ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Memuji atau Diam

by admin
November 16, 2020
in Opini
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Di tengah gegap gempita dan ribuan massa yang menyambut kedatangan HRS, ada tiga sikap yang mengiringi kedatangannya;

1 Memuji dan mengagumi karisma magnetis HRS yang sedemikian rupa.

2 Nyinyir sambil mencari atau membongkar kesalahan HRS dan tingkah para pengikutnya.

3 Diam dan tidak berkomentar.

Sikap pertama dan kedua mempunyai implikasi terhadap diri dan lingkungannya, dan mencerminkan apa yang ada dalam pikiran yang mengucapkannya: baik atau buruk, benar atau salah. Dua sikap ini harus dipertanggungjawabkan.

Sementara mengambil sikap diam mencerminkan kehati-hatian atau apatisme orangnya.

Bagaimana dengan kita, jemaah Ahlulbait?

Menurut saya, sikap kedua bagaimanapun juga tidak dibenarkan, karena tuntunan ajaran Nabi Saw dan para Imam Ahlulbait as tidak pernah mengajarkan caci-maki dan nyinyir.

Kita boleh saja tidak suka kepada HRS dan para pengikutnya, tapi kita tidak boleh menghina, merendahkan dan bersikap atau berperilaku nyinyir terhadap mereka.

Lebih dari itu, sikap kedua ini mempunyai implikasi dan efeknya yang mungkin buruk untuk komunitas.

Jadi, menurut saya sikap kedua bukan sebuah pilihan.

Sikap pertama; memuji dan mengagumi HRS dan karismanya, juga harus dipertanggungjawabkan, meski sekilas menguntungkan tapi sejauh mana HRS dan para pengikutnya memahami bahwa pujian kita tulus dan benar, bukan sebuah sikap yang potensial dituduh pragmatis atau “opurtunis”?

Kita tidak tahu persis: sejauh mana pengaruh kita terhadap mereka? Bisakah kita mewarnai mereka, meskipun sedikit?

Sejauh yang saya tahu, tangan kita masih terlalu pendek untuk menjangkau kepala mereka. Komunitas kita sepertinya tidak masuk kalkulator mereka bukan karena apa-apa, tapi karena jumlah kita masih sangat sedikit dan miskin secara material.

Jika kita dalam keadaan seperti itu, lalu mengambil sikap pertama, mungkin akan dianggap oleh mereka sebagai “taqiyyah” atau jangan-jangan malah secara serampangan dituding sebagai kemunafikan.

Lalu kalau kita ambil sikap kedua, selain tidak dibenarkan, maka apa jadinya kita di hadapan HRS dan para pengikutnya?

Untuk saat ini, mungkin sikap ketiga menjadi pilihan yang “relatif” aman dan tepat.

Di sinilah kalimat hikmah, “Diam adalah emas” benar-benar bakal membawa hikmah.

Diam merupakan langkah awal dari sebuah proses olah hati ( riyadhah) kita untuk menahan mulut dan jari-jari kita untuk tidak berkomentar tanpa pikir panjang dan pertimbangan matang.

Selamat memilih diam!

Oleh Ustaz Husein Alkaff

Sumber: Safinahonline

admin

admin

Related Posts

Opini

Boikot Produk Israel: Analisis Filosofis, Ekonomi, dan Sosial pada Kasus Kurma

March 17, 2025

Boikot produk Israel, khususnya kurma, bukan sekadar tindakan ekonomi tetapi juga gerakan moral yang berakar pada perlawanan terhadap pendudukan ilegal...

Dunia Islam

Racun Peradaban

March 2, 2023

Entah sejak bila tidak diketahui persis, kapan beberapa aktivis perdamaian dan HAM serta peneliti sejarah di Indonesia mulai akrab—dan kemudian...

Opini

ZION

April 23, 2022

Tak pernah ada seorangpun menyangka bahwa Zion suatu saat akan menjadi sebuah kata yang disesaki dengan beban angkara. Naskah-naskah kuno...

Ahlulbait

Duka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartaMenyampaikanDuka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri22 Maret 2022 Semoga Allah Swt menempatkan...

Kegiatan ICC Jakarta

UNTUK DUNIA BEBAS IMPERIALIS MELIHAT IRAN SETELAH 43 TAHUN REVOLUSI ISLAM

February 10, 2022

🔴 Ikutilah Webinar UNTUK DUNIA BEBAS IMPERIALIS;MELIHAT IRAN 🇮🇷 SETELAH 43 TAHUN REVOLUSI ISLAM Bersama Keynote Speaker:✅ Dr. Hossein MottaghiDirektur...

Islam Mancanegara

Makam Syahid Soleimani Penuh Peziarah

January 3, 2022

Makam "Sardar Delha" yang terletak di pemakaman Shuhada (Golzar-e Shohada) Kerman ini padat oleh peziarah.

Next Post

Dr. Syekh Aslami: "Dialog internal umat Islam juga perlu dibangun"

Khutbah ke-148, Menyikapi Perbedaan Keyakinan

Khutbah ke-148, Menyikapi Perbedaan Keyakinan

Habib Luthfi Tegaskan Nabi Selalu Menjaga Perkataan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist