ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Membangun Keluarga Qur’ani 2

by admin
February 28, 2023
in Arsip, Uncategorized
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

Pertanyaan: Apa saja faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membentuk keluarga Qur’ani?

Jawaban:

Membina dan membangun sebuah keluarga bahagia dalam rumah tangga bukanlah suatu perkara yang mudah. Terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan oleh pasangan suami istri bila ingin membentuk keluarga bahagia yang diridhai Allah SWT. Faktor-faktor itu antara lain adalah:

1.Faktor Suami Istri

Suami istri merupakan faktor utama dalam pembentukan sebuah keluarga bahagia. Damainya sebuah institusi pernikahan tergantung kepada hubungan dan peranan suami istri untuk membentuk keluarga masing-masing. Kepala keluarga atau ibu bapak perlu saling hormat-menghormati di antara satu sama lain karena anak-anak akan mudah terpengaruh dengan tingkah laku mereka.

Suami adalah kepala keluarga yang memainkan peranan paling penting untuk membentuk sebuah keluarga bahagia. Suami yang bahagia ialah suami yang sanggup berkorban dan berusaha untuk memenuhi kepentingan keluarga dan rumah tangga yaitu memberi makan makanan yang baik untuk anak-anak dan istri, menjaga hak istri, memberi pakaian, mendidik anak-anak dan istri dengan didikan Islam yang benar serta menyediakan rumah bagi istri dan anak-anaknya.

Istri solehah ialah istri yang bisa menjaga hak suami, harta suami, anak-anak, menjaga harga diri dan juga harga diri suami serta membantu menjalankan urusan keluarga dengan sifat ikhlas, jujur, bertimbang rasa, amanah, dan bertanggungjawab

2. Faktor Keilmuan

Untuk membangun keluarga Qurani diperlukan pengetahuan-pengetahuan yang kukuh tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak dan mengelola rumah tangga.  Membina sebuah keluarga bahagia dengan asas yang kukuh terutama dengan pengetahuan keagamaan dapat menjadikan individu berfikir, dan bertindak sesuai dengan fitrah insaniah yang diberikan oleh Allah SWT. Keluarga Islam harus selalu meningkatkan kualitas pemikiran Islam yang sebenarnya sesuai dengan perubahan zaman

3. Faktor Ekonomi

Masalah ekonomi menjadi masalah yang harus diperhatikan dalam sebuah rumah tangga karena untuk tetap kegiatan di rumah tangga berjalan, diperlukan dana operational untuk mengelola kebutuhan-kebutuhan dalam sebuah keluarga. Kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, pengobatan semua harus diperhatikan dan dipenuhi. Suami sebagai kepala rumah tangga yang berkewajiban memenuhi nafkah bagi anggota keluarga hendaknya berusaha dengan sungguh-sungguh dalam bekerja.

Disebutkan dalam hadis dari Imam Shadiq As bahwa beliau membenci seseorang yang bermalas-malasan untuk mencari nafkah bagi keluarganya.

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari, seorang sahabat Imam Shadiq tidak hadir dimajelis padahal biasanya ia tidak pernah absen. Oleh itu beliau menanyakan kepada sahabatnya.

Salah seorang sahabat menjawab: Wahai putra Rasulullah, saat ini ia semakin susah hidupnya.

Lalu apa kerjanya?

Ia duduk-duduk saja di rumahnya. Kerjanya hanya sibuk beribadah.

Dari mana nafkah untuk keluarganya?

Dari salah seorang karibnya.

Demi Allah, temannya itu lebih abid dari pada dia. (Wasail Syiah, jil. 2, hal. 529)

Pengurusan ekonomi dalam rumahtangga seharusnya tidak dipandang remeh oleh setiap pasangan. Keadaan ekonomi yang tidak stabil menyebabkan masalah yang akan timbul dalam rumahtangga.

Disisi lain, seorang istri dianjurkan untuk tidak terlalu mengedepankan aspek material di luar kemampuan suami. Setiap keluarga harus mengukur kemampuan masing-masing agar jangan sampai aspek ekonomi rumahtangga sebagai sebab bergolaknya keluarga dan penghalang untuk membentuk sebuah keluarga bahagia.

Sebuah keluarga sepatutnya bijak dalam menyusun, mengatur, dan merancang keuangan keluarga dan tidak berbelanja lebih dari kebutuhan dan kemampuannya sehingga kehidupan perekonomiannya akan longgar. Sangat banyak kita temui keadaan keluarga yang telah terjangkiti penyakit konsumerisme, mereka belanja lebih dari kebutuhannya. Repotnya jika tidak dibarengi dengan keadaan ekonomi yang memungkinkan dan jika pendapatannya mendukung, tentu berbelanja lebih dari keperluannya merupakan tindakan israf dan berlebih-lebihan dan dilarang oleh al-Quran. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (Q.S Al-a’raf[7]:31).

 

Tags: KeluargaQuranislide
admin

admin

Related Posts

Khutbah Jumat

Menikah & Menikahkan Dalam Anjuran Islam

May 20, 2025

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di awal khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para mukminin serta mukminat sekalian...

Arsip

Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga

July 5, 2023

ICC Jakarta - Saat ini, kita melihat bahwa masyarakat mengalami berbagai macam permasalahan keluarga. Kita menghadapi berbagai problem yang terkadang...

Arsip

Kisah Sujudnya Iblis Kepada Manusia, Fakta atau Fiktif?

March 16, 2023

Pertanyaan: Apakah kisah tentang keengganan Iblis untuk sujud itu memang suatu fakta atau hanyalah cerita fiktif? Jawaban: Salah satu cara...

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri
Arsip

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri

March 21, 2023

ICC Jakarta - Ketaatan kepada Allah Swt akan membimbing manusia pada kesempurnaan dan memperkuat hubungannya dengan Tuhan yang Maha Pengasih...

Apa Itu Alam Malakut?
Arsip

Apa Itu Alam Malakut?

March 21, 2023

ICC Jakarta - "Wahai hamba-Ku, jika engkau ingin masuk ke wilayah kesakralan-Ku (Haramil Qudsiyah), jangan engkau tergoda oleh alam mulk, alam...

Arsip

Supaya Keimanan Tetap Stabil

March 16, 2023

Pertanyaan: Bagaimana menetapkan tekad untuk selalu rajin beribadah kepada Allah swt? Jawaban: Pada umumnya kaum muda memiliki spirit kritis dan...

Next Post

Habib Luthfi dan Maulid Kebangsaan

Adab-adab Membaca al-Qur’an

Adab-adab Membaca al-Qur'an

Doa setelah Mengkhatamkan al-Qur'an

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist