Jakarta, 30-3-2023,
Bertempat di Ruang Imam Ali Khamenei Gedung Islamic Cultural Centre (ICC) Jakarta beberapa unsur Pimpinan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diterima oleh Direktur ICC Jakarta. Kedua lembaga tersebut mengadakan pertemuan itu sebagai kunjungan balasan usai pertemuan yang diadakan di Kantor BRIN Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Direktur ICC Jakarta Hojjatul Islam Walmuslimin Dr. Abdolmajid Hakiemelahi yang didampingi Deputi Bidang Pendidikan dan Riset Akmal Kamil, MA. memberikan paparan mengenai fokus kerja ICC Jakarta. Syaikh Hakim, panggilan akrab Direktur ICC Jakarta tersebut menguraikan fokus program-program lembaga yang tengah dipimpinnya itu.
Paparan Syaikh Hakim di hadapan Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. bersama rombongannya itu disampaikan dalam waktu dua puluh menit dalam Bahasa Inggris. Koordinator pusat-pusat kebudayaan Islam Iran di Asia Tenggara itu menjelaskan bahwa ICC menyelenggarakan beberapa kegiatan ilmiah seperti riset dan pendidikan. Di bawah Deputi Bidang Pendidikan dan Riset ICC Jakarta, diselenggarakan secara rutin berbagai topik short course, seminar, dan konferensi baik nasional maupun internasional. Pada bidang risetnya juga diadakan penerbitan karya-karya hasil riset para peneliti ICC Jakarta dan peneliti lainnya yang relevan melalui media milik ICC.
ICC Jakarta memiliki sejumlah media selain website resminya, di antaranya Jurnal Al-Huda yang kemudian berubah nama menjadi Jurnal Bayan, Majalah Syiar, Majalah Itrah, dan Majalah Irfan. Jurnal Al-Huda tak banyak disinggung dalam paparannya karena jurnal yang fokusnya diarahkan pada diskursus ilmu-ilmu Islam tentang kemasyarakatan, keagamaan, dan demokrasi ini telah diganti dengan Jurnal Bayan. Jurnal Bayan sendiri memuat hasil-hasil riset para ilmuwan muslim baik di Iran maupun Indonesia dan negara lain.
Media lain adalah Majalah Syiar yang merupakan majalah berita dan kajian seputar kebudayaan Islam dengan mengambil berbagai momen penting dalam tradisi Islam dan kebangsaan. Majalah Ithrah adalah majalah keluarga. Majalah ini memuat kajian-kajian tentang prinsip dan falsafa keluarga dalam ajaran Islam beserta segala diskursus perkembangan keluarga yang tengah dihadapi dunia modern. Majalah Irfan adalah majalah anak yang diperuntukkan memberikan penerangan tentang Islam dan anak. Pola pembimbingan anak dan penyiapannya menjadi generasi penerus adalah fokusnya majalah ini.
Selain itu, Syaikh Hakim menjelaskan bahwa ICC Jakarta mengelola penerbitan yang diperuntukkan bagi publikasi buku karangan para penulis Islam baik di Iran maupun Indonesia dan negara lain. Pada umumnya buku-buku tersebut adalah terjemahan naskah buku-buku berbahasa Persia, meskipun juga ada di antaranya yang berbahasa Arab dan Inggris.
ICC Jakarta juga secara rutin menyelenggarakan event budaya dan keagamaan seperti halnya dalam tradisi di Indonesia. Perayaan Maulid Nabi Muhammad saw dilaksanakan secara rutin, begitu juga Hari Asyura, dan tradisi Muslim Syiah yang memperingati hari kelahiran (wiladah) dan wafatnya (syahadah) para Imam Ahlul Bait (salam sejahtera atasnya).
Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A. memberi apresiasi atas inisiasi pertemuan tersebut. Kepala Organisasi Riset Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR-IPSH) itu menyampaikan bahwa banyak hal dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu-ilmu Islam yang dapat menjadi topik kajian dan penelitian untuk para peneliti ICC Jakarta yang bisa diajukan ke BRIN. Prof. Najib dalam pertemuan tersebut juga sangat apresiatif terhadap perkembangan keilmuan, penelitian ilmiah, capaian-capaian Iran dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, tidak hanya dalam bidang filsafat, keislaman, humaniora, dan ilmu-ilmu sosial, melainkan juga ilmu-ilmu eksakta. “Kekuatan sains sosial terbukti melayani kepentingan peradaban yang semakin mengkhawatirkan di dunia modern. Oleh sebab itu, di samping ilmu-ilmu eksakta, sistem pendidikan dan riset kita seyogyanya menekankan pentingnya keilmuan sosial yang dapat memberi pijakan bagi proses pengambilan kebijakan negara dan pendidikan warga,” ujar Najib, Guru Besar Riset dalam Bidang Agama dan Tradisi Keagamaan itu.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Organisasi Riset Bidang Arkeologi, bahasa, dan Sastra (OR-Arbastra), Dr. Herry Yogaswara M.A. senada dengan Prof. Najib, tentang peranan ilmu-ilmu sosial dan sastra dalam perkembangan peradaban Islam juga sangat mengapresiasi kerja keras ilmuwan Iran.
Dalam diskursus pembinaan keluarga, Dr. Nawawi, Kepala Pusat Riset Kependudukan OR-IPSH juga amat mengapresiasi perhatian ilmuwan Iran terhadap pentingnya pendidikan keluarga. Kemelut keilmuwan menyangkut pendidikan keluarga dan posisi keluarga dalam lanskap sistem sosial modern menurutnya sangat membutuhkan sentuhan Islam. Iran telah melakukan hal tersebut secara baik, dan sepatutnya dapat dikembangkan pada riset-riset keluarga dan kependudukan di negara lain. “Banyak peneliti Barat yang membawa metode hasil temuan Barat dan digunakan untuk meneliti obyek sosial seperti kependudukan di Indonesia. Ini tampaknya kurang tepat. Oleh sebab itu maka seyogyanyalah kita memiliki metode atau kerengka riset sendiri yang dapat digunakan untuk melihat secara komprehensif aspek-aspek keilmuan yang relevan dengan keadaan sosial kita,” tegas Nawawi.
Pada kesempatan itu, Direktur ICC Jakarta beramah tamah Kepala Organisasi Riset dan Kepala Pusat Riset dalam suasana puasa. Pada akhir acara para ilmuwan Indonesia tersebut melaksanakan salat Magrib dan buka puasa bersama sebelum menutup ramah tamah dengan diskusi ringan tentang situasi dan perkembangan masyarakat Islam, tradisi keilmuan, dan proyeksi kerja sama riset kedua lembaga.[MASH]