Selama lebih dari satu abad, rezim Zionis Israel telah melancarkan aksi teror, pembunuhan, dan penjarahan tanah Palestina. Meskipun telah mengalami berbagai perlawanan, urgensi untuk mempertimbangkan pembubaran rezim ini dan pengembalian imigran Yahudi ke negara asal mereka tetap penting.
Dari berbagai perspektif, dukungan terhadap Palestina dan perlawanan terhadap rezim Zionis adalah suatu keharusan. Secara moral, Israel adalah rezim agresor yang telah merampas negeri orang lain dengan kekerasan dan penindasan historis.
Dari sudut pandang hukum, pendudukan Israel atas Palestina adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional. Penerimaan dan pengakuan terhadap tindakan ilegal ini akan membuka pintu bagi perkembangan dan pengulangan pendudukan semacam itu di masa depan.
Dari perspektif keimanan dan agama, tindakan Zionisme bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Alkitab Yahudi sendiri. Sejarah pendiriannya pun sarat dengan kolaborasi antara negara-negara Barat, khususnya arus Anglo-Saxon, untuk mendirikan negara Israel di tanah Palestina.
Pada intinya, rezim Zionis tidak hanya dibentuk sebagai rumah bagi orang Yahudi, tetapi juga sebagai instrumen kolonial dan hegemonik Barat. Melalui slogan “mendirikan rumah nasional bagi orang Yahudi di tanah Palestina”, Barat sebenarnya mengembangkan kepentingan kolonialnya di kawasan Asia Barat.
Pemerintahan Israel yang palsu menjadi alat dominasi Barat dalam upaya mengendalikan sumber energi dunia dan memasarkan senjata perusahaan-perusahaan Barat. Dalam konteks ini, ketakutan rezim Zionis terhadap Revolusi Islam Iran dan permusuhan terhadap Iran dapat dimengerti, karena Revolusi Islam menawarkan alternatif kemerdekaan bagi negara-negara Muslim dan menentang dominasi Barat.
Rezim Israel yang palsu mewakili peradaban Barat yang anti-manusia dan anti-monoteis di Asia Barat. Konflik antara peradaban Barat yang anti-manusia dan peradaban manusia modern menjadi jelas di kawasan ini. Akhir dari Zionisme bukan hanya berarti berakhirnya dominasi ekonomi dan politik Barat atas Asia Barat, tetapi juga terbentuknya peradaban manusia yang lebih adil dan beradab.
Dalam menghadapi realitas ini, dukungan terhadap perlawanan Palestina menjadi semakin penting. Solidaritas dengan Palestina adalah sikap moral dan politik yang tidak bisa ditawar-tawar. Hanya dengan mengakui dan menghadapi kebenaran ini, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik bagi semua orang di kawasan Asia Barat dan dunia.