ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Kisah Bahagia Pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fatimah

by admin
July 8, 2023
in Sejarah
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Pernikahan adalah momen yang penuh harapan dan kebahagiaan bagi setiap pasangan. Begitu pula dengan pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fatimah, yang merupakan kisah bahagia yang penuh makna dalam sejarah Islam. Kisah ini menggambarkan kelembutan, kasih sayang, dan berkat yang dilimpahkan oleh Rasulullah Muhammad Saw kepada putrinya yang tercinta.

Imam Ali as. adalah sosok yang penuh kesalehan dan kejujuran. Namun, dia merasa malu untuk mengungkapkan keinginannya kepada Rasulullah untuk menikahi Fatimah. Dengan dorongan dari saudaranya, Aqil, Ali akhirnya memutuskan untuk menghadap Nabi Muhammad Saw untuk membicarakan niatnya.

Ketika istri-istri Nabi mengetahui keinginan Ali, mereka dengan sukarela meminta izin kepada Nabi Muhammad untuk menghadapnya. Mereka datang dengan maksud membuat Khadijah (istri terdahulu Rasulullah) bahagia, yang merupakan seorang wanita yang setia dan mendukung Nabi dalam segala situasi. Khadijah adalah sosok yang sangat dihormati oleh Rasulullah.

Ali yang merasa malu untuk mengutarakan niatnya, dihadapkan langsung kepada Nabi Muhammad oleh Ummu Aiman, yang dipercaya sebagai ibu pengasuhnya. Dengan kerendahan hati, Ali mengungkapkan keinginannya untuk membawa Fatimah ke rumahnya.

Rasulullah dengan penuh kelembutan dan cinta kasihnya menjawab permohonan Ali. Beliau menjanjikan bahwa malam itu atau besok malam, Fatimah akan dibawa ke rumah Ali. Kabar ini pun tersebar di Madinah, dan para sahabat mulai memberikan dukungan dan hadiah untuk pernikahan mereka.

Haritsah bin Numan, yang mengetahui kondisi ekonomi Ali, dengan sukarela memberikan rumahnya sebagai hadiah pernikahan. Rumah itu terletak dekat dengan rumah Rasulullah, yang memudahkan Ali dan Fatimah untuk mendapatkan bimbingan dan keberkahan dari Rasulullah.

Ali sebagai suami yang peduli, mempersiapkan rumahnya dengan sederhana namun penuh kerendahan hati. Dia menyebarkan kerikil dan pasir di lantai, menggantungkan kayu untuk meletakkan pakaian, dan meletakkan kulit kambing serta bantal sebagai sandaran duduk. Dengan kerendahan hati ini, Ali siap menyambut kedatangan istrinya di rumah mereka.

Rasulullah, sebagai pemimpin dan ayah yang bijaksana, mengajukan usulan untuk mengadakan walimah atau pesta pernikahan. Beliau menyediakan daging dan roti, sementara Ali diminta untuk menyediakan kurma dan minyak. Saad bin Muadz, seorang sahabat, juga memberikan seekor kambing untuk menjamu para tamu.

Pesta pernikahan ini menjadi momen kebahagiaan bagi Ali, Fatimah, dan seluruh umat Islam. Rasulullah, dengan kebijaksanaannya, memerintahkan agar makanan dari pesta pernikahan ini juga dibagikan kepada tetangga-tetangga mereka. Ini menunjukkan kepedulian dan sikap berbagi Rasulullah dalam menjalin hubungan dengan komunitas sekitar.

Pada malam pernikahan, Rasulullah mengundang Fatimah untuk menemui beliau. Beliau memberikan pakaian putih kepada Fatimah, sebagai simbol kesucian dan keberkahan. Dalam perjalanan menuju rumah Ali, Fatimah diiringi oleh malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil bersama dengan tujuh puluh dua ribu malaikat. Kedatangan mereka menggambarkan berkah dan keagungan pernikahan ini.

Rasulullah mendudukkan Ali dan Fatimah di sampingnya, dan dengan kelembutan beliau menempatkan tangan Fatimah di atas tangan Ali. Beliau memberikan nasihat dan amanat kepada Ali untuk menjaga dan menyayangi Fatimah. Rasulullah juga menyebut Fatimah sebagai istri terbaik dan Ali sebagai suami terbaik.

Kisah bahagia pernikahan Imam Ali dan Sayyidah Fatimah ini menjadi teladan bagi umat Islam dalam menjalin hubungan pernikahan yang penuh dengan kasih sayang, kelembutan, dan kebersamaan. Mereka adalah contoh nyata tentang bagaimana cinta dan pengorbanan dapat memperkuat ikatan suami istri, serta bagaimana pernikahan yang didasarkan pada ajaran Islam dapat membawa kebahagiaan dan berkah bagi keluarga dan masyarakat.

admin

admin

Related Posts

Sejarah

Protokol Hannibal: Doktrin Gelap Militer Israel

March 5, 2025

Kekejaman dan diskriminasi rasial yang melekat pada aksi militer Israel atas nama keamanan telah lama menjadi sorotan dunia. Namun, tahukah...

Pengaruh Khutbah Imam Sajjad (AS) dalam Mempermalukan Yazid
Sejarah

Pengaruh Khutbah Imam Sajjad (AS) dalam Mempermalukan Yazid

August 8, 2024

  Saat Imam Sajjad (AS) menyampaikan khutbah yang tegas, orang-orang yang hadir di masjid sangat terpengaruh dan terbangkitkan kesadarannya. Khutbah...

Syiah Sebelum Perang Gaza dan Badai Al-Aqsa
Sejarah

Syiah Sebelum Perang Gaza dan Badai Al-Aqsa

August 8, 2024

Saya adalah warga negara Yordania, Fayed Al-Rasheed, seorang Muslim Sunni yang tinggal di Amman. Saya memiliki gelar sarjana dan magister...

Syahadah Imam Muhammad Al-Baqir (as):  Kehidupan, Perjuangan, dan Warisan
Sejarah

Syahadah Imam Muhammad Al-Baqir (as): Kehidupan, Perjuangan, dan Warisan

June 10, 2024

Imam Muhammad Al-Baqir (as), putra dari Imam Ali Zainul Abidin AS dan cucu dari Imam Husain (as), adalah imam kelima...

Penghancuran Jannat Al-Baqi.
Sejarah

Penghancuran Jannat Al-Baqi.

April 19, 2024

Di sinilah Imam Hasan Ibn Ali (Imam ke-2), Imam Ali Ibn Al-Husain (imam ke-4), Imam Muhammad Ibn Ali (imam ke-5),...

Pemerintahan Islam Menurut Surat Imam Ali kepada Malik Ashtar Nakhai
Sejarah

Pemerintahan Islam Menurut Surat Imam Ali kepada Malik Ashtar Nakhai

April 2, 2024

  Pengaturan pemerintahan Islam tidak hanya memperhatikan aspek politik semata, tetapi juga memberikan perhatian yang besar terhadap dimensi moral, sosial,...

Next Post
Ghadir Khum dalam Islam (Ada juga dalam Riwayat Sunni)

Ghadir Khum dalam Islam (Ada juga dalam Riwayat Sunni)

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir

Mengaburkan Makna Hadits Al-Ghadir

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.

Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist