ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Dr. Muhsin Labib Membedah Buku Pusparagam Asyura di Perpustakaan ICC

by admin
July 24, 2023
in Berita
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Ini termasuk yang ketiga kalinya kegiatan bedah buku yang diselenggarakan di Perpustakan ICC Jakarta. Sesuai dengan momen ‘Asyura, kali ini, buku yang di bedah adalah Pusparagam Asyura Karya Sayid Ibrahim Husaini, Et, al. Kegiatan bedah buku ini berlangsung selama satu jam (16:00–17:00 WIB). Pada jum’at sore itu (21 Juli 2023), di Perpustakan ICC Jakarta, kegiatan bedah buku dimulai dengan ucapan basmalah dan shalawat kepada Nabi saw. dan keluarga sucinya (Ahlul-Bayt) yang dipimpim oleh Mc, saudari Siti Aisya mahasiswi STAI Sadra yang tengah mengadakan kegitan PPM di ICC. Tepat setelah itu, kegiatan pun bergeser pada acara inti, yaitu “Bedah Buku Pusparagam Asyura” yang bertema: “Asyura: Doktrin dan Historis, Fragmen Pertarungan Otoritas Ilahiyah dan Ambisi Bendawi”.

Kegitan bedah buku tersebut dimoderatori oleh Dr. Syafinuddin Almandary, M.Si. selaku Kepala Riset ICC Jakarta dan pembedah Dr. Muhsin Labib, M.A, Direktur Moderate Institute. Setelah dipersilakan oleh moderator, Dr. Muhsin Labib pun mulai mengambil alih forum kegitan bedah buku saat itu. Abstrak yang diberikan oleh moderator benar-benar mewakili atau paling tidak secara umum menyentuh pada isi buku Pusparagam Asyura, terang Dr. Muhsin Labib atas muqaddimah yang diantar oleh moderator, Dr. Syafinuddin Almandary, M.Si..

Setelah menegaskan bahwa metode penulisan buku Pusparagam Asyura bersifat dialogis karena berupa pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban, Dr. Muhsin Labib pun mulai menyoroti dua tema utama yang, menurutnya, menarik untuk ditelaah dan digali lebih jauh. Dua tema itu ialah: “Amar Ma’ruf Nahi Munkar” dan “Filosofi Menangis”.

Tentang tema “Amar Ma’ruf Nahi Munkar” mengapa menarik untuk di kaji karena ia (Amar Ma’ruf Nahi Munkar) termasuk dimensi doktrin yang memiliki prinsip-prinsip seakan-akan “bertentangan” dengan gerakan Imam Husein a.s., terang Dr. Muhsin Labib. Kita tahu—lanjutnya—bahwa dakwah adalah salah satu turunan dari Amar Ma’ruf Nahi Munkar, karenannya realisasi dakwah berikut juga orientasinya harus berdiri di atas dan berpijak pada asas-asas dan prinsip-prinisip Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Berdasarkan tesis ini, maka tidak diragukan lagi bahwa “dakwah Imam Husein” terjadi semacam “kontradiksi” antara aspek doktrin dan hitorisnya. Mengapa? Karena aspek historis “dakwah Imam Husein” penuh dengan kekerasan, pembantaian, darah, tangisan dan air mata. Historisitas karbala semacam tidak mengindahkan prinsip-prinsip Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar. Lantas, bagaimana kita memberikan tanggap rasional terhadap “kontradiksi” ini. Jika ingin tahu—terang Dr. Muhsin Labib—dapat dibaca lebih jauh dalam buku Puspragam Asyura.

Sedangkan tentang filosofi menangis, setelah membedakan antara menangis dan sedih sebagai dua aktifitas yang berbeda. Yakni, bisa jadi menangis itu disebabkan oleh aspek eksternal (proses kimiawi murni) atau proses kimiawi yang didorong oleh keadaan batin tertentu. Sehingga—menurut Dr. Muhsin Labib—relasi menangis dan sedih dari sudut pandang logis masuk kedalam relasi yang beririsan. Karena tidak setiap kesedihan itu melazimkan menangis begitu juga sebaliknya.

Akhirnya, tanpa memfokuskan pada buku, Dr. Muhsin Labib menegaskan bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan dalam pengertian yang mainstream. Dalam konteks menangisi Al-Husein a.s., arti kelemahan ialah karena kita merelasikan keadaan diri kita dengan peristiwa karbala yang penuh dengan kezaliman terhadap Imam Husein a.s. beserta keluarganya yang mulia. Sehingga, di sana, tangisan bisa berarti marah; bisa berarti menyesal karena tidak berada pada waktu pembantaian Imam Husein dan keluarganya, dan juga bisa berarti sedih. Karenanya menangisi Al-Husein tidak identik dan ekslusif dengan sedih. Untuk itu, tradisi menghidupkan malam-malam Asyura mestinya diorientasikan untuk membangikat kemarahan, penyesalan, dan lainya terhadap kezaliman yang menimpa Imam Husein di samping kesedihan. Yakni, di samping sedih kita juga harus menghidukan elemen-elemen batin lainnya. Agar kita tidak terperangkap di dalam kesedihan yang berkepanjangan, tetapi juga dapat bangkit melawan kezaliman. Tentunya dikontekstualisasikan dengan zaman dan konsisi di mana kita berada dengan prinsip dan falsafah “Kullu Yaumin ‘Asyura–Kullu ‘Ardhin Karbala”.

Kegiatan bedah buku tersebut di samping karena berada dalam keadaan yang memang ilmiah, yakni di dalam Perpustakaan ICC Jakarta, tetapi juga karena pemaparan Dr. Muhsin Labib yang diikuti oleh pertanyaan-pertanyaan para peserta dengan botot dan muatan yang—menurut Dr. Muhsin Labib—sangat ilmiah, tidak sebagaimana kegiatan-kegitan bedah buku biasanya. Pertanyaan-pertanyaan yang disoroti kepada Dr. Muhsin mulai dari menyoalkan aspek ‘irfani dan kontras historis (problem ontentisitas peristiwa karbala) dan diakhiri dengan pertanyaan tentang Asyura sebagai wadah tarnsfomasi jiwa dan relasinya dengan filsafat Mulla Sadra. Kegiatan bedah buku itu pun berakhir dengan jawaban-jawaban yang memuaskan dari Dr. Muhsin Labib. Sehingga akhirnya dengan bimbingan Mc, saudari Siti Aisya, kegitaan bedah buku pun ditutup dengan bacaan hamdalah dan shalawat atas Nabi saw. beserta keluarga sucinya, juga informasi tentang pembelian buku Pusparagam Asyura dengan bonus tiga buku lainya.

Untuk jawaban atas wacana-wacana yang di angkat dalam kegiatan bedah buku itu dapat dibaca lebih lanjut dalam buku Pusparagam Asyura. Di samping narasi tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Filosofi Menangis, pemabaca juga dapat menemukan narasi-narasi lain yang tak kalah menariknya, terutama bagaimana membantu kita di dalam menerjemahkan Asyura dengan kompleksitas hikmah dan nilainya ke dalam kehidupan kita yang tidak saja terbatas pada malam-malam Asyura. (Zaim)

admin

admin

Related Posts

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini
Berita

Majelis Malam Keenam Muharram di ICC Jakarta: Kebangkitan Imam Husain as dan Yazidisme Abad Ini

July 1, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta menyelenggarakan Majelis Duka memperingati malam keenam Muharram 1447 Hijriah pada Selasa malam, 1 Juli 2025....

Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as
Berita

Malam Kelima Muharram di ICC Jakarta: Mengenang Muslim bin Aqil, Mengenal Imam Husain as

June 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan Majelis Duka Muharram 1447 H pada malam kelima, Senin, 30 Juni 2025. Rangkaian...

Prof. Dr. Mohammad Sharifani Paparkan Ciri Unggul Pesantren di Konferensi Internasional ICTP 2025
Berita

Prof. Dr. Mohammad Sharifani Paparkan Ciri Unggul Pesantren di Konferensi Internasional ICTP 2025

June 30, 2025

Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta, Prof. Dr. Mohammad Sharifani, turut berpartisipasi sebagai narasumber dalam International Conference on the Transformation...

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama
Berita

Menjalin Kolaborasi Ilmiah: ICC dan UIN Saizu Sepakati Program Bersama

June 30, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta dan Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyepakati langkah konkret dalam...

Majelis Duka Muharram Malam Keempat di ICC Jakarta: Ikhtiar Menolak Lupa
Berita

Majelis Duka Muharram Malam Keempat di ICC Jakarta: Ikhtiar Menolak Lupa

June 29, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menggelar Majelis Duka Muharram 1447 H pada malam keempat, Ahad, 29 Juni 2025. Rangkaian...

Diskusi Publik ICC Jakarta Soroti Respons Iran terhadap Agresi Militer Israel
Berita

Diskusi Publik ICC Jakarta Soroti Respons Iran terhadap Agresi Militer Israel

June 29, 2025

Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta kembali menyelenggarakan diskusi publik bertema geopolitik dan ketahanan ideologis pada Jumat, 27 Juni 2025. Kegiatan...

Next Post
Muhammadiyah Menyambut Baik Gagasan Persatuan Islam Majma’ Al Alamy Li Taqrib Baina Madzahibil Islamiyah, Iran

Muhammadiyah Menyambut Baik Gagasan Persatuan Islam Majma' Al Alamy Li Taqrib Baina Madzahibil Islamiyah, Iran

Kisah-Kisah Menakjubkan

Kisah-Kisah Menakjubkan

MUHARAM HARI KETUJUH

MUHARAM HARI KETUJUH

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist