ICC Jakarta – Berbeda dengan di Indonesia, hidup sebagai seorang Muslim di negara minoritas Islam tidaklah mudah. Tidak jarang mereka mengalami kesulitan menjalankan ibadah bahkan hingga mengalami diskriminasi.
Kendati demikian jumlah pemeluk Islam kian bertambah termasuk di negara-negara minoritas itu, salah satunya di Korea Selatan. Banyak diantara mereka yang terus berjuang meluruskan pandangan masyarakat yang keliru tentang Islam.
Umar (Daesik) Choi adalah bagian dari generasi muda Muslim Korea yang melakukan hal itu melalui media sosial. Choi memperdalam ilmunya tentang Islam dengan belajar langsung di Arab Saudi.
Untuk memudahkan umat Muslim Korea mendapatkan informasi makanan halal di Korea, Choi bekerjasama dengan Organisasi Wisata Seoul mempromosikan restoran ramah Muslim di Seoul. Seperti diketahui, jumlah wisatawan Muslim yang datang ke negara tersebut mengalami kenaikan 33 persen tahun lalu dari tahun 2015 dan diperkirakan akan mencapai 1,2 juta orang pada akhir 2017.
Berbeda dengan Choi, Ola Bora Song memilih pendekatan ceramah untuk menyampaikan informasi tentang Islam. Song menjadi seorang Muslim pada 2007.
Song mengatakan Islam dicap buruk oleh sebagian besar orang Korea. Banyak pemberitaan di media Korea yang menyudutkan Islam. Namun Song berjuang menemukan informasi yang akurat tentang Islam melalui internet.
Kini Song aktif bekerja di sebuah masjid di Seoul. Hampir setiap hari Song memberikan ceramah kepada orang non-Muslim Korea Selatan yang ingin mengetahui Islam lebih dalam. Dia mencoba menjawab semua pertanyaan mereka untuk menghindari kesalahpahaman.
“Saya pernah menjadi non-Muslim dan saya mengerti kesalahpahaman mereka, oleh karena itu saya ingin memberi mereka semua informasi yang mereka butuhkan untuk memahami apa sebenarnya Islam, yaitu agama yang damai dan hormat,” kata Song dikutip Aljazeera.
Ceramahnya terbukti cukup berhasil. Song mengatakan banyak dari mereka yang diberikan ceramah mengaku menyesal karena tidak mengetahui tentang Islam yang sebenarnya. Kini, lebih dari 1.000 sampai 2.000 orang menghadiri ceramahnya dan tidak sedikit yang ingin memeluk agama Islam.[]