ICC Jakarta – Hari al-Quds adalah hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan, hari dimana diadakan demonstrasi terhadap rezim Zionis Israel yang diadakan diberbagai negara.
Sekitar 6 bulan bulan setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, pada 16 Murdad 1358 (13 Ramadhan 1399 H) dinamakan dengan hari al-Quds yaitu hari solidaritas dan dukungan kepada Palestina dalam pesan yang disampaikan oleh Imam Khomeini.
Hari Quds adalah hari kebangkitan dan hari persatuan kaum Muslimin dalam menghadapi musuh dan tidak terbatas kepada al-Quds dan Palestina.
Pendudukan Palestina sejak awal tahun 1948, menjadi pusat perhatian mayoritas ulama sedunia. Mereka dengan kepekaan yang tinggi berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.
Salah satu pilar perjuangan Imam Khomeini semenjak awal perjuangan itu ditujukan untuk memerdekakan Palestina dan tidak mengakui upaya pendudukan atas Palestina. Setelah Revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya, Iran memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan membuka kedutaan Palestina di Iran. Dengan dimulainya babak baru penyerangan Israel terhadap Libanon Selatan, Imam Khomeini pada 16 Murdad 1358 bertepatan dengan 13 Ramadhan 1399 mengeluarkan pernyataan resmi bahwa hari Jumat terakhir pada bulan Ramadhan ditetapkan sebagai hari al-Quds.
Bismillahi Rahmanir Rahim. Saya selama beberapa tahun telah memperingatkan kepada umat Islam terkait ancaman Rezim Zionis Israel. Kini Israel dengan buas menyerang saudara-saudara kita di Palestina serta Libanon Selatan. Untuk memberantas pejuang Palestina, Israel tak segan-segan membombardir rumah-rumah warga. Saya meminta seluruh umat Islam dunia untuk menjadikan hari Jumat terakhir bulan Ramadhan – yang termasuk malam-malam Qadar dan juga dapat menjadi penentu nasib bangsa Palestina – sebagai Hari Quds dan mengumumkan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak legal bangsa Palestina. Saya berdoa semoga kaum Muslimin mencapai kemenangan atas orang kafir. (Shahifah Imām, jld. 9, hlm. 267)
Hingga sekarang kaum muslimin di berbagai dunia baik di negara-negara Islam dan non-Islam melancarkan demonstrasi sebagai bentuk solidaritas untuk menyuarakan pembebasan al-Quds dari tangan Rezim Zionis dengan cara turun ke jalan atau mengadakan seminar-seminar bertajuk hari pembebasan Palestina. Di antara negara-negara itu adalah Malaysia, India, Singapura, Indonesia, Turki, Amerika, Kanada, Norwegia, Azerbeijan, Sudan, Inggris, Bahrain, Bosnia, Herzegovina, Tunisia, Pakistan, Australia, Jerman, Rumania, Kuwait, Spanyol, Afrika Selatan, Swedia, Venezuela, Albania, Yaman dan Yunani.