ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Pengetahuan Makin Terspesifikasi, Integrasi Keilmuan di Pesantren Perlu Diperkuat

by admin
October 14, 2020
in Islam Indonesia
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta- Pengetahuan satu sama lain saling berkelindan dan mengisi sehingga perlu integrasi yang baik guna memberikan pemahaman yang utuh. Civitas academica pesantren ditantang untuk membangun hal tersebut dalam kultur akademik pesantren. “Kita ditantang untuk membangun integrasi keilmuan di pesantren,” kata Nyai Hj Badriyah Fayumi pada Muktamar Pemikiran Santri Nusantara Seri 3 dalam rangka Hari Santri yang mengangkat tema Strategi Pengembangan Pendidikan Pesantren Pasca Lahirnya UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019, pada Selasa (13/10). Apalagi, lanjutnya, pengetahuan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi semakin terspesifikasi dan terspesialisasi. Dalam hal ini, Ilmu keislaman menurutnya, tidak bisa dipisahkan satu sama lain mengingat mempelajari fiqih tentu harus mengetahui ilmu nahwu-sharaf, ushul fiqih, dan sebagainya. “Jadi, integrasi keilmuan ini menjadi agenda yang perlu untuk semakin kita kuatkan di pesantren dan saya berkeyakinan agenda ini tidak hanya wujud dalam bentuk institusi seperti UIN dari IAIN menjadi UIN kemudian diwujudkan dalam bentuk fakultas-fakultas,” katanya.

Ia melihat justru pesantren dengan pendidikannya yang 24 jam dan seluruh keilmuan Islam yang dipelajari sejak awal mampu untuk memberikan landasan integrasi keilmuan sebagaimana ulama-ulama dahulu juga melakukannya. Macam Integrasi Keilmuan Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina itu menjelaskan bahwa integrasi keilmuan perlu dilakukan di dalam rumpun keilmuan agama sendiri. “Kami mencoba melakukan eksperimen itu di Pesantren Mahasina. Untuk anak-anak tingkat Tsanawiyah, sebetulnya sudah bisa,” ujarnya. Integrasi lain yang perlu dilakukan adalah antara keilmuan agama dan umum. Ia mencontohkan pembelajaran mengenai sosial atau sains dihubungkan dengan ayat-ayat tertentu dari Al-Qur’an. Pun sebaliknya, jika membicarakan tafsir Al-Qur’an juga menghubungkannya dengan fenomena sosial dan sains yang relevan dan terkandung di dalamnya. “Tentu saja ini memang membutuhkan kompetensi-kompetensi guru. Tetapi itu hal yang sangat mungkin untuk bisa kita lakukan dalam kerangka kekuatan keilmuan pesantren ini akan menjadi makin kuat dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernitas dan yang berakar pada tradisi keilmuan Islam dan pesantren,” ujarnya.

Integrasi berikutnya, lanjut Nyai Badriyah, adalah antara nas atau teks dan realitas yang jangkauannya sangat luas, meliputi pengalaman hidup sebagai individu, realitas kehidupan di Indonesia, hingga realitas masyarakat dan bangsa Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain. “Ini saya pikir perlu dikenalkan kepada para santri langsung masuk dalam kurikulum keilmuan ini membuat cara pandang santri kita akan lebih luas,” kata Ketua Dewan Pengarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) itu. Hal ini juga harus dikenalkan sesuai dengan tingkatan-tingkatannya, termasuk realitas-realitas yang timpang juga. Keilmuan pesantren ini, menurutnya, sudah mampu menjadi pengetahuan yang nantinya akan bisa menjawab tantangan kehidupan keagamaan, kemasyarakatan, hingga berbangsa dan bernegara di masa kini dan masa yang akan datang. Terakhir, Nyai Badriyah menegaskan bahwa integrasi keilmuan yang tak kalah penting dan sudah diterapkan para santri adalah integrasi antara zikir, fikir dan amal saleh.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur KH Reza Ahmad Zahid menyampaikan bahwa pengembangan pembelajaran yang berlangsung di pesantren tidak melunturkan tradisi, nilai-nilai, hingga materi dasar yang diajarkan di dalamnya. “Perkembangan yang ada di pondok pesantren juga menambah materi ajar. Tidak sampai menghilangkan materi dasar yang sudah menjadi tradisi turun temurun dari sesepuh turun ke anak cucu dan sampai sekarang masih tetap eksis,” kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu.

Sumber: nu.or.id

admin

admin

Related Posts

Islam Indonesia

SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48

November 20, 2022

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermengucapkan SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48DAN ATAS TERPILIHNYAPROF. HAEDAR NASHIRsebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode...

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Islam Indonesia

Duka Cita yang Mendalam

May 27, 2022

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamenyampaikanDuka Cita yang Mendalamatas wafatnya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif27 Mei 2022 Semoga Alharhum diterima...

Dunia Islam

Racun Peradaban

March 2, 2023

Entah sejak bila tidak diketahui persis, kapan beberapa aktivis perdamaian dan HAM serta peneliti sejarah di Indonesia mulai akrab—dan kemudian...

Arsip

Hari Lahir NAHDLATUL ULAMA

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas Hari Lahir NAHDLATUL ULAMAke-96 Tahun31 Januari 1926 - 2022 Semoga selalu menjadi pelopor...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

Next Post

Ramaikan Medsos, Gus Yusuf: Perlu Konten dan Tampilan yang Baik

Takfiri, Radikalisme, dan Khawarij

Takfiri, Radikalisme, dan Khawarij

Fatwa-Fatwa Ulama Syi’ah bag 1 Tentang Radikalisme

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist