ICC Jakarta – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR RI Fadli Zon, mengatakan persoalan terbesar di negara-negara Muslim adalah kurangnya keamanan dan stabilitas, dimana semua harus berusaha untuk mengatasi ini.
Dalam pidatonya pada Konferensi Uni Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam ke-13 (PUIC) di Tehran, Selasa (16/1/2018), Fadli Zon menyinggung kondisi buruk kaum Muslim di sejumlah negara termasuk Myanmar.
“Sayangnya, lebih dari 6.000 orang terbunuh di Myanmar dalam sebulan, banyak juga yang melarikan diri ke Bangladesh. Pembunuhan massal terburuk, kejahatan dan pemerkosaan terjadi di Myanmar,” ujarnya.
Dia menegaskan, parlemen dan pemerintah Myanmar harus mengembalikan perdamaian dan stabilitas ke negara tersebut, dan resolusi-resolusi PBB terkait Myanmar juga harus dilaksanakan serta membuka akses untuk bantuan kemanusiaan.
Berbicara tentang protes dan reaksi terhadap keputusan Presiden Donald Trump yang ingin memindahkan Kedutaan AS ke kota Quds, Fadli Zon menegaskan Indonesia mendukung cita-cita Palestina dan menolak pendudukan rezim Zionis Israel.
Plt ketua DPR RI mendesak negara-negara Muslim untuk bersatu dan menambahkan, perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan akan menyebabkan keberhasilan bersama negara-negara Muslim.
Konferensi PUIC ke-13 dimulai pada Selasa, dengan dihadiri oleh Presiden Iran Hassan Rouhani dan Ketua Parlemen Ali Larijani, serta para ketua parlemen dari negara-negara OKI. Pertemuan ini akan ditutup pada hari Rabu dengan mengeluarkan sebuah deklarasi. (Abna)