ICC Jakarta – Bashar Al Assad, Presiden Suriah dalam wawancara dengan media Belgia menekankan bahwa Suriah adalah milik rakyat Suriah. Ia mengumumkan, setelah kita memikirkan bagaimana menghentikan pengiriman teroris ke Suriah dan pemutusan dukungan negara-negara regional dan transregional atas terorisme, baru kita dapat melakukan langkah-langkah politik untuk mewujudkan perdamaian.
Menurut Assad, dialog di antara warga Suriah untuk memperjelas masa depan negara dan pemerintahan politik, adalah hal yang urgen. “Untuk mewujudkan perdamaian, selain perundingan Astana, kita juga harus berkonsentrasi pada dialog Suriah-Suriah,” ujarnya.
Presiden Suriah, Senin lalu dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Belgia di Damaskus menuturkan, banyak negara Eropa sejak pecahnya perang Suriah, menerapkan kebijakan-kebijakan tidak riil dan mendukung para teroris.
Krisis Suriah pecah sejak tahun 2011 seiring dengan serangan luas kelompok-kelompok teroris dukungan Arab Saudi, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk menggulingkan pemerintahan sah Bashar Al Assad di Suriah. []
Sumber: ABNA