ICC Jakarta -9/1/2020, Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, tak sependapat dengan ulama Islam yang menyebut bahwa orang-orang yang menganut Syiah adalah ancaman. Baginya, Syiah adalah aliran agama, bukan ancaman bagi umat Muslim secara global.
Anwar mengatakan bahwa Malaysia tidak sependapat dengan pandangan yang cenderung meremehkan tentang pengikut Syiah. Hal itu sebagaimana yang diungkapkan oleh seorang pengkhutbah atau ulama Arab Saudi Syekh Abdurrahman Ibrahim Al-Rubai’in, bahwa Syiah adalah ancaman.
“Kami tidak mewakili pandangan semacam itu, tetapi kami, cenderung menunjukkan banyak toleransi,” kata Anwar yang juga merupakan Presiden Persatuan Keadilan Rakyat (PKR).
Kendati demikian, dia menjabarkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara Islam Sunni dengan Islam Syiah. Namun begitu perbedaan tersebut bukanlah hal baru dan sudah merupakan bagian dari sejarah Islam.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini, Syekh Abdurrahman Ibrahim Al-Rubai’in menyebut Muslim Syiah sebagai ancaman yang bahaya bagi dunia Muslim. Dia mengatakan hal itu dalam sebuah konvensi yang diselenggarakan oleh kelompok pro-Saudi bahwa ajaran Syiah merupakan tantangan terbesar bagi umat Islam.
Senada dengan Anwar Ibrahim, PM Malaysia dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA), organisasi Islam konservatif Malaysia, pada September 2015, Mahathir menyatakan bahwa Sunni harus menerima Syiah sebagai Muslim. Dalam pertemuan tersebut Mahathir meminta kepada mayoritas Sunni di Malaysia untuk menerima Syiah sebagai sesama Muslim dan dengan demikian dapat menghindari perselisihan sektarian mematikan yang telah menghancurkan beberapa komunitas di Timur Tengah.
“Kita tidak berhak mengatakan bahwa mereka bukan Muslim hanya karena mereka tidak terlihat seperti kita atau tidak berpakaian seperti kita,” kata Mahathir.
Mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur juga mengatakan tidak ada gunanya menyatukan Sunni dan Syiah. Keduanya adalah hal yang berbeda.
Adapun Islam Syiah adalah cabang Islam terbesar kedua yang sebagian besar diikuti di Irak, Iran, Kuwait, Bahrain, Lebanon dan beberapa bagian Arab Saudi, Yaman, dan Pakistan.
Sumber Ahlul bait Indonesia