ICC Jakarta – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengajak masyarakat untuk memuliakan para penghafal Al-Quran. Menurutnya, selain menggelar kompetisi, perlu langkah nyata untuk memperkuat pendidikan dan dakwah.
“Kita semua berharap agar upaya memuliakan para huffaz tidak terhenti di sini. Harus ada program riil yang terkait peningkatan sumber daya manusia, yaitu pendidikan dan dakwah,” katanya dalam keterangan resminya, Jumat (23/2/2018).
Pernyataan itu disampaikan Menag saat menutup acara Musabaqah Hafalan Al-Qur’an dan Hadis (MHQH) tingkat Nasional yang ke-10 di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Acara itu dihadiri oleh sejumlah duta besar dari sejumlah negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Bahrain, Irak, dan Lebanon.
Lukman mengatakan untuk peningkatan pendidikan huffaz, Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi terus membangun kerjasama dengan memberikan beasiswa pendidikan tinggi bagi para penghafal Al-Quran dan Hadis. Program kerjasama ini tentunya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya menyebarkan risalah Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Kedua negara juga akan membangun kerja sama dalam mensyiarkan Islam moderat. Sinergi ini dimaksudkan untuk membentengi umat dari paham ekstrimisme dan liberalisme yang kini menjadi virus penghancur kemanusiaan di berbagai belahan dunia.
Hal seperti ini diakui Lukman sebagai tantangan tersendiri bagi para ulama dan umara. Dengan demikian, menurutnya, ulama dan umara harus bersinergi dan bergandengan tangan dalam menyikapi paham ekstremisme yang ada.
“Kita harus mengantisipasi melalui jalur kerjasama bilateral dalam bidang dakwah dan paham keagamaan yang moderat,” tegas Lukman.
Pada kesempatan itu, Menag juga menyampaikan apresiasi kepada Kerajaan Arab Saudi melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi yang telah menyelenggarakan MHQH bekerjasama dengan Kemenag.
MHQH dinilai memiliki korelasi positif dengan program Kemenag. Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi merupakan dua negara yang memiliki semangat tinggi dalam mengagungkan Alquran dan para penghafalnya melalui kegiatan musabaqah Al-Quran. EH / Islam Indonesia