ICC Jakarta – Para pengikut Ahlul Bait adalah person yang memiliki karakteristik yang sangat khusus. Karakteristik yang lahir dari ajaran suci Sang Nabi dan para Ahlul Baitnya. Karakter cinta kasih yang tak terbatas dan karakter anti terhadap ketertindasan yang bertujuan untuk mencapai keadilan bagi seluruh bangsa. Sebuah cita-cita yang sangat luhur dan sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa dalam ideologi Pancasila. Pancasila yang sangat sejalan dengan konsep Mahdawiyah dalam ajaran agama kita.
Adalah tugas kita, sebagai pengikut Ahlul Bait untuk mewujudkan cita-cita Mahdawiyah bagi nusa, bangsa, dan agama yang kita cintai. Namun, jika kita bicara tentang Imam Mahdi Afs seolah-olah kita bicara tentang sebuah dongeng, tidak sedikit dari kita menganggap seperti itu, sebetulnya bukan hanya konsep Imam Mahdi Afs , sebagian besar konsep agama itu dianggap sebagai berita-berita dongeng yang tidak memiliki pengaruh, terutama untuk kehidupan mereka. Ditambah pula dengan upaya-upaya sistematis dari luar untuk mengaburkan berita tentang Imam Mahdi.
Untuk itu kita harus meluruskan bagaimana kita mencari kebenaran yang sesungguhnya dari konsep Mahdawiyah. Karna konsep Imam Mahdi Afs ini konsep yang terkait erat dengan prinsip yang tidak mungkin bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, sehingga diharapkan agar para pengikut Ahlul Bait dapat mengimplementasikan nilai Mahdawi dalam kehidupannya sehari-hari baik kehidupan personalnya maupun kehidupan komunal bermasyarakat.
Berdasarkan hal itu, Puskabi ICC dan Litbang DPP Ahlulbait Indonesia bermaksud menggelar Diskusi dengan tema “Peran Iman terhadap Mahdiisme(Mahdawiyah) dalam Perkembangan dan Pendewasaan Masyarakat yang akan menghadirkan narasumber: Dr. Shafakhah(Direktur Safa Fooundation, Musa Kadhim Al-Habsyi, MA. (Direktur Komunitas Pembelajar Islam/ Editor Senior Penerbit Mizan) dan Mushadiq Marhaban (Pakar Kristologi). Acara ini akan diselenggarakan pada tangga 27 April 2019. Segera daftarkan diri Anda melalui link:
http://bit.ly/SeminarMahdawiyahICC2019
Cp: 082298950796 (Mas Mujib)