ICC Jakarta – Salah satu anjuran lain Islam untuk mengisi waktu luang dan melakukan rekreasi sehat adalah olahraga. Berapa banyak waktu yang Anda sisihkan untuk berolahraga dalam satu hari atau satu pekan atau satu bulan? Sayangnya, gaya hidup sekarang hanya menyediakan sedikit ruang kepada kita untuk melakukan aktivitas olahraga. Padahal, kehidupan era modern membutuhkan olahraga dan aktivitas fisik lebih dari sebelumnya.
Pengalaman menunjukkan bahwa badan manusia akan lelah dengan pekerjaan rutin dan membutuhkan kegiatan tertentu untuk menghapus rasa lelah dari dirinya.
Berbagai jenis olahraga tidak hanya memberi peluang untuk menghilangkan keletihan, tapi juga memperkuat dan menyehatkan badan. Oleh karena itu, aktivitas olahraga dianggap sebagai salah satu bentuk rekreasi sehat, sebuah kegiatan positif dan bahkan di beberapa kasus wajib dilakukan. Sebab, kerja organ-organ tubuh akan terganggu jika manusia mengabaikan olahraga dan aktivitas fisik. Dari perspektif akal dan agama, olahraga merupakan sebuah keniscayaan untuk memperkuat dan menyehatkan tubuh. Kekuatan berpikir dan bernalar juga akan menurun jika fisik tidak sehat, kurang ceria, dan lemah. Sebuah pepatah terkenal mengatakan, “Akal yang sehat terdapat pada badan yang sehat.”
Fisik dan jiwa saling mempengaruhi dan masalah ini sudah terbukti. Manusia yang malas dan tidak melakukan gerakan fisik, maka badan mereka akan lemah dan kurus atau mereka akan kelebihan berat badan dan gemuk. Mereka juga tidak memiliki jiwa yang tenang dan gembira. Orang-orang seperti ini biasanya mudah marah, tidak semangat, suka beralasan, serta memiliki mental yang tidak stabil dan pikiran yang kacau. Gangguan ini juga akan berdampak pada fisik mereka. Islam menaruh perhatian khusus terhadap masalah kesehatan dan kekuatan fisik dan mental. Rasulullah Saw memerintahkan umat Islam untuk mengajari anak-anak mereka berenang, memanah, dan berkuda.
Ada banyak riwayat dan hadis yang memperlihatkan perhatian besar Islam terhadap masalah kesehatan kaum Muslim. Kajian sejarah kehidupan Rasul Saw dan Ahlul Bait as menunjukkan bahwa mereka rutin melakukan olahraga dan mereka berpartisipasi dalam berbagai perlombaan seperti, pacuan kuda, memanah, dan renang. Rasul Saw bersabda, “Hak anak atas orang tua adalah mengajari mereka menulis, berenang, dan memanah, serta tidak memberi sesuatu kepada mereka kecuali makanan yang baik dan halal.”
Menunggang kuda termasuk cabang olahraga yang ditekankan oleh Islam. Ketika Allah Swt memerintahkan kaum Muslim untuk mempersiapkan pasukan yang tangguh dan menunjukkan keunggulan mereka atas kaum kafir, Dia berbicara tentang kepemilikan kuda-kuda yang layak ditunggangi. Dalam surat al-Anfal ayat 60, Allah Swt berfirman, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.”
Imam Jakfar Shadiq as dalam sebuah kesempatan mengisahkan tentang kemahiran Rasulullah Saw dalam menunggang kuda. Beliau berkata, “Pada masa Rasulullah, sekelompok kaum musyrik mendatangi tempat-tempat kembala kambing di Madinah untuk mencuri. Untuk mencegah hal itu, Rasul naik menunggangi kuda dan bergegas menuju ke tempat tersebut. Beberapa sahabat juga bergabung bersama beliau, tapi para pencuri memilih kabur tanpa meninggalkan jejak setelah menyaksikan Rasulullah dan para sahabatnya.”
Abu Qatada, salah seorang sahabat yang ikut bersama Nabi Saw, berkata kepada beliau, “Para pencuri sudah kabur dan jika engkau menyetujui, kita akan menggunakan kesempatan ini untuk perlombaan pacuan kuda.” Rasul Saw pun memberi jawaban positif. Perlombaan dimulai dan Rasul Saw mengalahkan semua peserta lain. Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya, “Saya berasal dari Quraisy dan kuda ini adalah kuda yang gagah.”
Olahraga yang rutin merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran anak-anak dan orang dewasa. Aktivitas fisik akan menjaga berat badan ideal, meningkatkan pertumbuhan tulang, dan pada akhirnya mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan vaskular. Aktivitas ideal untuk badan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan jenjang usia, kondisi fisik, dan tingkat ketertarikan pelaku. Olahraga akan menghilangkan rasa malas dan jenuh dari manusia serta menghadirkan kesegaran dan keceriaan kepada mereka. Olahraga membuat manusia lebih siap dalam melakukan tugas-tugas personal dan sosial dan bahkan berpengaruh pada perilaku mereka.
Olahraga akan memperkuat tekad dan mental, menumbuhkan sifat pemaaf, membangkitkan semangat melawan penindasan dan membela orang-orang yang tertindas. Para individu yang melakukan olahraga dengan benar atau menekuni pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan gerakan tubuh, mereka terbukti lebih sehat dan memiliki umur lebih panjang dibanding orang-orang yang tidak melakukan olahraga dan aktivitas fisik.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga tidak hanya membantu menurunkan gula darah, tetapi juga berat badan, tekanan darah, kolesterol jahat (LDL), menaikkan kolesterol baik (HDL), memperbaiki kualitas tidur, mencegah serangan jantung-stroke, mereduksi stres dan sebagainya. Jantung adalah otot yang perlu dilatih secara teratur agar tetap dalam kondisi prima. Kegiatan olahraga seperti, jalan cepat, renang, joging atau bersepeda dapat memberikan latihan terbaik buat jantung kita. Penelitian New England Journal of Medicine mengatakan dengan melakukan jalan ringan selama 2,5 jam seminggu, kita dapat memotong sepertiga risiko serangan jantung dan stroke. Aktivitas ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.
Rasul Saw menganggap kesehatan sebagai nikmat yang paling bernilai dan mendorong kaum Muslim untuk berolahraga. Beliau Saw bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mukmin yang lemah.” Manusia baru bisa menunaikan kewajiban-kewajiban agama dan keluarga dengan baik ketika memiliki tubuh yang sehat dan kuat. Imam Ali as berada dalam barisan orang-orang yang kuat dan berani dalam sejarah. Berkenaan dengan pentingnya kesehatan, Ali as bahkan memohon kepada Allah Swt dalam doanya agar diberi fisik yang kuat untuk mengabdi. Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad dalam kitab Risalatul Huquq berkata, “Hak badanmu atasmu adalah menjaganya tetap sehat, kuat, dan tahan terhadap kesulitan, serta berada dalam kondisi bahagia.”
Islam memberi perhatian terhadap masalah pendidikan dan penguatan fisik serta kesiapannya secara penuh. Salah satu dari doa kaum Muslim adalah memohon kesehatan dan kekuatan kepada Allah Swt. Islam juga mengingatkan umatnya untuk memiliki fisik yang kuat dan tubuh yang sehat dan ceria. Oleh karena itu, olahraga harus menjadi bagian dari kehidupan dan program kaum Muslim untuk mengisi waktu luang.
Saat ini, olahraga termasuk aktivitas yang dikenal luas di dunia dengan berbagai cabangnya dan diminati banyak orang. Sebagian orang memiliki kegiatan olahraga harian dan sebagian yang lain hanya melakukannya di waktu-waktu luang. Sebagian yang lain malah hidup bersama olahraga dan menekuni profesi itu. Meski olahraga menyimpan banyak kebaikan dan nilai positif, tapi manusia tetap tidak akan sampai pada hasil yang diinginkan jika aktivitas itu mengabaikan prinsip-prinsip moral dan kemanusiaan. Oleh sebab itu, jika olahraga ditujukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran fisik, menjauhi penyimpangan, memperkuat fisik, daya pikir, dan daya ingat, maka hal itu bernilai positif dan ditekankan oleh Islam.
Seorang pelatih kebugaran dari Raleigh, Carolina, LeeAnn Dillon mengatakan, “Orang yang berolahraga secara teratur lebih mampu untuk fokus dan dapat beraktivitas secara baik di hari-hari mereka. Kemudian, mereka juga diketahui memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak berolahraga. Dan selain memberi saya fokus yang lebih baik, olahraga memberi saya kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan baru.” Tentu saja, bukti terbaik mengenai efek olahraga dan kesehatan otak dapat dirasakan dari pengalaman langsung.