ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Apa Itu Alam Malakut?

by admin
Maret 21, 2023
in Arsip, Uncategorized
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – “Wahai hamba-Ku, jika engkau ingin masuk ke wilayah kesakralan-Ku (Haramil Qudsiyah), jangan engkau tergoda oleh alam mulk, alam malakut, dan alam jabarut, karena alam mulk adalah setan bagi orang alim, alam malakut setan bagi orang arif, dan alam jabarut setan bagi orang yang akan masuk ke alam qudsiyah.” (hadis qudsi).

Alam syahadah mutlak memiliki tingkatan-tingkatannya: alam mulk, mitsal atau hayal, dan alam barzakh, yang keseluruhannya ternyata akrab dengan manusia. Sementara, alam malakut, yang lebih dikenal dengan alamnya para malaikat dan jin, merupakan suatu alam yang tingkat kedekatannya dengan alam puncak lebih utama daripada alam-alam sebelumnya.

Namun, alam malakut masih lebih rendah daripada alam di atasnya, seperti jabarut dan al-a’yan al-tsabitah, yang akan dibahas dalam artikel mendatang. Mulai alam mitsal sampai alam-alam di atasnya tidak bisa ditangkap pancaindra dasar atau fisik manusia karena sudah masuk wilayah alam gaib. Manusia dengan pancaindra fisiknya hanya mampu mengobservasi secara fisik alam syahadah mutlak, seperti alam mineral, alam tumbuh-tumbuhan, alam hewan, dan sebagian dari dirinya sendiri.

Alquran mengisyaratkan unsur kejadian manusia ada tiga, yaitu unsur badan atau jasad (jasad), unsur nyawa (nafs), dan unsur roh (ruh ). Dalam Alquran, nyawa dan roh berbeda. Nyawa dimiliki tumbuh-tumbuhan dan binatang, tetapi unsur roh tidak dimiliki oleh keduanya, bahkan oleh seluruh makhluk Tuhan lainnya. Unsur roh inilah yang membuat para malaikat dan seluruh makhluk lainnya sujud kepada manusia (Adam).

Roh yang merupakan unsur ketiga manusia ini menjadi potensi amat dahsyat baginya untuk mengakses alam puncak sekalipun. Unsur ketiga inilah yang disebut sebagai ciptaan khusus (khalqan akhar) di dalam Alquran.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS al-Mu’min [23]: 12-14).

Kata ansya’nahu khalqan akhar dalam ayat di atas, menurut para mufasir, maksudnya adalah unsur rohani setelah unsur jasad dan nyawa (nafs). Hal ini sesuai dengan riwayat Ibnu Abbas yang menafsirkan kata ansya’nahu dengan ja’ala insya’ al-ruh fih, atau penciptaan roh ke dalam diri Adam. Unsur ketiga ini kemudian disebut unsur ruhani, atau lahut atau malakut, yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk biologis lainnya.

Unsur ketiga ini merupakan proses terakhir dan sekaligus penyempurnaan substansi manusia sebagaimana ditegaskan di dalam beberapa ayat, seperti dalam surah al-Hijr: 28-29. Setelah penciptaan unsur ketiga ini selesai, para makhluk lain, termasuk para malaikat dan jin, bersujud kepada Adam dan alam raya pun ditundukkan (taskhir) untuknya. Unsur ketiga ini pulalah yang mendukung kapasitas manusia sebagai khalifah Tuhan di bumi (QS al-An‘am [6]: 165) di samping sebagai hamba (QS al-Zariyat [51]: 56).

Meskipun memiliki unsur ketiga, manusia akan tetap menjadi satu-satunya makhluk eksistensialis karena hanya makhluk ini yang bisa turun naik derajatnya di sisi Tuhan. Sekalipun manusia ciptaan terbaik (ahsan taqwim/QS al-Tin [95]: 4), ia tidak mustahil akan turun ke derajat paling rendah (asfala safilin QS at-Tin [95]: 5), bahkan bisa lebih rendah daripada binatang (QS al-A‘raf [7]: 179).

Eksistensi kesempurnaan manusia dapat dicapai manakala ia mampu menyinergikan secara seimbang potensi berbagai kecerdasan yang dimilikinya. Seperti orang sering menyebutnya dengan kecerdasan unsur jasad (IQ), kecerdasan nafsani (EQ), dan kecerdasan rohani (SQ). Tidak semua aspek manusia itu dapat dipahami secara ilmiah dan terukur oleh kekuatan pancaindra manusia. Karena memang unsur manusia memiliki unsur berlapis-lapis.

Dari lapis mineral tubuh kasar sampai kepada roh (unsur lahut malakut) yang di-install Allah SWT sebagaimana ditegaskan lagi di dalam Alquran, \”Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh-Ku kepadanya, tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya. Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya,” (QS Shad [38]: 72-73).

Para penghuni alam malakut terdiri atas para jin dan malaikat, termasuk iblis. Alam ini tidak bisa diakses dengan pancaindra atau kekuatan-kekuatan fisik manusia. Alam ini hanya bisa diakses manusia jika mereka mampu menggunakan potensi lahut dan malakut yang dimilikinya. Hubungan interaktif antara para penghuni alam dimungkinkan, mengingat berbagai alam itu sama-sama ciptaan Allah SWT.

Manusia sebagai makhluk utama memiliki kemampuan untuk itu karena kedahsyatan unsur ketiga tadi. Jika kita merujuk kepada pendapat Syekh Abduk Qadir Jailani yang membagi roh itu dalam empat tingkatan, makin mudah kita memahami kemungkinan itu. Menurut Syekh Abdul Qadir Jailani dalam kitabnya, Sirr al-Asrar, roh itu memiliki empat tingkatan.

Tingkatan itu adalah roh jasad yang berinteraksi dengan alam mulk; roh ruhani yang berinteraksi dengan alam malakut; roh sulthani yang berinteraksi dengan alam jabarut; dan roh al-quds yang berinteraksi dengan alam lahut. Namun, perlu diingatkan di sini bahwa kita sebagai hamba tidak boleh terkecoh oleh bayangan keindahan alam-alam di atas manusia.

Jangan sampai kita lengah sehingga seolah-olah pencarian kita bukan lagi tertuju kepada ridha Allah semata, melainkan sudah terkecoh oleh unsur-unsur kekeramatan. Makin tinggi tingkat pencarian seseorang, makin tinggi pula unsur pengecohnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi di atas. Kerjakanlah semuanya dengan semata-mata karena Allah SWT. ( Prof. Nasaruddin Umar)

admin

admin

Related Posts

Arsip

Kisah Sujudnya Iblis Kepada Manusia, Fakta atau Fiktif?

Maret 16, 2023

Pertanyaan: Apakah kisah tentang keengganan Iblis untuk sujud itu memang suatu fakta atau hanyalah cerita fiktif? Jawaban: Salah satu cara...

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri
Arsip

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri

Maret 21, 2023

ICC Jakarta - Ketaatan kepada Allah Swt akan membimbing manusia pada kesempurnaan dan memperkuat hubungannya dengan Tuhan yang Maha Pengasih...

Arsip

Supaya Keimanan Tetap Stabil

Maret 16, 2023

Pertanyaan: Bagaimana menetapkan tekad untuk selalu rajin beribadah kepada Allah swt? Jawaban: Pada umumnya kaum muda memiliki spirit kritis dan...

Arsip

MANSOUR

Maret 16, 2023

Persembahan IKMAL dan ICC MANSOURKisah Nyata tentang Kepahlawanan Seorang Perwira Iran saat ini menjelma menjadi kekuatan militer udara yang sangat...

Arsip

Apakah Tuhan Itu Dapat Lihat?

Maret 16, 2023

Ada sebuah ungkapan dari Imam Ali Karramallahu Wajha yang menyebutkan ketika beliau ditanya apakah engkau melihat Tuhanmu. “Aku tidak menyembah...

Arsip

Kewajiban Melindungi Diri Dari Penyakit

Maret 16, 2023

ICC Jakarta - Seiring dengan laporan terbaru, akhir-akhir ini jumlah penderita Corona di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada...

Next Post
Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri

Kisah Sujudnya Iblis Kepada Manusia, Fakta atau Fiktif?

Khutbah Jum’at :Al Quran dan Imamah #132

Khutbah Jum'at :Al Quran dan Imamah #132

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Agenda

Mar 27
12:00 am

Ramadhan hari ke-5

Mar 28
12:00 am

Ramadhan hari ke-6

Mar 29
12:00 am

Ramadhan hari ke-7

Mar 30
12:00 am

Ramadhan hari ke-8

Mar 31
12:00 am

Ramadhan hari ke-9

View Calendar

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Resensi
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

×