ICC Jakarta – Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz kembali menegaskan dukungan negaranya terhadap Palestina. Arab Saudi mengakui secara penuh hak rakyat Palestina untuk mendirikan sebuah negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Hal itu ia sampaikan saat menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Istana Al-Yamamah di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (20/12), seperti dilansir Arab News. Kedua pemimpin tersebut juga mengeksplorasi perkembangan terakhir di wilayah Palestina.
Sehari sebelum deklarasi pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menelpon Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Selama pembicaraan, mereka membicarakan soal hubungan bilateral kedua negara, juga sejumlah perkembangan terkini tentang isu regional dan internasional.
Ketika membicarakan rencana AS mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Raja Saudi mengingatkan tentang bahaya keputusan ini terhadap proses perundingan damai. Menurutnya, deklarasi tersebut akan meningkatkan ketegangan di wilayah itu.
Kamis ini sebanyak 193 anggota Majelis Umum PBB mengadakan sidang darurat yang menyinggung soal veto Amerika Serikat atas keputusan 15 anggota Dewan Keamanan PBB yang memberikan suara dukungan atas draf resolusi yang menyerukan pencabutan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Red: Mahbib/Nu Online)