Direktur Islamic Cultural Center (ICC) Jakarta Syekh Abdul Majid Hakimelahi menjelaskan, ziarah Arbain Imam Husain memiliki banyak keutamaan. Hal ini disampaikan dalam Short Course Arbain yang digelar oleh Belajar Islam Daring (Bidar) ICC hari pertama, Jumat, 24 September 2021.
Mengutip riwayat dari Imam Shadiq a.s., Syekh Hakimelahi mengatakan, “Barang siapa yang berniat menziarahi Imam Husain pada hari Arbain di Karbala, maka setiap langkah kaki kanannya ditulis sebagai pahala besar dan langkah kaki lainnya menghapuskan dosa-dosanya.”
Dalam riwayat lainnya, Imam Hasan a.s. juga mengatakan bahwa orang beriman memiliki lima tanda. Dua di antaranya ialah salat 51 rakaat setiap hari dan ziarah Arbain.
Arbain Imam Husain as diperingati pada hari ke-20 Safar atau 40 hari pasca kesyahidan Imam Husain as. Sudah masyhur bahwa para tawanan Karbala sepulangnya dari Syam pada tanggal 20 Safar tahun 61 H, datang ke Karbala untuk menziarahi makam Imam Husain as. Pada hari tersebut, sahabat Nabi Muhammad Jabir bin Abdullah al-Anshari juga datang berziarah ke makam Imam Husain as.
Menurut Direktur ICC, setiap bangsa atau umat memiliki acara besar pada hari-hari yang mereka agungkan. Peringatan Arbain di Irak merupakan satu di antara perhelatan akbar tersebut.
“Kalau kita cari tandingannya, tidak ada yang melebihi long march Arbain secara kuantitas,” katanya. Dua tahun lalu atau sebelum pandemi Covid-19, misalnya, long march Arbain diikuti oleh kurang lebih 25 juta orang.
Fenomena luar biasa ini memancing berbagai lembaga riset untuk menelitinya. Hasil penelitiannya dalam bentuk makalah atau buku telah tersebar dalam berbagai bahasa.
Salah satu hal yang diungkap ialah para peziarah terdiri dari berbagai mazhab dalam Islam dan nonmuslim. Banyak dokumen dan foto yang membuktikan keikutsertaan mereka.
Di samping Syekh Hakimelahi, hadir pula akademisi Universitas Hasanuddin Makassar Dr. Ahmad Mujahid, M.Ag sebagai pembicara. Menurut Ahmad, ziarah Arbain tidak bertentangan dengan tauhid dalam Islam.
Ahmad menjelaskan, ziarah secara bahasa berarti mengunjungi sesuatu dan menjumpai wajahnya. Kunjungan dalam rangka menghormati yang dikunjungi sehingga yang dikunjungi juga memberikan penghormatan kepada pengunjungnya.
Kata ‘ziarah’ dalam arti ini pernah disampaikan Rasulullah dalam sabdanya: “Barangsiapa yang mengunjungi (zaara) rumah saudaranya bukan dikarenakan suatu kebutuhan terhadapnya, akan dicatat sebagai orang yang berkunjung kepada Allah selayaknya Allah memulikaan pengunjungnya.”
Dari hadis ini, kata Ahmad, berkunjung kepada makhluk dapat dianggap sebagai berkunjung kepada Allah. Oleh karena itu, ziarah itu terdiri dua jenis: zahir dan lahir. Secara zahir, seseorang tampaknya mengunjungi makhluk namun dari sisi batin kegiatan itu memiliki kedudukan sipritual, yaitu ziarah kepada Allah.
“Ziarah kepada makhluk, khususnya ziarah kepada yang suci dan disucikan, makam orang suci dan disucikan dan para wali Allah, pada hakikatnya adalah menziarahi Allah,” katanya. Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa, Rasulullah akan membebaskan dari dosa-dosa dan mengucapkan doa keselamatan bagi mereka yang berziarah.
Sort course Arbain tahun ini digelar secara daring dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube ICC Jakarta TV pada 24, 27, dan 28 September 2021. Para pembicara terdiri dari enam orang: Dr. Ahmad Mujahid, Dr. Abdulmajid Hakimelahi, Ketua Dewan Syura IJABI KH. Miftah F. Rakhmat, cendekiawan Nahdlatul Ulama KH. Ulil Abshar-Abdallah, Pembina Rumah Kajian Alquran Albarru (RKAB) Ustaz Muhammad Rusli Malik dan Ketua Umum DPP Ahlulbait Indonesia, Habib Zahir Yahya. []