ICC Jakarta – Bismillahirrahmanirrahim, Innahu huwa khairu an-nashirin wa mu’in wa shallallahu ‘ala Muhammad wa alihi ath-thahirin la siyyama baqiyyatillah ‘ajjalallahu ta’ala farajahu fi al-aradhin
Para pelajar agama, ulama, dan pemuka Hauzah Ilmiah di seluruh penjuru dunia,
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Di akhir bulan Sya’ban ini, dari hati yang terdalam saya mengucapkan selamat atas peringatan hari kelahiran para cahaya Ilahi, khususnya hari kelahiran Wali Ashr Imam Mahdi AFS., jiwa kami menjadi tebusannya. Begitu pula, selamat atas datangnya bulan perjamuan Ilahi, bulan turunnya Alquran, lokus manifestasi kebaikan tak terhingga ilahi, nabawi, dan alawi, serta letupan cahaya dan kasih Ilahi, dan waktu pengkristalan pengetahuan suci yang membangun manusia dan menciptakan perubahan, yakni bulan Ramadhan.
Dengan kerendahan hati saya mengapresiasi dan berterima kasih atas seluruh usaha ikhlas Anda. Demi memanfaatkan momen yang sangat menentukan ini, di bawah naungan cahaya suci Imam Ridha as. dan Karimah Ahlulbait Sayyidah Ma’shumah as., saya ingin menyampaikan beberapa poin:
Pertama, madrasah Alquran, Nahjul Balaghah, Shahifah Sajjadiyyah, doa dan munajat-munajat penguat hati dan ruh, warisan agung hadis, dan sumber-sumber membanggakan pengetahuan dan keilmuan Islamlah yang senantiasa menopang hauzah dan para ulamanya sepanjang sejarah dan membawanya menuju puncak kemuliaan dan kesempurnaan, dengan bantuan Ilahi. Penopang kuat inilah, bersama bashirat, pengetahuan Ilahi dan sosial yang menjadi sumber muncul dan berkembangnya Revolusi Islam, keberlangsungan pengetahuan Ahlulbait as., dan kebangkitan umat Islam. Dengan kasih Ilahi serta bimbingan para wali suci-Nya, jalan cahaya ini akan terus senantiasa berperan di Iran, kawasan, dan dunia.
Kedua, berdasarkan ajaran suci Islam, di kondisi yang sulit karena corona virus saat ini, para marja’ taqlid dan seluruh Hauzah Ilmiah telah berpadu dengan para pakar dalam melawan corona virus secara tepat dan rasional. Para marja’ taqlid memberikan perhatian penuh kepada pendapat para ahli di bidangnya serta mengambil pandangan yang holistik dan moderat dari mereka. Para marja’ dan Hauzah Ilmiah juga menyalurkan empati dan bantuan kepada para korban beserta keluarga, serta menunjukkan rasa sepenanggungan kepada masyarakat.
Dengan bantuan Ilahi, langkah Hauzah Ilmiah dan para ulama, khususnya di Iran yang islami, dalam berkhidmat kepada Islam, revolusi, dan bangsa mulia Iran serta umat Islam akan selalu berlanjut dan terus menguat. Meskipun selalu saja ada penghembusan isu dari media musuh, dan terkadang hinaan dan ejekan mereka yang tak mengerti, bahkan ketidaksukaan dan keacuhan teman sendiri.
Pesan bersejarah seluruh Hauzah Ilmiah khususnya kepada para pelajar agama muda dan revolusioner, dalam periode penting kehidupan manusia adalah dengan mengikuti Islam dan Sunnah Rasulullah saw dan keluarga sucinya as., hendaknya mereka menjadi representasi ilmu dan takwa, pelayanan dan keikhlasan, cinta dan logika, keadilan dan perlawanan, serta khidmat dan kedermawanan.
Kehadiran yang tulus, rendah hati, dan sering disalahmengerti para pelajar agama di Iran dalam berbagai kejadian seperti banjir, gempa, dan khususnya dalam pencegahan dan perlawanan terhadap corona virus serta efek-efek yang timbul karenanya, telah mendapatkan citra baik lainnya sepanjang sejarah Hauzah, ulama, Iran, dan revolusi. Perjuangan ini dilakukan di samping para relawan, martir kesehatan, perawat yang mulia, dokter yang terhormat, staf rumah sakit, dan gerakan masyarakat, kampus, budaya, para militer, dan para pejabat pemerintahan. Citra baik ini menjadi sumber kebanggaan Hauzah Ilmiah, lembaga keulamaan, dan bangsa Iran. Serta membangkitkan apresiasi warga dan pemerintah berbagai negara di dunia.
Sejarah akan mencatat pengabdian dan pengorbanan seluruh pejuang medis serta para ahli agama di berbagai bidang, yakni bantuan dan pertolongan medis, bantuan spiritual, konsultasi psikologis, menjawab pertanyaan-pertanyaan kepercayaan, pemikiran, dan fikih, penanganan dan penguburan jenazah korban, dan penanggungan seluruh kesulitan mereka di periode ini. Mereka akan diberi ganjaran atas kebaikan mereka di hadapan Allah swt.
Begitu juga, kesolidan masyarakat Iran, perjuangan tentara medis, usaha para pejabat yang berkhidmat, serta gerakan masyarakat dan nasional -itupun dalam kondisi embargo yang zalim serta penyebaran berita palsu dalam melawan dan mencegah penyebaran corona virus– telah mendapatkan lembaran emas dalam sejarah Iran dan revolusi.
Pengalaman ini menambahkan kesiapan dan kekuatan pemerintahan Islam. Semua keberhasilan ini, yang telah memulai proses penulisan pengalaman, sejarah, pengujian ilmiah, dan proses pembentukan model, merupakan pengalaman dan capaian yang sangat berharga. Keberhasilan ini dipersembahkan kepada para ulama dan cendikiawan negara lain. Kami berharap, dengan mendapatkan pengalaman-pengalaman Hauzah Ilmiah di berbagai negara, keberhasilan ini bisa disempurnakan, serta menjadi dasar pertukaran pandangan, kesepakatan, dan hubungan.
Ketiga, dalam logika Islam, penanganan musibah, kesulitan, serta ujian, berdasarkan asas filsafat, teologi, fikih, hukum, dan akhlak, ditopang oleh satu bangunan dalam tiga dimensi; rasional, ilmiah, dan spiritual.
- Pendekatan ini bersifat rasional. Disebut demikian karena Islam telah memberikan penafsiran holistik tentang alasan dan penyebab yang tampak maupun tersembunyi dari munculnya ketidaksesuaian dan peristiwa semacam ini. Telah ditekankan bahwa di balik berbagai peristiwa semacam ini terdapat hikmah yang jelas, ujian Ilahi, dan peringatan-peringatan yang membangun bagi manusia. Manusia bisa menyandarkan diri pada hikmah ilahi yang luas dalam seluruh sisi kehidupannya. Ayat-ayat Alquran dan hadis dari Nabi saw dan para Imam as telah memberikan pemahaman yang holistik dan teratur serta jelas terkait keberadaan, manusia, ujian Tuhan, dan berbagai musibah. Pemahaman ini telah dijelaskan dalam pemikiran filsafat, teologi, dan keilmuan para pembesar agama, serta konsep-konsep irfan. Dalam kegagalan berbagai aliran pemikiran dunia, tak diragukan bahwa dunia haus akan rasionalitas dan logika ini.
- Pendekatan ini bersifat ilmiah. Dinyatakan demikian karena Islam meyakini segala upaya insani berdasarkan pengakuan atas hukum kausalitas, natural, serta holistik. Fikih, akhlak dan pengetahuan Islam mengajak manusia untuk mengoptimalkan seluruh potensi akalnya demi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan. Islam tidak pernah mengajak manusia kepada cara-cara tertentu dan metode spiritual dan ibadah, sebagai ganti pemikiran ilmiah dan resep praktis. Dengan petunjuk dan sistem pemikiran yang universal maupun partikularnya, Islam menyuruh manusia untuk menyelesaikan masalah-masalahnya dengan usaha ilmiah dan dengan mempergunakan seluruh pengalamannya.
- Pendekatan ini bersifat spiritual, metafisis, dan moral. Diyakini demikian karena selain Islam mengajak kepada pemahaman atas keluasan ilmu, kebijaksanaan, dan kekuatan Tuhan di balik seluruh yang tampak, juga mengajak untuk percaya terhadap hukum-hukum nonmateri dan bantuan-bantuan ilahiyah. Islam juga menekankan kepada keberadaan pelajaran akidah, ibadah, akhlak, sosial, dan kemanusiaan di balik seluruh kejadian, dan kemestian mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian yang ada.
Dalam struktur filsafat Islam, tidak terdapat dua sisi dan pertentangan palsu antara ilmu dan agama, materi dan spiritual, badan dan jiwa, dunia dan akhirat, pengobatan dan doa, kesehatan badan dan kesehatan jiwa, fisik dan metafisik, sains dan filsafat, kedokteran badan dan kedokteran ruh, serta hukum-hukum natural dan supranatural. Sayangnya, sepanjang sejarah kita menyaksikan pemikiran yang berlebihan dalam dua sisi ini. Bahkan kita masih menyaksikan penyelewengan semacam ini di masa sekarang.
Iran, Hauzah, dan para pemukanya, beserta masyarakat, pemerintah, relawan medis masyarakat, para pelajar agama, serta kelompok sosial, secara teoritis dan praktis mengajak seluruh manusia menuju jalan yang terang ini. Bukan kepada jalan-jalan yang gelap, pemikiran filsafat yang tidak benar, penyelewengan karakter, keambiguan pemikiran dan perbuatan, serta dua sisi yang ekstrim.
Keempat, para pelajar agama, ulama, ustadz, peneliti, muballig, dan konsultan Hauzah bisa memanfaatkan harta karun pengetahuan Islam di bidang pemikiran dan praktis, selain menjalankan kewajiban dalam membantu manusia. Mereka juga mesti menjalankan tugas dan peran mereka dalam bencana dan berbagai musibah dengan senantiasa memerhatikan batas-batas kompetensi, bekerja sama dengan para ahli medis.
Sepanjang sejarah, Hauzah Ilmiah dan para ulama senantiasa memiliki sisi yang komprehensif di bidang sosial, budaya, dan kemasyarakatan. Mereka senantiasa mengetahui posisi mereka dalam berkhidmat kepada masyarakat serta bangga atasnya. Dalam posisi ini, mereka senantiasa menyampaikan ajakan mereka berupa keyakinan, akhlak, pengetahuan, dan pembimbingan. Pada kondisi tertentu, dengan memerhatikan ketentuan-ketentuan dan kompetensi ilmiah, mereka akan mengambil langkah tegas dalam menjalankan tugas dan bantuan kemanusiaan.
Kelima, teologi, fikih, dan akhlak Islam memiliki hukum fikih yang komprehensif dan detali, nasihat-nasihat moral yang dapat diterima akal, dan pemahaman universal dalam seluruh sisi bencana dan kesulitan seperti epidemi semacam ini. Semua ini tidak menghilangkan peran akal dan pengetahuan manusia, bahkan mengafirmasi dan menuntunnya dengan pendekatan peradaban yang lebih tinggi. Subyek-subyek di atas yang merupakan tanggung jawab Hauzah, lembaga, dan tiap individunya terdapat dalam harta karun spiritual dan pengetahuan Islam, untuk menyelesaikan permasalahan moral dan sosial. Untuk mendapatkan harta karun ini dibutuhkan pengembangan disiplin ilmu keislaman, penelitian yang meluas, dan kajian antar disiplin ilmu. Penjelasan dan presentasi hal ini berada di pundak Hauzah Ilmiah.
Dengan bantuan Ilahi, saat ini Hauzah Ilmiah yang berada di Iran telah memproyeksikan ratusan jurusan dan fakultas yang sesuai dengan kebutuhan manusia dewasa ini. Hauzah Ilmiah di Iran telah mencetak banyak pemikiran beserta individu-individu ahli yang bisa menjaga keunggulan Islam yang berperadaban dan komprehensif.
Keenam, sejarah akan menjadi saksi bahwa Hauzah dan para pemukanya, dengan mengikuti Pemimpin Revolusi dan para marja’ taqlid, senantiasa menekankan logika holistik dan pendekatan segala sisi dan berperadaban dalam semua kondisi sulit. Mereka selalu menjadi yang pertama dalam penekanan dan pengamalan anjuran medis bagi individu maupun sosial. Bahkan, dalam beberapa waktu, mereka meliburkan syi’ar dan praktek keagamaan yang paling penting, salat Jumat, dan kegiatan belajar mengajar, serta mengosongkan tempat ziarah, mesjid, demi menjaga keselamatan masyarakat, kemaslahatan manusia, dan demi menjaga ketertiban.
Hauzah tidak membantah keputusan para ahli dan pejabat yang terkait. Bahkan mereka menjalankan seraya berterima kasih. Dalam kondisi seperti ini, Hauzah memperkenalkan diskursus kewahyuan dan pandangan Islam yang komprehensif karena selalu mengamalkan ajaran Islam. Pada saat yang sama, Hauzah tidak menahan diri untuk memberikan masukan dan nasihat secara tulus.
Sekelompok besar para pelajar agama turut hadir di berbagai lini, dan bersama para ahli dan aktivis, membantu para korban dan masyarakat. Mereka aktif tanpa memandang mazhab, agama, suku, dan bangsa. Iran dan Hauzah tidak pernah terjebak dalam politik sempit dan SARA. Para pelajar agama yang aktif tersebut bahkan menerima dengan lapang dada perkataan-perkataan yang tidak benar dan tuduhan-tuduhan yang buruk kepada Hauzah dan lembaga terkait. Mereka tidak pernah berhenti membantu masyarakat.
Ketujuh, dengan melakukan kegiatan surat-menyurat dengan beberapa tokoh, organisasi internasional yang terpandang, organisasi agama, Islam, maupun Syiah, Hauzah Ilmiah berusaha menyampaikan logika ilahi-humanis ini kepada para pemimpin agama dan politik dunia. Hauzah juga menekankan pentingnya kebangkitan, solidaritas dunia, kembali kepada karakter manusia yang suci dan bersumber dari Tuhan, pembentukan front besar Tauhid dan perlawanan terhadap kezaliman dan ketidakadilan, perlawanan terhadap rasisme dan embargo yang tidak adil, serta pencegahan penjajahan, perang, teror, produksi senjata pembunuh massal, hukum hitam-putih, serta ekstrimisme maupun apatisme.
Agama-agama Ilahi, para budayawan, dan orang-orang merdeka bisa mempersiapkan landasan program ilahi-humanis ini dan mengembalikan kemuliaan manusia, esensi budaya dan spiritual, dengan memaksimalkan kondisi dan semua potensi yang ada. Begitu pula, politik jahat, pemerintahan arogan yang menyebarluaskan kerusakan, kebencian, egoisme, kebodohan, dan fanatisme di dunia, yang bahkan bertindak keji dalam perawatan medis dan obat-obatan, mestilah disingkirkan.
Kedelapan, saat ini, di berbagai titik dunia dan secara jelas dan meluas, terbentuknya kelompok-kelompok sosial, amal, solidaritas, dan kemanusiaan, serta kehadiran masyarakat dan aktivitas relawan telah menunjukkan wajah indah kemanusiaan dan islami. Sejarah telah membuktikan bahwa pengalaman gerakan sosial yang muncul karena keimanan, kesabaran, usaha, dan pengorbanan bangsa-bangsa telah membawa banyak mukjizat, memberikan efek kepada yang lain, serta menciptakan perubahan.
Di beberapa tahun terakhir, dunia Islam telah menyaksikan realisasi keinginan Tuhan dan banyak contoh mukjizat keteguhan bangsa-bangsa, khususnya di negara-negara pusat resistensi. Dengan perhatian Ilahi, pengalaman berharga percaya diri bangsa dan kepercayaan kepada kemampuan sendiri serta pemutusan ketergantungan terhadap bangsa asing telah membuat kita menyaksikan inovasi, kreasi, dan kemajuan sosial, budaya, keilmuan, kedokteran, dan berbagai pengalaman baru dalam mengalahkan penyakit dan epidemi semacam ini. Selain itu, kita juga telah menyaksikan kemajuan mencengangkan sains, budaya, teknologi, dan militer. Hal ini menambah kesiapan kita serta memperkuat sistem pertahanan defensif kita.
Negeri Iran yang tengah berada di langkah kedua revolusi, berkat taufik Ilahi dan dengan bersandar pada 40 tahun penuh kebanggaan, mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan, dan ancaman menjadi peluang. Iran juga mampu mengambil langkah fundamental dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
Kesembilan, dengan penuh menyesal, kita menyaksikan beberapa penyimpangan pemikiran dan ambisi di dunia Islam terkait kejadian-kejadian yang ada ini. Lebih mengherankan lagi adalah musuh-musuh Iran, Islam dan revolusi juga ikut memanfaatkan penyimpangan ini dengan penuh kelicikan. Mereka menyerang dasar-dasar pemikiran, akidah Islam, ilmu-ilmu Ilahi dan Ahlulbait as. dengan penuh kebodohan dan ketergesaan. Mereka juga menyerang nilai-nilai revolusi yang islami, hal-hal sakral mazhab dan agama, serta kedudukan sosial tinggi para ulama, Hauzah, revolusi, dan pemerintahan Islam. Dengan menyebarkan kebencian, permusuhan, dan kebencian, mereka berusaha menciptakan rasa anti agama, Islamophobia, Iranophobia, antirevolusi, dan anti-Qum. Dalam kondisi yang paling sulit, orang-orang munafik dan pengikut mereka pun ikut mengekor musuh-musuh bangsa. Sebagian orang juga ikut bermain di arena ini.
Namun demikian, kondisi faktual permasalahan ini di dunia, kelemahan para pembesar dunia, kemunculan kerusakan moral dan sosial yang fatal di beberapa negara kuat dunia, kebuntuan ekonomi dan politik dunia, dan lemahnya organisasi internasional, di satu sisi, serta kekuatan dan kedaulatan Iran di sisi lain, telah membongkar kebohongan dan ujaran kebencian mereka.
Mereka semua harus tahu Qum, Hauzah, dan lembaga keulamaan telah terbiasa dengan kesulitan dan kesukaran. Hauzah akan senantiasa tegak dengan jihad, perlawanan, dan pengorbanan, bersama bangsa besar dan pejuang Iran yang islami serta pusat perlawanan. Dengan bantuan Allah swt., Hauzah akan selalu memegang janji terhadap Allah swt. dan masyarakat. Meski demikian, Hauzah tetap menerima kritik yang membangun, pendapat, pembahasan bebas, serta saran yang membangun. Hauzah tidak menganggap diri terbebas dari kesalahan. Dengan menganalisa berbagai kerugian dan dengan melihat masa depan, Hauzah akan melewati persimpangan sejarah saat ini menuju masa depan cerah, peradaban baru yang tauhidi dan mendunia, serta penuh dengan keadilan, spiritualitas, intelektualitas, dan moralitas.
Kesepuluh, peristiwa ini merupakan kejadian baru di dunia modern dan telah memberikan sengatan kuat kepada pondasi pemikiran dan perbuatan manusia. Peristiwa ini memiliki banyak sisi dan efek jangka menengah dan jangka panjang. Berbagai macam interpretasi dari peristiwa ini akan diberikan. Dunia setelah Covid-19, efek peristiwa ini, dan berbagai macam sisinya membutuhkan telaah menyeluruh dari berbagai sudut, dengan pendekatan holistik dan perspektif epistemologis, budaya, sosial, ekonomi, sains, dan teknologi. Semua cendikiawan mesti membahas hal-hal tersebut. Namun, yang lebih penting dari itu adalah komunitas akademik, pusat agama, budaya, dan Hauzah mesti mempelajari dan meneliti secara serius seluruh obyek dalam semua aspeknya, dengan pandangan yang komprehensif, islami, berperadaban, ilmiah, dan detail. Mesti ada perencanaan dan program untuk mencegah bencana yang serupa. Begitu juga, mesti ada pemanfaatan kesempatan dan penciptaan dunia yang lebih baik.
Dalam sejarah terdapat titik urgen yang kehadiran satu bangsa dan umat secara cerdas dan pemanfaatan sebuah pemikiran dan sistem yang terstruktur mampu menjadi pembeda dan mengubah masa depan sejarah. Hauzah yang cerdas dan bijaksana mesti memiliki pemahaman yang solutif dan berorientasi masa depan ini. Tentu, hal ini membutuhkan inteligensi, nalar, kebijaksanaan, keberanian, inovasi, kreasi, dan semangat revolusi. Alhamdulillah, sejarah Hauzah Ilmiah penuh dengan bashirat, kebijaksanaan, dan hal-hal solutif semacam ini.
Kesebelas, dengan bantuan Ilahi dan perhatian Imam Mahdi afs., jiwa kami menjadi tebusannya, aktivitas terstruktur gugus dan komite Hauzah di Qum dan di seluruh negeri telah dan akan terus mengambil langkah besar. Langkah ini diambil bekerja sama dengan seluruh yayasan dan organisasi relawan Hauzah di Qum dan di seluruh provinsi. Kerja sama juga dilakukan bersama pemerintah dan pusat gerakan masyarakat. Dengan tekad kuat sekelompok besar para pelajar agama dan ulama yang mulia lagi penuh pengorbanan, selain terkait bantuan dan pertolongan khusus dan menyeluruh, langkah ini juga terealisasi dalam berbagai macam keahlian berbentuk konsultasi psikologi, analisa dan jawaban atas pertanyaan di bidang pemikiran, moral, dan sosial. Selain itu, ada pula perencanaan terkait efek dan situasi pasca Covid-19.
Ini semua merupakan capaian berharga yang intensitasnya akan terus kami kuatkan. Kami juga menekankan aktifnya program yang kuat, cerdas, dan sistematis, koordinasi dan konsolidasi dari seluruh Hauzah Ilmiah dalam kondisi yang serupa.
Keduabelas, seluruh Hauzah Ilmiah berusaha dengan intensif dan sungguh-sungguh agar sistem pembelajaran, tarbiyah dan akhlak, tabligh media, dan solusi-solusi agama, arahan, petunjuk, dan konsultasi tidak berjalan mundur karena peristiwa ini. Hauzah akan memaksimalkan seluruh sarana, teknologi, dan dunia maya untuk keberlangsungan hal di atas, serta aktivitas Hauzah di internet.
Alhamdulillah, Hauzah telah bergerak cepat ke arah itu. Saat ini sebagian besar kegiatan belajar mengajar, bahkan sebagian pelajar tingkat tinggi dan Bahtsul Kharij terus berlanjut tanpa henti. Di samping itu, juga ada pembelajaran jangka pendek dan pengasahan skill. Diharapkan gerakan ini menuju puncak tertinggi dan visi terluhurnya. Diharapkan juga dasar ilmiah, spiritual, sosial, kemasyarakatan, dan revolusionernya semakin menguat serta semakin dapat menjawab berbagai kebutuhan terkait.
Pemanfaatan kesempatan ini untuk kemajuan ilmiah, spiritual, budaya, dan penguatan dasar akhlak Islam, peri kemanusiaan, sosial, semangat perjuangan, perlawanan, serta penegasan yang adil dan humanis, serta pencarian spiritual merupakan pembahasan yang mesti kita pikirkan dan kita programkan untuk pendalamannya.
Ketigabelas, manusia sekarang tidak merasakan kebahagiaan dan ketenangan meski telah merasakan berbagai macam aliran pemikiran dari komunisme hingga liberal demokrasi Barat, humanisme, sekularisme, kapitalisme, laisisme, modernisme, post modernism, dan puluhan isme dan pemikiran lainnya, ditambah kemajuan pesat sains dan teknologi.
Berbagai macam musibah seperti kemiskinan, perbedaan kelas sosial, tindak asusila dan dosa, ketidakadilan, tiadanya persamaan, penyakit, perang dan pembunuhan, penyalahgunaan ilmu, eksploitasi alam, dan senjata pemusnah massal membuat manusia mengeluh. Manusia merasa cemas, bimbang, dan lelah. Ini termasuk periode langka ketika manusia di seluruh penjuru bumi merasa butuh kepada penyelamat, kekuasaan Tuhan, kekuatan spiritual, dan kepemimpinan suci, dengan kadar seperti sekarang ini.
Janji keselamatan akhir zaman dan penyelamat Ilahi terdapat di seluruh agama. Namun, dalam logika Islam dan ajaran Ahlulbait as., pemikiran mahdisme dan budaya menanti merupakan sebuah pemikiran yang sangat jelas, dalam, detail, terstruktur, membangun masa depan, optimistis, membangun, dan inspiratif. Hal ini membutuhkan pemahaman yang benar, penstrukturan, pembiasaan, dan pembudayaan. Hal ini tentu mesti menjadi prioritas aktivitas budaya dan tabligh.
Keempatbelas, pendirian tetap Hauzah Ilmiah di seluruh masa dan negara –yang didasari Sunnah Nabi saw dan Keluarga Sucinya as.- adalah pendirian yang menguatkan karakter, ukhuwwah islamiyyah, penguatan profil umat di dunia Islam. Bahkan pendirian Hauzah adalah pendirian yang merangkul pengikut dan pembesar semua agama, serta penguatan hubungan kemanusiaan di dunia.
Meski begitu, Hauzah Ilmiah sangat konsekuen dengan pemahaman dan ajaran Ahlulbait as. Tanpa pemaksaan mazhab, dan dengan toleransi dan komunikasi, Hauzah selalu menggaungkan ajaran Ahlulbait di ranah ilmiah. Hauzah percaya bahwa kecintaan kepada Ahlulbait as telah meluas di seluruh dunia Islam. Pengenalan lebih jauh terhadap ajaran Ahlulbait as., tentu tidak bertentangan dengan persatuan dunia Islam. Bahkan, hal ini merupakan faktor persatuan dan harmonisasi. Hal ini pun selalu diterima oleh para pemuka agama dan ulama.
Hauzah Ilmiah selalu siap mendengarkan berbagai pandangan yang berbeda, pertanyaan, dan permasalahan dari semua Mazhab Islam. Perpustakaan seluruh pusat kajian Islam Hauzah mengambil manfaat dari kitab dan referensi ulama Islam dari seluruh mazhab. Hauzah selalu bangga akan kebebasan berpikir dan berpendapat serta pertukaran pemikiran. Rasionalitas, logika, akhlak, kebebasan, harmoni, kebersamaan, dan kemajuan merupakan semangat yang menguasai Hauzah Ilmiah. Hauzah senantiasa mengulurkan tangan persaudaraan, solidaritas, dan kerjasama kepada seluruh pusat keilmuan dan budaya serta masyarakat agama.
Jelaslah, setelah kemenangan revolusi Islam, gelombang revolusi memberi efek di banyak negara Islam, bahkan mayoritas negara dunia. Efek naturalnya menyebabkan pengenalan para peminat terhadap Islam yang suci dan ajaran Ahlulbait as. Hauzah Ilmiah bangga bahwa dalam periode ini, dengan pendekatan mediasi dan konsiliasi, menjadi penafsir paradigma revolusi Islam dan penyebar kemanusiaan, kemajuan, akhlak, pemikiran murni tauhid, keadilan, cinta damai, perlawanan, perlindungan bagi yang terzalimi, antipenindasan, kemerdekaan, kebebasan, kemerdekaan berpikir, dan demokrasi agamis. Tugas segenap kita adalah memahami secara detail dan paripurna paradigma ini, menjelaskan, lalu menyebarkan, tanpa terjebak dalam ekstrimisme dan apatisme.
Di akhir, saya mengajak para pelajar agama muda untuk bekerjasama demi pengenalan, pengelolaan, perencanaan, kesepahaman, koordinasi seluruh Hauzah Ilmiah di dunia di masa pasca Covid-19, kerukunan, solidaritas, dan kepemilikan pemikiran yang solutif. Ini semua demi gerak menuju peradaban baru Islam, peninggian kalimat Tauhid dan ajaran suci Islam di seluruh dunia, keberlanjutan, dan penguatan spiritual, doa, dan kekhusyukan sebagai gerakan yang mendunia. Selain itu, gerak ini juga menuju penjagaan melalui dunia maya, perluasan kerjasama, bantuan kemanusiaan, penyebaran akhlak dan kebaikan, sumber pengetahuan dan spiritual Ahlulbait as.
Saya mendoakan yang terbaik untuk mereka. Saya mengumumkan kesiapan Hauzah Ilmiah pusat untuk bekerja sama dengan seluruh Hauzah Ilmiah di dunia demi menyebarkan, menguatkan hubungan dan kerjasama, pertukaran pengalaman, dan hasil capaian. Demi terealisasinya tujuan dan harapan seluruh Hauzah Ilmiah, saya meminta perhatian dari para Jiwa Suci as., khususnya Pribadi Agung Shahib al-Ashr wa az-Zaman afs.
Dengan hormat, permohonan, kecintaan, dan rasa terima kasih.
Wa akhiru da’wana an alhamduillahi rabbil ‘alamin.
Ali Reza A’rafi
Direktur Hauzah Ilmiah Iran
Awal Ramadhan 1441 H.