ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Tanggung Jawab Keluarga Menurut Pandangan Imam Ja’far Shadiq as

by admin
July 1, 2019
in Kegiatan ICC Jakarta
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta –  Acara Halal bi Halal dan Peringatan Syahadah Imam Shodiq as di ICC Jakarta bersama Ustaz Muhammad Bin Alwi BSA di ICC Jakarta mengangkat tema tanggung jawab keluarga menurut Imam Ja’far Shadiq as. berikut ulasan sebagian isi dari ceramah beliau.

Tujuan Utama Ibadah adalah Mendapat Ampunan

Tujuan paling penting dalam kegiatan ibadah dan taqarub kepada Allah SWT adalah demi mendapatkan ampunan Allah SWT. Hal ini sebagaimana diajarkan dalam doa-doa dari Imam Ahlul Bayt as.

Halal bihalal adalah memaafkan dan meminta maaf kepada selain kita. Imam Husain as dalam memberikan sesuatu memiliki penjelasan yang sangat cantik, beliau berkata, Allah telah membiasakan untuk memberikan kepadaku pemberiannya, aku pun ingin membiasakan memberikan kepada hamba-hamba-Nya, aku takut kalau aku mengurangi pemberian kepada hamba-Nya, Allah akan mengurangi pemberiannya kepadaku. Begitu juga dalam meminta maaf, belajar dari penjelasan Imam Husain as ini harapan terbesar kita adalah kita bisa meminta maaf kepada Allah, berharap mendapatkan ampunanNya, karena itu maka kita harus membiasakan diri memberikan maaf kepada hamba-hamba-Nya sehingga Allah tidak mengurangi ampunanNya kepada kita. Siapa yang selalu memberikan maaf kepada hamba-Nya maka dia akan selalu mendapatkan ampunan dari-Nya.

Disebutkan bahwa barangsiapa hari jumat sukses, yakni pada hari itu dia bisa menjalankan semua kewajiban dengan baik dan juga meninggalkan semua larangannya, Allah akan menjaga dia hingga jumat yang akan datang. Begitu juga orang yang hajinya mabrur, maka Allah akan menjaga sepanjang hidupnya. Semoga ibadah dibulan ramadhan yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Dan kita dalam penjagaan hingga kita bertemu kembali dengan ramadan berikutnya, atau kalau kita meninggal maka kita meninggal dalam ampunan dariNya.

Berkaitan dengan syahadah Imam Shodiq as, kita ucapkan bela sungkawa kita kepada bunda kita, sayidah Fatimah zahra, kita juga ucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada Rasullallah Saw berikut para Imam Maksum as, khususnya kita ucapkan belasungkawa ini kepada Baqiyatullah afs. Ucapan duka atas syahadah Imam Ja’far As Shadiq as.

Madzhab ahlul bait lebih dikenal dengan madzhab ja’fari, ini adalah sanad yang dihubungkan kepada Imam Ja’far As Shadiq as. Sebuah nikmat besar ketika kita mendapat kesempatan mengenali madzhab ini. Mengenali para manusia suci. Ini adalah keberkahan karena kita mendapat kesempatan untuk datang kepada Allah melalui orang yang dipilihnya, yakni para Imam maksum, melalui insan paling mulia yakni Rasulallah Saw untuk kemudian bertemu menghadap kepada-Nya. Kita datang melalui pintu yang diridhai-Nya. Fa’tul buyuta min abwabiha.

Imam Shodiq as hidup dengan kakeknya bernama Imam Zainal Abidin as Sajjad selama 12 Tahun, dan bersama ayahnya yang bernama Imam Muhammad Baqir selama 31 Tahun. Beliau syahid  karena diracun pada tanggal 25 Syawal 148 H ketika berumur 65 tahun.

Akhlak dalam Keluarga dan Kehidupan Imam Shodiq as

Berbicara masalah Akhlak, akhlak itu tumbuh dirumah-rumah manusia suci ini, mereka tumbuh bersama orang-orang yang memiliki akhlak mulia. Imam Malik bin Annas salah satu pimpinan madzhab maliki berkata bahwa setiap kali dia datang ke tempat Ja’far Ibnu Muhammad as maka pasti akan aku dapati dia pada salah satu dari tiga keadaan, kalau tidak sedang shalat, maka dia sedang puasa atau beliau sedang membaca Quran. Imma mushallian au shaiman, au yaqraul Quran, Imam Malik juga berkata bahwa beliau tidak pernah menyebut nama atau hadis Rasulallah Saw kecuali beliau dalam keadaan suci. Imam Ja’far sangat menghormati Nabi Muhammad Saw.

Imam Ja’far Shodiq tidak memberi sesuatu kecuali yang terbaik. Ketika beliau mengadakan jamuan makan, beliau juga ikut menjamu tamu, ketika menemui tamunya satu persatu beliau berkata, yang paling aku cintai dari kalian (tamuku) adalah yang lebih banyak makan dirumahku. Assadukum hubban indana aksarukum aklan Indana. Dengan roman wajah tulus ikhlas dan bahagia, memberikan makanan terbaik yang dimiliki untuk tamu yang datang kerumah-Nya. Demikianlah keadaan yang selalu dilihat oleh keluarga beliau, dilihat langsung oleh budak-budak beliau, menjadi sumber pelajaran bagi mereka sebelum akhirnya dimerdekakan. Pendidikan dalam keseharian manusia mulia yang penuh akhlak dan juga keilmuan.

Seorang Ateis datang kepada orang yang mengaku murid Imam Ja’far Shodiq, dia bertanya dengan ucapan yang kasar, menjawab pertanyaan kasar itu, sang murid juga menyampaikan dengan kasar, sang ateis berkata, aku pernah berkata kepada gurumu dengan perkataan yang jauh lebih kasar dari ini tapi tidak aku dapatkan jawaban kecuali dengan jawaban yang sangat indah dan santun.

Pada saat beliau membuka kelas, dimana orang-orang datang dari berbagai penjuru dunia, ketika mereka bertanya dengan bahasa tidak sopan, tidak pernah beliau menjawab dengan acuh, beliau selalu menjawab penuh kelembutan kepada semua orang yang bertanya kepada beliau. Beliau mencontoh akhlak Nabi dan mempraktikkan dalam kehidupan beliau sehari-hari.

Belajar dari Imam Ja’far ini, alangkah tepat jika kita menyampaikan kebenaran ahlul bayt bukan hanya dengan dalil yang kuat, tapi juga kita sampaikan dengan cara penuh akhlak mulia. Dengan penyampaian yang lebih baik maka akan lebih mudah diterima oleh khalayak. Inilah mengapa disampaikan jadilah hiasan bagi kami jangan menjadi penoda kami kullu lana zainan wal kullu lana syainan.

Keilmuan beliau tidak ada keraguan, akhlak beliau juga tidak diragukan, kesabaran beliau juga kesabaran terbaik. Ketika rumah beliau kebakaran beliau bersama-sama yang lain memadamkan api sekuat tenaga, ketika api sudah reda beliau duduk dan menangis, ketika ada yang bertanya mengapa beliau menangis, beliau menjawab bahwa, aku ingat dengan tawanan-tawanan karbala, ketika kemah mereka dibakar, tidak ada laki-laki yang menemani mereka kecuali seorang pemuda yang sedang sakit parah. Sekarang pada saat aku ada saja semua kepayahan untuk memadamkan api, bagaimana dengan mereka, yang kemahnya dibakar dan diancam oleh tentara-tentara bengis yang telah membantai keluarga Nabi Saw.

Imam Shodiq mengajarkan kepada kita untuk selalu mengingat duka karbala, ketika kita mendapati musibah. Dengan itu kita akan ingat dengan manusia-manusia mulia, kita akan mampu tabah menghadapi cobaan yang dihadapi mereka. [1] 



[1] Disarikan dari ceramah Ust Muhammad Bin Alwi BSA dalam peringatan syahadah Imam Shodiq as

Tags: ICCiccjakartaimaminfoiccperingatanSyahadah
admin

admin

Related Posts

Kemajuan Iran Pasca Revolusi
Kebudayan

Kemajuan Iran Pasca Revolusi

May 24, 2023

ICC Jakarta - Revolusi Islam Iran telah memasuki usia 38 tahun. Tepatnya tanggal 11 Februari 1979 lalu, kekuasaan monarki di...

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Arsip

PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.

March 1, 2023

UNDANGAN PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.Riwayat Kedua Islamic Cultural Center Jakarta bersama: Ustad Husain ShahabSelasa, 27 Desember 202219.00 WIB...

Arsip

Muslimah berperan lebih penting baik dalam organisasi maupun majelis taklim.

February 28, 2023

Muslimah Ahlulbait Indonesia menyelenggarakan kegiatan peringatan wiladah Sayidah Zainab s.a. dan Sarasehan Nasional bersama Majelis Taklim di seluruh Indonesia, Sabtu...

Kegiatan ICC Jakarta

PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARA
MEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM

November 15, 2022

🔴 WEBINAR NASIONAL PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARAMEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM Situasi politik Iran sempat...

Next Post

Apakah salat-salat harian itu dapat dikerjakan dua kali?

Ulama Afganistan Tertarik Belajar Pancasila

Menag: Tidak Benar Pelajaran Agama akan Dihilangkan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist