ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Saudara dan Persaudaraan

by admin
November 5, 2017
in Tokoh
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Orang Inggris punya ungkapan, It is a chance, not by choice, that makes you a brother or sister. But it is heart, by choice and effort, that makes a brotherhood and sisterhood. Karena ikatan darah (blood line) maka Anda memiliki saudara, namun tak jaminan antara sesama saudara terbangun persaudaraan.

Dulu Nabi Yusuf pernah dilempar ke sumur oleh saudara-saudaranya karena dengki dan cemburu, namun Tuhan menyelamatkan, bahkan akhirnya Yusuf jadi penguasa di Mesir dan memaafkan kejahatan saudara-saudara sekandungnya. Jika ditarik ke belakang lagi, anak Adam juga terlibat pertengkaran sampai pada pembunuhan, antara Kabil dan Habil.

Kisah serupa telah memberikan pelajaran kepada kita bahwa hubungan darah seayah-seibu pun tidak jaminan menciptakan persaudaraan dan kerukunan antara mereka. Sampai-sampai muncul istilah family quarrel, pertengkaran antarkeluarga. Dalam kajian teologi, family quarrel itu juga terjadi pada pemeluk rumpun agama anak-cucu Ibrahim, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam.

Mereka mempertengkarkan truth claim, agama siapakah yang paling benar di mata Tuhan. Mereka bertengkar, pemeluk agama mana yang berhak masuk surga, bahkan sampai kafir-mengafirkan yang berujung pada pertumpahan darah.

Di lingkungan istana, cerita pertengkaran keluarga ini tidak aneh. Keturunan raja sering terlibat perseteruan karena berebut jabatan, fasilitas, dan warisan. Yang fenomenal adalah berebut posisi sebagai putra mahkota.

Jalinan persaudaraan terbentuk karena berbagai faktor. Bagi para perantau, jika di tempat barunya bertemu orang sedaerah dan sesuku sering kali menjadi akrab melebihi saudara sendiri. Terlebih jika bertemunya di luar negeri maka rasa persaudaraan bisa lebih kental lagi.

Mengapa? Karena seseorang di rantau kadang merasa kesepian, tidak memiliki teman dekat. Lebih dari itu, sesungguhnya jika seseorang mendapatkan kesulitan, yang paling dekat untuk dimintai pertolongan, atau yang segera bisa menolong, adalah tetangga dan teman terdekat, bukannya saudara kandung yang tinggalnya berjauhan. Meskipun saudara sekandung, jika tinggalnya berjauhan maka sulit memberikan pertolongan segera.

Ada lagi ikatan keagamaan. Akhir-akhir ini muncul kelompok pengajian yang eksklusif, ikatannya melebihi ikatan keluarga. Sosok guru dan ajarannya menjadi figur sentral yang menyatukan murid-muridnya.

Bahkan, ada yang rela meninggalkan keluarga besarnya karena beda paham dan keyakinan agamanya. Di antara mereka pun memiliki sebutan khas, “akhi” dan “ukhti”, saudara laki dan saudara perempuan seakidah.

Ada persaudaraan lain yang mungkin kontraktual, yaitu saudara seorganisasi dan separtai. Mereka disatukan oleh kepentingan politik sesaat. Tapi ketika agenda kepentingannya berubah dan berbeda, persaudaraan pun buyar.

Belakangan ini juga muncul persaudaraan baru, antara lain persaudaraan karena kesamaan dan ikatan profesi serta persaudaraan yang tumbuh dan terbina karena sesama satu almamater. Persaudaraan ini lalu membentuk komunitas digital dalam dunia maya. Setiap hari bertegur sapa, berbagi cerita, dan gosip melalui WhatsApp Group (WAG). Sekali-sekali mereka bertemu mengadakan kopi darat (kopdar), tidak hanya berceloteh di udara terus.

Tidak mudah, memang, untuk membangun persaudaraan yang solid dan kekal, baik berdasarkan hubungan darah maupun berangkat dari perkenalan dan pertemanan. Meskipun penduduk bumi sudah mencapai 6 miliar, penduduk Indonesia 240 juta, yang namanya sahabat sejati tidaklah banyak.

Pepatah lama mengatakan, temanmu yang sejati adalah yang mau ikut menangis bersamamu, bukan yang mendekat saat engkau tertawa gembira. Teman yang seperti inilah kadang kedekatannya melebihi saudara.

Biasanya persaudaraan rusak jika sudah melibatkan kalkulasi untung-rugi, semangatnya mengambil, bukan memberi. Padahal, kalau saja sikap dasarnya saling memberi, berbuat ihsan, pada akhirnya justru akan lebih enak dan menguntungkan, saling memperoleh apa yang diharapkan dari teman tanpa harus meminta. Karena teman yang baik akan punya sikap empati yang tinggi, menawarkan pertolongan tanpa harus dijemput dengan permintaan.

Dalam masyarakat yang lebih mendahulukan “aku”, bukannya “kami” dan “kita”, yang egoistis-individualistis, persaudaraan yang solid dan tulus, rasanya semakin langka. Dulu persaudaraan yang terbentuk di dunia pesantren tumbuh dan solid. Namun, belakangan ini mungkin sudah mulai mengendur. Pilihan politik dan mazhab keagamaan pun adakalanya bisa merusak persaudaraan. YS/IslamIndonesia/sumber: Harian Sindo

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Islam Indonesia

SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48

November 20, 2022

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermengucapkan SELAMAT & SUKSES ATAS MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-48DAN ATAS TERPILIHNYAPROF. HAEDAR NASHIRsebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode...

Tokoh

Keluarga Besar Islamic Cultural Center Jakarta
menyampaikan duka cita

September 18, 2022

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun Keluarga Besar Islamic Cultural Center Jakartamenyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Prof. Azyumardi Azra,...

Ahlulbait

Syahadah IMAM MUHAMMAD AL JAWAD

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartaMenyampaikanDuka Cita yang MendalamAtas Hari Syahadah IMAM MUHAMMAD AL JAWAD29 Zulqaidah Sesungguhnya Imam Jawad adalah manifestasi...

Ahlulbait

Kelahiran Imam Ali bin Musa Ridha

March 2, 2023

Hari ini bertepatan dengan kelahiran Imam Ali bin Musa Ridha yang dimakamkan di kota Mashhad. Beliau digelari berbagai nama dan...

Dunia Islam

Cinta dan Kasih Sayang

March 2, 2023

Gerakan Imam Khomeini muncul dari fitrah. Fitrah yang bukan hanya tidak dapat dicukupi dengan dimensi material dan kesenangan duniawi yang...

Dunia Islam

33 Tahun Kembalinya Imam Khomeini ke Pangkuan Sang Kekasih.

March 2, 2023

Dengan hati yang tenang, hati yang percaya diri, dan jiwa yang bahagia dan ikhlas, mengharap rahmat Tuhan, saya akan dibebaskan...

Next Post

Ciri-ciri Orang-orang yang Beriman dan Ikhlas

Peringatan Arbain Imam Husain As di ICC Jakarta, Kamis, 9/11/2017

Pawai Akbar Arbain Imam Hussein As

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist