ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Hakikat Peristiwa Mubahalah dan Kebenaran Islam

by admin
July 5, 2024
in Alquran
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Peristiwa Mubahalah adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan keberanian, keimanan, dan kebenaran ajaran Islam. Mubahalah secara harfiah berarti “saling mengutuk” dan merujuk pada sebuah peristiwa di mana dua pihak yang berselisih memohon kepada Allah untuk menimpakan laknat kepada pihak yang berdusta. Peristiwa ini terjadi ketika delegasi Kristen Najran datang ke Madinah untuk berdialog dengan Nabi Muhammad SAW mengenai ajaran Islam. Ketika dialog tersebut tidak mencapai kesepakatan, Nabi Muhammad SAW mengajak mereka untuk melakukan Mubahalah. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an, menunjukkan kekuatan dan kebenaran Islam.

Peristiwa Mubahalah terjadi pada tahun 10 Hijriah ketika delegasi dari Najran datang untuk berdiskusi dengan Nabi Muhammad SAW mengenai keesaan Tuhan dan kedudukan Yesus dalam agama. Setelah dialog yang panjang, kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan. Nabi Muhammad SAW kemudian menerima wahyu dari Allah yang menginstruksikan untuk mengajak mereka melakukan Mubahalah.
Dalam Surah Al-Imran (3:61) disebutkan bahwa

بسم الله الرحمن الرحيم

“فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ”

Artinya: “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya), ‘Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anakmu, istri-istri kami dan istri-istrimu, diri kami dan dirimu; kemudian marilah kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan kita mohon supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.'”

Nabi Muhammad SAW kemudian keluar bersama keluarga terdekatnya: Ali bin Abi Thalib as, Fatimah Az-Zahra sa, Imam Hasan as, dan Imam Husein as. Namun, ketika delegasi Najran melihat wajah-wajah suci ini, mereka gentar dan memilih untuk tidak melanjutkan Mubahalah. Mereka menyadari kebenaran Islam dan memutuskan untuk berdamai dengan membayar jizyah.

Dari sudut pandang logika Peristiwa Mubahalah menunjukkan beberapa hakikat penting tentang kebenaran Islam yaitu:
1. Keberanian dalam Kebenaran : Nabi Muhammad SAW dengan yakin mengajak pihak lawan untuk melakukan Mubahalah, menunjukkan bahwa beliau yakin dengan kebenaran ajaran yang dibawanya. Ini mencerminkan keyakinan mutlak terhadap wahyu Ilahi dan keimanan yang tak tergoyahkan.

2. Kesucian Ahlul Bait: Kehadiran Ali as, Fatimah sa, Hasan as, dan Husein as dalam peristiwa ini menunjukkan kedudukan tinggi Ahlul Bait dalam Islam. Mereka menjadi saksi kebenaran Islam dan merupakan contoh teladan dalam keberanian dan keteguhan iman.

3. Kekuatan Dialog: Peristiwa Mubahalah diawali dengan dialog yang panjang dan terbuka antara Islam dan Kristen. Ini menunjukkan pentingnya dialog antaragama untuk mencari kebenaran dan memahami satu sama lain.
Selain ayat di atas, ada beberapa ayat lainnya yang relevan dengan peristiwa ini dan menguatkan ajaran Islam sebagai agama yang benar:

Dalam Surah Al-Baqarah (2:256) difirmankan

بسم الله الرحمن الرحيم

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Di surat lainnya yaitu Surah Al-Ma’idah (5:48):

بسم الله الرحمن الرحيم

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya dari kitab-kitab dan menjaganya; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.”

Ada yang menarik dari Hadis dari Imam Ja’far Shadiq
Imam Ja’far Shadiq, salah satu Imam dari Ahlul Bait, menjelaskan tentang pentingnya peristiwa Mubahalah:

قال الإمام جعفر الصادق: “المباهلة هي آية من آيات الله تعالى، تبيّن صدق نبينا محمد صلى الله عليه وآله وسلم ودعوة أهل بيته إلى الإسلام الحق

Artinya: “Mubahalah adalah salah satu tanda dari tanda-tanda Allah Ta’ala, yang menunjukkan kebenaran Nabi kita Muhammad SAW dan ajakan Ahlul Baitnya kepada Islam yang hakiki.”

قال الإمام جعفر الصادق: “لو علم الناس ما في المباهلة من النصر على الكافرين، لما ترددوا في دعوتهم إليها

Artinya: “Jika manusia tahu apa yang terkandung dalam Mubahalah berupa kemenangan atas orang-orang kafir, mereka tidak akan ragu mengajak mereka kepadanya.”

Kesimpulannya adalah Peristiwa Mubahalah menunjukkan hakikat kebenaran Islam dan keteguhan iman Nabi Muhammad SAW dan Ahlul Baitnya as. Dengan berani menghadapi tantangan, mereka menunjukkan bahwa kebenaran Islam tidak bisa disangkal. Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis dari Imam Ja’far Shadiq memperkuat pemahaman kita tentang pentingnya peristiwa ini dan nilai-nilai yang diajarkan olehnya.

Referensi:
1. Al-Qur’anul Karim
2. Tafsir Al-Mizan oleh Allamah Tabatabai
3. Bihar al-Anwar oleh Allama Majlisi
4. Kitab Al-Kafi oleh Al-Kulaini

admin

admin

Related Posts

Alquran

Mencapai Kesempurnaan Ruhani: Poin-Poin Utama Ceramah Dr. Umar Shahab di Kajian Gebyar Ramadan 1446 H

March 5, 2025

Dalam ceramahnya pada Kajian Gebyar Ramadan 1446 H Episode 4 di Islamic Cultural Center Jakarta (ICC), Ustadz Dr. Umar Shahab...

Bahaya Judi Online dalam Perspektif Quran dan Ahlulbait as
Alquran

Bahaya Judi Online dalam Perspektif Quran dan Ahlulbait as

November 18, 2024

Judi online telah menjadi masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Teknologi digital yang terus berkembang memberikan kemudahan bagi siapa...

BERHATI-HATILAH DENGAN MENGUNGKIT-UNGKIT KEBAIKAN YANG DILAKUKAN
Alquran

BERHATI-HATILAH DENGAN MENGUNGKIT-UNGKIT KEBAIKAN YANG DILAKUKAN

August 8, 2024

  Allah SWT  berfirman dalam  QS. Al-Baqarah: 262 untuk memberikan pahala bagi seseorang yang tidak mengungkit nikmat dan kebaikan yang...

Keistimewaan-keistimewaan Imam Husain
Alquran

Keistimewaan-keistimewaan Imam Husain

July 8, 2024

Syaikh Abdullah al-Yusuf Sebagai seorang imam, Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib as. sama dengan imam-imam Ahlulbait lainnya. Mereka...

“Ghadir, Simbol Kesempurnaan dan Keutuhan Islam”
Alquran

“Ghadir, Simbol Kesempurnaan dan Keutuhan Islam”

June 26, 2024

Ayatullah Sayyid Mojtaba Hosseini menyatakan bahwa Ghadir adalah simbol kesempurnaan dan keutuhan Islam. Beliau mengatakan, mereka yang menerima hari raya...

Memahami Rahmat Allah dalam Bulan Ramadan: Kesempatan untuk Keselamatan dan Pemuliaan Spiritual
Alquran

Memahami Rahmat Allah dalam Bulan Ramadan: Kesempatan untuk Keselamatan dan Pemuliaan Spiritual

March 29, 2024

Terkadang, dalam merenungkan tentang Allah subhanahu wa ta'ala, pikiran kita dapat keliru. Kadang-kadang kita mempersepsikan Allah sebagai sosok yang duduk...

Next Post
Pentingnya Peringatan Kesyahidan Imam Husain (as) dan Keutamaan Bulan Muharram

Pentingnya Peringatan Kesyahidan Imam Husain (as) dan Keutamaan Bulan Muharram

Keistimewaan-keistimewaan Imam Husain

Keistimewaan-keistimewaan Imam Husain

Muharram 1446 H

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist