ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Godaan Setan Tidak Menafikan Kebebasan Manusia: Tafsir Qs Isra: 62

by admin
October 2, 2017
in Teologi
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Pada ayat Al-Isra ayat 60, Allah swt melalui firman-Nya berusaha menghibur Rasulullah dan orang-orang mukmin dan mengatakan bahwa bukan satu hal yang baru sikap keras kepala kaum musyrikin di hadapan ucapan yang benar. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan pada saatnya akan menjawab semua itu.

وَإِذْ قُلْنَا لَكَ إِنَّ رَبَّكَ أَحَاطَ بِالنَّاسِ وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآَنِ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا كَبِيرًا (60)

Dan (ingatlah), ketika Kami wahyukan kepadamu, “Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia.” Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al-Quran. Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka. (17: 60)

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Terkadang Allah mengilhamkan hakikat kepada para nabi dan wali ilahi lewat mimpi.

2. Takut dan peringatan, sekalipun berasal dari Allah yang diucapkan oleh Nabi-nya yang suci tidak akan berpengaruh dalam hati orang-orang yang tidak mensucikan dirinya, malah membuat mereka lebih angkuh.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآَدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا (61)

Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu semua kepada Adam, lalu mereka sujud kecuali Iblis. Dia berkata, “Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” (17: 61)

Sebagai kelanjutan dari penjelasan pohon terkutuk ayat ini menyebutkan, iblis adalah contoh sempurna dari kesombongan di hadapan perintah ilahi. Sejak awal iblis telah membangkang perintah Allah.

Menarik untuk dicermati bahwa dari seluruh pembangkang perintah ilahi sepanjang sejarah ada titik kesamaan dan itu adalah sikap menghina pihak lain. Dalam kasus ayat ini, setan juga menilai dirinya lebih mulia dari Nabi Adam as dan mulai menghinanya. Setan berkata, “Mengapa saya harus bersujud di hadapan makhluk yang diciptakan dari tanah?”

Saat ini, setiap penguasa arogan senantiasa menilai dirinya lebih mulia dari rakyat biasa. Ketimbang bersikap rendah hati di hadapan rakyat, mereka selalu memandang dirinya lebih mulia dan tinggi. Berbeda dengan akhlak para nabi yang senantiasa bersikap rendah hati di hadapan rakyat.

Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Berserah diri di hadapan perintah Allah adalah simbol semangat malaikat dan pembangkangan atas perintah Allah merupakan simbol semangat setan.

2. Sikap iblis yang memandang dirinya lebih dan hasud membuatnya hanya melihat penciptaan manusia dari tanah liat, bukannya memperhatikan Allah sebagai penciptanya.

Lanjutan ayat ini membicarakan tentang mimpi Rasulullah Saw yang menjadi modal ujian bagi masyarakat. Dalam al-Quran, Allah dua kali menukil tentang mimpi Rasulullah. Pertama menjelang Perang Badr dan kedua terkait Fath Mekah atau pembebasan kota Mekah. Namun mimpi itu di Madinah, tapi terjadinya di Mekah. Karena surat al-Isra termasuk surat Makiyah atau surat yang diturunkan di Mekah.

Selain itu, kelanjutan ayat ini menyinggung tentang pohon yang terkutuk yang disebut dalam ayat lain sebagai pohon yang khabits (buruk). Maksudnya adalah umat manusia bak pohon yang memiliki akar dan batang. Namun yang keluar darinya hanya keburukan dan senantiasa dilaknat.

Dalam sejumlah riwayat yang diriwayatkan oleh ulama Syiah dan Ahli Sunnah disebutkan, Rasulullah Saw bermimpi ada sejumlah kera yang naik ke atas mimbar. Setelah terbangun Rasulullah Saw tampak sedih dan cemas. Akhirnya malaikat Jibril menemui beliau dan mentakbir mimpinya. Malaikat Jibril mengatakan, “Bani Umayah akan berada di jalur kekhalifahan Rasulullah Saw.”

Sejarah juga menunjukkan pemerintahan Bani Umayah selama 1000 bulan adalah sebuah pemerintahan fitnah. Terlebih lagi di antara Bani Umayah ada orang yang sangat sesat. Pribadi ini yang memunculkan peristiwa Karbala bernama Yazid bin Muawiyah. Dengan membantai Imam Husein bin Ali as, Yazid telah mencatat namanya sebagai penguasa paling sadis.

قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا (62) قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا (63)

Dia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muiakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai Hari Kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil. (17: 62)

Tuhan berfirman, “Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.” (17: 63)

Ketika Iblis menyaksikan akibat dari pembangkangannya terhadap perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam as dan dirinya terusir dari sisi Allah, ia lantas berkata, “Bila diberi waktu, saya pasti akan menyesatkan keturunan Nabi Adam as hingga Hari Kiamat tiba, kecuali sejumlah kecil dari mereka.

Allah berdasarkan kebijakan-Nya menjadikan pertumbuhan dan kesempurnaan manusia ada pada keinginan dan kehendaknya. Allah menjadikan kebebasan memilih ini sebagai basis untuk menguji manusia. Oleh karenanya, Allah mengabulkan permintaan Iblis dan berfirman, “Barang siapa yang berjalan di jalanmu dan menjadi pengikutmu akan diseret ke dalam api neraka sama sepertimu.”

Dari dua ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik:

1. Setan adalah musuh abadi manusia sepanjang sejarah kehidupan dan untuk itu harus senantiasa mewaspadainya.

2. Mayoritas masyarakat senantiasa dipengaruhi oleh bisikan setan dan hanya sedikit yang kebal.

3. Manusia bebas memilih perintah ilahi atau bisikan setan. Tipu muslihat setan tidak pernah menafikan kebebasan manusia. (Diadaptasi dari Irib Indonesia)

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Ziarah Imam Husain Penghargaan Terhadap Sejarah
Ahlulbait

Ziarah Imam Husain Penghargaan Terhadap Sejarah

September 30, 2021

Cendekiawan Nahdlatul Ulama Ulil Abshar-Abdallah mengapresiasi tradisi Muslim Syiah, khususnya Ziarah Arbain Imam Husain. Di samping memiliki kemiripian dengan tradisi...

Teologi

Pesan Universal Pengutusan Rasulullah Saw

March 15, 2021

ICC Jakarta - Muhammad Saw – beberapa tahun sebelum pengangkatan – selalu berdiam diri di Gua Hira selama satu bulan...

Teologi

Wajibul Wujud Melazimkan Sifat-Nya itu Ainu Dzatihihi

February 9, 2021

ICC Jakarta - Dalil tauhid sifat berikut ini secara ringkas berasal dari konsep wajibul wujud-Nya Tuhan dan Konsep Kausalitas. Dalil...

Teologi

Kedudukan Agung Isa al-Masih dan Ibundanya, Maryam dalam Alquran

December 14, 2020

ICC Jakarta - Morteza Sabouri, konselor kebudayaan Iran di Manila, berbicara tentang kedudukan agung Isa al-Masih dan ibundanya, Maryam dalam...

Isyarat Alquran tentang Kesucian-Kesucian Agama Kristen Adalah Faktor Persatuan Agama
Teologi

Isyarat Alquran tentang Kesucian-Kesucian Agama Kristen Adalah Faktor Persatuan Agama

December 14, 2020

ICC Jakarta - Morteza Sabouri, konselor budaya Iran di Manila berbicara dan mengatakan: “Pembahasan pendidikan di pelbagai bidang, baik mazhab...

Teologi

Fatwa-Fatwa Ulama Syi’ah bag 1 Tentang Radikalisme

October 16, 2020

1.      Imam Khomeini ra (Alm) ICC Jakarta - Kita dengan saudara Sunni kita ibarat bangunan yang satu, karena kita semua...

Next Post

Tradisi Bubur Suro dan Buka Luwur Makam Sunan Kudus

Asyura 2017 Teguhkan Semangat Kebangsaan

Perjuangan Imam Hasan As Pasca Peristiwa Karbala

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist