ICC Jakarta – Birmingham adalah kota besar kedua di Inggris. Sekaligus juga kota kedua terpadat penduduknya serta kedua terbanyak kaum migrannya.
Menurut sensus penduduk 2011, dari total penduduknya yang 1.074.300 jiwa itu, 57,9 persen di antaranya berkulit putih (53,1 persennya orang Inggris asli), 25,4 persen berdarah Asia Selatan, 8,9 persen orang kulit hitam, 4,4 persen berdarah campuran (perkawinan antarbangsa), 1,2 persen kaum keturunan Cina, dan lain-lain sisanya dua persen.
Ditilik dari data di atas, seperempat warga Birmingham berdarah Asia Selatan, baik yang lahir di Inggris maupun lahir di negara asalnya. Masih menurut sensus penduduk tersebut, Muslim Birmingham sebanyak 21,8 persen.
Persentase tersebut sangat jauh di atas rata-rata Muslim Inggris dan Wales yang jumlahnya hanya 4,8 persen. Jumlah penduduk Muslim yang cukup fantastis untuk sebuah kota di negara Eropa yang mayoritas penduduknya kristiani.
Dengan jumlah penduduk Muslim sebanyak itu, tidaklah heran jika di Birmingham terdapat sekitar 200 masjid. Masjid sebanyak itu tidak semuanya berawal dari sebuah bangunan yang khusus didirikan untuk tempat ibadah.
Hampir kebanyakan masjid tersebut awalnya merupakan gedung-gedung publik, dibeli, lalu dialihfungsikan menjadi masjid. Bangunan-bangunan tersebut awalnya berupa gereja, gedung pertemuan, gudang pertokoan, perpustakaan, sekolah, dan rumah tinggal. (Republika)