ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Nama 12 Imam Ahlulbait Di Masjid Nabi

by admin
December 28, 2018
in Mozaik
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Meski sepanjang sejarah kaum nashibi dan pendengki Ahlulbait berupaya menghilangkan nama suci Ahlulbait dari panggung sejarah, namun keagungan dan kesucian nama Ahlulbait tak pernah lekang oleh zaman. Jejak-jejak bersejarah Ahlulbait tersebar di berbagai penjuru, mengabarkan keagungan Ahlulbait.

Demikian juga di Masjid Nabawi, Madinah, masjidnya Nabi besar Muhammad SAW, jejak-jejak ini terukir indah.

Kaum Muslimin yang melaksanakan ibadah Haji atau Umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi, akan disuguhi deretan kaligrafi nama ke-12 Imam Ahlulbait as yang diukir indah di dinding masjid Nabawi. Mulai dari nama Imam Ali bin Abi Thalib as, hingga Imam ke-12, Imam Mahdi al-Muntazhar as. 

Hisam Sulaiman, dari Expedia Tours Travel yang tiap tahun selalu mengantarkan Muslimin yang melakukan ibadah Umrah dan Haji menyebutkan waktu pertama kali melihat kaligrafi itu dirinya terkejut.

nama-12-Imam-syiah-di-Masjid-Nabawi-2

 “Saya pertama melihatnya saat umrah enam tahun yang lalu. Waktu pertama melihatnya, dikasih tahu Ustaz Ahmad Baragbah, saya kaget,” ujar Hisam. “Ternyata nama Imam Ahlulbait diabadikan di masjid Nabawi.”

“Waktu itu kami rombongan ada 37 orang. Kami semua serempak bershalawat saat melihatnya,” tutur Hisam.

“Saya baca semua nama 12 Imam dari Imam Ali hingga Imam Mahdi. Sebagai pencinta Ahlulbait, saya merasa bangga dan bersyukur melihatnya. Nama ke-12 Imam Ahlulbait berdampingan dengan nama sahabat, 3 Khalifah, Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.”

“Dalam pikiran saya, kalau semua tahu, ini merupakan sumber persatuan umat Islam. Di mana terlihat keduanya bisa bersanding, bisa saling menghargai,” ujar Hisam.

Menurut Ustaz Ahmad Baragbah, pembimbing rombongan haji dan umrah ini, kaligrafi nama 12 Imam Ahlulbait itu dibuat pada masa Turki Utsmani.

“Itu dibuat dari zaman dulu, arsiteknya dari Turki Utsmani. Saat itu suasana di Makkah dan Madinah kan masih baik untuk ukhuwah kaum Muslimin. Malah sejarahnya, bahkan ulama-ulama berbagai mazhab diberi kesempatan jadi Imam jamaah di situ, baik di Masjidil Haram maupun di Masjid Nabawi. Di mana nama-nama Imam Ahlulbait, Imam mazhab, dan Khalifah ditulis di situ berdampingan,” terang Ustaz Ahmad.

Tetap Terjaga

Sepanjang sejarah, nashibi pembenci Ahlulbait selalu berupaya menghilangkan dan menghancurkan jejak-jejak sejarah Ahlulbait (keluarga Nabi). Di Saudi sendiri 95% lebih tercatat situs-situs bersejarah dihancurkan oleh pemerintahan Wahabi Saudi. Tetapi berkat perlindungan Allah SWT, tulisan di masjid Nabawi itu selamat.

Nama-12-Imam-Syiah-di-Masjid-Nabawi-1

“Subhanallah mereka (nashibi) gak pernah ngeh dari awal itu. Jadi seandainya mereka sadar mungkin sudah dihancurkan waktu itu. Sekarang sudah terlambat.”

Menurut Ustaz Ahmad, tulisan 12 Imam Ahlulbait di masjid Nabi ini merupakan bukti bahwa sosok suci Ahlulbait itu eksis dan diakui oleh kaum Muslimin.

“Itu bukti bahwa Ahlulbait diakui dan dihormati oleh kaum Muslimin. Ahlulbait itu ada. Ahlulbait itu itrahnya jelas, dari jalur orang-orang yang dimuliakan,” ujar Ustaz Ahmad.

Menurut Hisam, yang sempat berbincang-bincang dengan orang yang bermukim di sekitar Masjid Nabawi, nama 12 Imam Ahlulbait memang tidak asing bagi warga Madinah.

“O, ini cucu-cucu Rasulullah, ini sebagai penghormatan kepada Rasulullah dengan mencantumkan nama cucu Rasulullah,” demikian cerita Munif, pelajar di Maktab Sayyid Maliki di Makkah saat diajak berbincang oleh Hisam.

Sementara menurut Hafsin, penduduk asli Madinah, ke-12 Imam Ahlulbait merupakan ulama-ulama besar zaman dulu. “Ini adalah kaligrafi nama ulama-ulama besar zaman dulu,” tuturnya.

Namun menurut Irsan Fadhullah, salah seorang warga Indonesia yang sedang pergi berhaji ke tanah suci, tidak semua orang peduli akan nama Ahlulbait di dinding masjid Nabawi itu. Irsan sangat menyayangkan hal itu.

“Sangat disayangkan, walaupun nama-nama tersebut terpampang dengan jelas, sedikit yang peduli. Karena mereka tak paham sejarah. Padahal itu Ahlulbait Nabi SAW,” sayang Irsan.

Kaligrafi Imam Mahdi

Salah satu kaligrafi yang istimewa adalah kaligrafi Imam ke-12 Ahlulbait, Imam Mahdi al-Muntazhar as. yang dianggap sebagian orang sebagai nama fiktif, ternyata ada di masjid Nabawi.

“Yang menarik kan mengenai nama Imam Mahdi. Ada nama Imam Mahdi di masjid Nabawi. Mereka (nashibi) menganggap itu fiktif, tapi kenyataannya bahwa waktu itu kan ada dan diakui. Bahwa beliau adalah putra dari Imam Hasan al-Askari, itu jelas,” terang Ustaz Ahmad.

Tetapi menurut Ustaz Ahmad, para nashibi ini meski tak bisa menghilangkan nama Ahlulbait di Masjid Nabawi, mereka berupaya mengaburkan nama Imam Mahdi yang terukir di masjid Nabawi.

“Tulisan Imam Mahdi pada awalnya, kalau orang yang ngerti khat Arab, itu huruf ha pada Muhammad, kan sebetulnya Muhammad bin Muhammad al-Mahdi. Al-Mahdi itu ada ya’ nya terakhirnya. Muhammad ada ha-nya huruf kedua. Itu ‘ha’ dan ‘ya’ mestinya disambung. Tapi sekarang dipisah oleh mereka. Padahal aslinya nyambung.”

“Pengalaman saya pribadi, kadang nyambung kadang nggak. Tapi awal-awal saya haji tahun 83-84 itu masih nyambung, jelas. Kira-kira sepuluh tahun lalu itu sudah dipisah oleh mereka. Bagi yang paham khat, kelihatan jelas itu nggak nyeni lagi,” keluh Ustaz Ahmad.

Meski masih ada upaya mengaburkan sejarah Ahlulbait oleh para nashibi, menurut Ustad Ahmad Baragbah tulisan 12 Imam Ahlulbait di Masjid Nabawi ini membuktikan bahwa sebenarnya yang memecah belah persatuan umat Islam itu hanyalah karena masalah politik saja.

“Itu bukti bahwa pada waktu itu, belum ada kepentingan politik yang menonjol, jadi keadaan kaum Muslimin aman-aman saja dalam ukhuwah. Sekarang ini kan tampak jelas, ya katakanlah zaman Syah. Ketika Syah berkuasa di Iran mereka kan tidak berani memusuhi Syiah. Karena Syah juga ditopang Amerika. Sekarang, ketika Iran mandiri, bebas dari cengkeraman Amerika, Iran diusik Saudi, Qatar, dan sebagainya yang dibekingi Amerika.”

“Ini sebagai bukti untuk kaum Muslimin, bahwa pertentangan sektarian yang ada seperti sekarang ini memang dibuat, kepentingan politik itu untuk menyudutkan Iran, dan orang-orang Syiah pada umumnya.”

“Karena itu, mari jaga ukhuwah di kalangan kita sendiri dan ukhuwah dengan  kaum Muslimin yang lain. Berusahalah untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kaum Muslimin dan umat,” pesan Ustaz Ahmad.

Sumber: ABI

admin

admin

Related Posts

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Syahadah Sayyidah Fathimah SA
Ahlulbait

Syahadah Sayyidah Fathimah SA

March 2, 2023

ICC OFFLINE TERBATAS500 TAMUSyahadah Sayyidah Fathimah SA🏴🏴🏴بِسۡـــــــمِ اللّٰهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Mengajak para pencinta Ahlulbayt untuk memperingati...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

LOMBA ARTIKEL
Galeri

LOMBA ARTIKEL

November 25, 2021

“IRAN DI MATAKU”USULAN UNTUK PERLUASAN HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-IRANPESERTAPeserta pada kegiatan ini terbatas pada mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan universitas diIndonesia.SYARAT...

SELAMAT HARI GURU
Maarif Islam

SELAMAT HARI GURU

November 25, 2021

_"Tidak ada kehidupan yang baik kecuali bagi dua orang:orang berilmu yang pengetahuannya dijalankan dan bermanfaat,serta orang yang mau mendengarkan pelajaran."_...

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”
Islam Indonesia

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”

November 13, 2021

Dalam Webinar Maulid Nabi Saw, bertemakan "Refleksi Misi Kenabian dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Perspektif Agama-Agama."(Jakarta 13/11), Direktur Islamic...

Next Post

Pesan bela sungkawa Direktur ICC Jakarta atas Wafatnya Ayatullah Hasyimi Shahroudi

Buku Baru Citra: Pesan-pesan Moral

Syair Sa’di Shirazi di Gedung PBB

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist