Terlepas dari retorika genosida yang terang2gan dan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan militer Israel, yang dibuktikan dengan tindakan tentara Israel di lapangan.
Terlepas dari kengerian genosida terhadap rakyat Palestina, yang disiarkan langsung dari Gaza, ke ponsel, komputer, dan layar televisi kita.
Ini adalah genosida pertama dalam sejarah, di mana para korbannya menyiarkan kehancuran mereka sendiri secara real time, sejauh ini dalam keadaan putus asa, harapan sia-sia bahwa dunia akan melakukan sesuatu.
Gaza mewakili kegagalan moral, seperti yang digambarkan oleh Komite Internasional Palang Merah Internasional, seperti yang digarisbawahi oleh para pemimpin PBB.
Kegagalan tersebut, saya kutip, berdampak tidak hanya bagi masyarakat Gaza, tetapi juga bagi generasi mendatang, yang tidak akan pernah melupakan 90 hari neraka ini, dan serangan terhadap prinsip-prinsip paling dasar umat manusia.
Seperti yang diungkapkan juru bicara PBB di Gaza pekan lalu di lokasi sebuah rumah sakit yang ditandai dengan jelas dengan simbol hadiah berwarna merah, di mana lima warga Palestina termasuk seorang bayi berusia lima hari baru saja dibunuh.
Dunia seharusnya sangat ketakutan. Dunia seharusnya sangat marah. Tidak ada tempat yang aman di Gaza dan dunia seharusnya merasa malu.”
“Komunitas internasional terus mengecewakan rakyat Palestina”