ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Mengapa Anak Menjadi Durhaka?

by admin
April 8, 2018
in Konsultasi Remaja
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Mendidik, merawat dan mengasuh anak memang bukan perkara mudah. Ada kalanya anak mudah diberitahu tapi sering juga sulit diarahkan sehingga tak jarang memantik konflik dan saling adu pendapat antara mereka dan orangtua.

Setiap orangtua Muslim tentu ingin anaknya kelak menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.

Sebagai seorang Muslim, prinsip-prinsip akidah dan akhlak tentunya wajib diajarkan pada si buah hati. Jangan sampai anak yang kita urus sejak bayi, dirawat dengan penuh kasih sayang
menjadi anak durhaka.

Durhaka berasal dari kata al-‘aqqu yang berarti al-qath’u yaitu memutus, membelah, merobek, atau memotong. Dalam Islam, anak dikatakan durhaka kepada orangtua (uquuqul walidain)
apabila melakukan perbuatan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hati orangtuanya.

Banyak faktor yang membuat seorang menjadi durhaka, berikut beberapa di antaranya.

  1. Kebodohan

Kebodohan bisa dibilang merupakan penyakit yang ‘mematikan’. Orang bodoh adalah musuh bagi dirinya sendiri. Apabila seseorang tidak mengetahui akibat dari kedurhakaan dan hasil yang diperoleh dari berbakti kepada kedua orangtua, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka hal itu akan membawa seseorang kepada kedurhakaan dan memalingkannya dari berbakti.

Jadi sebisa mungkin berikanlah ilmu agama yang baik kepada anak-anak sejak kecil. Hal ini merupakan ‘modal’ bagi mereka baik di dunia maupun akhirat agar tidak menjadi orang-orang yang bodoh dan mengalami kerugian.

  1. Salah Asuhan

Orangtua yang tidak mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar bertakwa, berbakti, menyambung silaturahim, dan mencari kemuliaan, maka hal itu akan membawa mereka kepada sikap membangkang dan durhaka.

Asuhan penuh kasih sayang, menjadi teladan yang baik serta selalu mendampingi anak-anak adalah kunci agar kelak anak-anak menjadi pribadi lemah lembut dan tahu cara menempatkan diri serta menghormati orangtuanya.

  1. Kontradiksi

Kedua orangtua mengajarkan sesuatu kepada anak-anaknya, akan tetapi keduanya tidak mengamalkan apa yang telah mereka ajarkan, bahkan terkadang keduanya melakukan hal yang
bertentangan dengan hal itu. Perkara ini akan memancing sang anak untuk melakukan pembangkangan dan kedurhakaan.

Misalnya orangtua yang selalu menyuruh anaknya salat, tapi mereka sendiri tak pernah salat. Memaksa anak-anak untuk menunaikan ibadah puasa, tapi dirinya sendiri justru tak menjalankannya. Orangtua akan kehilangan wibawa karena kontradiksi/pertentangan ini dan membuat si anak tak menghormatinya lagi.

  1. Durhaka ‘Turunan’

Hal ini merupakan salah satu sebab terjadinya kedurhakaan anak kepada orangtua. Apabila orang tua durhaka kepada ibu-bapaknya (kakek dan nenek sang anak), niscaya keduanya akan
dihukum dengan kedurhakaan anak-anak mereka kepadanya.

Hal ini sering terjadi karena dua hal; yaitu karena anak-anak akan meniru orang tuanya dalam berbuat durhaka dan balasan diberikan sesuai dengan jenis amalannya.

  1. Perceraian Minus Ketakwaan

Ada sebagian orang tua apabila mengalami perceraian, maka keduanya tidak bertakwa kepada Allah, sehingga perceraian antara keduanya pun terjadi dengan cara tidak baik.

Yakni ketika masing-masing dari keduanya (bapak-ibu -ed) akan saling menjelekkan satu sama lain di hadapan anak-anaknya. Jika anak-anak pergi menemui sang ibu, maka sang ibu akan menyebutkan keburukan ayahnya, lalu mulailah dia mengajak untuk membenci dan menjauhi ayahnya. Begitu juga jika sang anak-anak pergi menemui sang ayah, maka sang ayah akan berbuat sebagaimana apa yang diperbuat ibunya.

Akibatnya, anak-anak akan durhaka kepada kedua orang tuanya. Penyebabnya adalah kedua orang tua itu sendiri, sebagaimana apa yang dikatakan oleh Abu Dzuab Al-Hadzli:

Janganlah engkau marah terhadap suatu perbuatan yang engkau juga ikut melakukannya,

Sesungguhnya orang yang layak mendapatkan keridhaan adalah orang yang mengamalkan sunnah. (EH / Islam Indonesia)

Sumber: Relakah Anakmu Durhaka? karya Hamad Hasan dan Muhammad bin Ibrahim

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Kegiatan ICC Jakarta

Hauzah Imam Ridha Jakarta

May 28, 2022

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan Salam sejahtera untuk kita semuaHauzah Imam Ridha Jakarta telah membuka pendaftaran bagi para pelajar di...

Kegiatan ICC Jakarta

Kemerdekaan Perempuan

July 16, 2020

ICC Jakarta - Alkisah, seorang gadis datang menemui Nabi Muhammad saw dalam keadaan bingung dan risau. Gadis itu kemudian mengatakan,...

Kegiatan ICC Jakarta

Tetap Eksis dan Tangguh di Era Revolusi Media Minggu 16 Februari 2020

February 10, 2020

ICC - Jakarta Selain bersosialisasi di kehidupan dunia nyata, generasi milenial juga hampir dipastikan bersosialisasi di kehidupan dunia maya. Namun terkadang,...

Konsultasi Remaja

Cara Belajar Dengan Mengasyikkan

April 26, 2018

ICC Jakarta - Menelaah adalah belajar dengan perenungan disertai kecermatan pada sesuatu untuk memahami dan mengetahuinya. Karena itu, segala sesuatu...

Konsultasi Remaja

Bagaimana Meneladani Kehidupan Sayidah Zahra Sa?

March 8, 2018

Pertanyaan: Bagaimana kita bisa menjadikan kehidupan Sayidah Zahra as sebagai teladan? Jawaban: Pertama, saya katakan kepada kalian bahwa teladan tidak boleh...

Konsultasi Remaja

Terapi Untuk Menghilangkan Depresi

February 9, 2018

ICC Jakarta - Depresi adalah sebuah bentuk penyimpangan perilaku atau sentimen pada diri seseorang yang bisa dikenali dengan bantuan serangkaian indikasi...

Next Post

Masjid Iran Berhias Kilau Berlian

Tafsir Surah al-Takatsur (Jangan sampai melupakan Tujuan Asli Kehidupan)

Pahala dan Keberkahan Menolong Orang-Orang yang Membutuhkan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist