ICC Jakarta – Ummu Dawud adalah perempuan salehah, ibunya Dawud, ayahnya Dawud adalah Hasan, putra Imam Hasan bin Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Ummu Dawud juga ibu susu Imam Shadiq a.s.
Suatu hari Khalifah Mansur Al-Abbasi menangkap anaknya, Dawud dan dibawa ke Iraq, kemudian di penjara dengan perlakuan yang keras di penjara. Datanglah Ummu Dawud ke Imam Ja’far Shadiq a.s. Imam menanyakan tentang anaknya dan dijawab, “Wahai Tuanku, bagaimana keadaan Dawud yang berpisah dariku cukup lama? Dia dipenjara di Iraq.” Kemudian Imam berkata,
“Doa istiftah (pembuka) adalah doa yang dengannya akan dibukakan pintu-pintu langit dan akan mengabulkan dengan segera hajat yang berdoa dengannya dan yang mengamalkannya akan diganjar dengan surga.” Berkatalah Ummu Dawud, “Apakah amalan dan doa tersebut duhai putra orang-orang yang benar?”
Imam Shadiq a.s. menjawab, “Wahai Ummu Dawud, bulan haram telah tiba. Ia adalah bulan Rajab yang mendengarkan doa. Ia adalah bulan Allah yang mulia, maka berpuasalah engkau pada ayyamul bîdh (hari-hari putih), yaitu hari 13, 14 dan 15. Dan mandilah di hari yang ke-15 menjelang zuhur. Salatlah di waktu zawal (sebelum azan zuhur) sejumlah 8 rakaat. Sempurnakan rukuk dan sujudnya.
Kemudian salatlah zuhur dan 2 rakaat setelah zuhur. Setelah itu, bacalah 100 kali doa Yâ qôdiyal hawâijath-thôlibîn (Duhai yang mengabulkan hajat orang yang meminta).
Kemudian salatlah 8 rakaat, salat sunnah sebelum asar. Bacalah setelahnya surah al-Fatihah dan 3 kali surah al-Ikhlas, dan surah al-Kautsar, kemudian dirikanlah salat asar. Lakukanlah salat tersebut dengan pakaian yang bersih dan sungguh-sungguh dan jangan ada orang yang berbicara kepada Anda.
Selesai salat asar, sambil menghadap kiblat, bacalah 100 kali surah al-Fatihah, 100 kali surah al-Ikhlas, 10 kali ayat Kursi. kemudian bacalah surah al-An’am, al-Isra’, al-Kahf, Luqman, Yasin, ash-Shaffat, Fushshilat, asy-Syura, ad-Dukhan, al-Fath, al-Waqi’ah, al-Mulk, Al-Qalam, al-Insyiqaq hingga akhir surah Al-Qur’an.
Bila tidak sempurna semuanya atau tidak bisa membacanya melalui mushaf (karena halangan), maka bacalah 1000 kali surah al-Ikhlas. Selesainya, bacalah doa doa Ummu Daud . Usahakanlah saat membaca doa meneteskan air mata walau sebesar kepalanya lalat karena dia tanda dari dikabulkan.
Berkatalah Ummu Dawud, “Lalu aku mengamalkan apa yang diperintahkan ash-Shadiq a.s. Kemudian saat tidur di malam itu, menjelang akhir malam aku melihat Nabi Muhammad saw dan para malaikat dan para nabi sedang bersalawat kepadanya. Kemudian Nabi saw berkata kepada Ummu Dawud, “Wahai Ummu Dawud, bergembiralah dan semua yang melihat amalmu juga saudara-saudaramu semuanya akan memberikan syafaat kepadamu, memberi berita gembira padamu, dan hajatmu akan terkabul dan berbahagialah sesungguhnya Allah akan menjagamu dan anakmu dan akan mengembalikannya padamu.”
Ummu Dawud berkata saat aku terbangun. Selang beberapa hari perjalanan antara Iraq ke Madinah, datanglah Daud kepadaku. Aku bertanya kepadanya tentang keadaannya. Dawud menjawab, “Saat aku dipenjara di tempat yang sempit dengan pagar besi sampai pertengahan Rajab, di malamnya aku melihat dalam mimpiku, aku melihat engkau dalam salatmu dikelilingi orang laki-laki yang kepala-kepala mereka di langit dan kaki-kaki mereka di bumi bertasbih kepada Allah di sekitarmu. Berkatalah kepadaku seorang yang tampan, bersih pakaiannya, harum baunya seharum kakekku Rasulullah saw, “Berita gembira duhai putra perempuan yang salehah, Allah telah mengabulkan amalan ibumu dan doanya. Kemudian aku bangun. Utusan Mansur sudah di pintu. Dia masuk di kegelapan malam melepaskan rantai penjaraku. Dia berbuat baik padaku dan memberiku 10 ribu dirham, yang dengannya aku pulang ke Madinah.
Kemudian Ummu Dawud mendatangi Abu Abdillah As-Shadiq a.s. Imam Shadiq a.s. berkata, “Al-Mansur melihat Amirul Mukminin Ali a.s. dalam mimpinya dan berkata kepadanya, ‘Lepaskan anakku kalau tidak kau akan kumasukkan ke dalam api!’ Dia (Mansur) melihat di bawah kakinya ada api, kemudian dia bangun dari tidurnya dan menyuruh agar membebaskan Dawud.’”
Ummu Daud berkata kepada Abi Abdillah a.s., “Duhai Tuanku, apakah aku boleh berdoa dengan doa tersebut selain di bulan Rajab?” Imam Shadiq a.s. menjawab, “Iya, di hari Arafah atau hari Jum’at. Maka yang mengamalkannya akan diampuni Allah Swt atau di setiap bulan dengan melakukan puasa ayyamul bîdh dan melakukannya sama seperti pada nisfu Rajab.” Dalam riwayat yang lain di hari Arafah atau doa tersebut bisa dibaca setiap hari, Allah akan mengabulkan hajatnya. Insya Allah.
Keistimewaan Doa Ummu Dawud
Doa Ummu Dawud adalah di antara doa-doa yang penting di baca pada hari ke 15 Rajab. Di antara rahasia yang ada dalam doa tersebut adalah:
1) Dapat mengabulkan semua hajat
2) Menghilangkan berbagai kesulitan
3) Melindungi dari kezaliman orang yang zalim.
Untuk mengambil berkah dan meraih keutamaan bulan Rajab, ICC Jakarta mengundang kaum Muslimin dan Muslimat untuk hadir dalam acara doa bersama DOA UMMU DAUD yang akan diselenggarakan pada:
Hari: Jumat, 22 Maret 2019
Waktu: 14.00 – Selesai
Tempat: Husainiyyah ICC Jakarta