa lainnya, akan tetapi secara lahiriah hal ini dikarenakan bahasa ini merupakan bahasa yang dipergunakan oleh para penghuni surga. Kendati tidak ada pemahaman yang detail mengenai riwayat ini, akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa bahasa Arab sebagai sebuah bahasa dengan struktur yang lebih baik.[6]

[1]. Raghib Ishfahani, Mufradat Alfâzh Al-Qurân, hlm. 557, Darulqalam, Beirut, cetakan pertama; Mushtafawi, Hasan, At-Tahqîq fî Kalimati al-Qurân al-Karîm, jil. 8, hlm. 74, Dar al-Kutub al-‘Alamiyah, Markaz Nasyr Atsar Alamah Mushtafawi, Beirut – Kairo – London, cet. Ketiga.
[2]. (Qs. Al-Zumar [39]: 28)
[3]. (Qs. Fushilat [41]: 44)
[4]. Kulaini, Muhammad bin Ya’qub, Al-Kâfî, diedit oleh Ghaffari dan Akhundi, jil. 8, hlm. 246, Darul Kutub Al-Islamiyah, Teheran, 1407 H.
[5]. (Qs. Al-Hujurat [49]: 13).
[6]. Hanya dalam satu riwayat marfu’ dalam kitab tertentu yang telah menukilkan dari Rasulullah Saw yang mengisyarahkan terhadap keungulan bahasa yang dipergunakan oleh Rasul, tentunya, tampaknya yang dimaksud di sini adalah dialek Quraish. Bagaimanapun dari riwayat ini tidak bisa diambil kesimpulan yang pasti seperti ini. Mufid, Muhammad bin Muhammad, Ikhtishâh, diedit oleh Ghaffari wa Muharrami, hlm. 187, Al-Mawatir al-‘Alimi Lialfiyah Al-Syaikh Al-Mufid, Qom, 1413 HQ.

admin

admin

Related Posts

Islam Indonesia

SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48

November 20, 2022

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermengucapkan SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48DAN ATAS TERPILIHNYAPROF. HAEDAR NASHIRsebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode...

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Islam Indonesia

Duka Cita yang Mendalam

May 27, 2022

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamenyampaikanDuka Cita yang Mendalamatas wafatnya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif27 Mei 2022 Semoga Alharhum diterima...

Dunia Islam

Racun Peradaban

March 2, 2023

Entah sejak bila tidak diketahui persis, kapan beberapa aktivis perdamaian dan HAM serta peneliti sejarah di Indonesia mulai akrab—dan kemudian...

Arsip

Hari Lahir NAHDLATUL ULAMA

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas Hari Lahir NAHDLATUL ULAMAke-96 Tahun31 Januari 1926 - 2022 Semoga selalu menjadi pelopor...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

Next Post

Tafsir QS Nur Ayat 3

BELAJAR ISLAM DARING (BIDAR) ICC Jakarta

BELAJAR ISLAM DARING (BIDAR) ICC Jakarta

Bagaimanakah Kehidupan Manusia di Jaman Nabi Adam AS

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist