Pada hari Rabu, 26 Maret 2025, Konsulat Kebudayaan Kedubes Iran di Indonesia bekerja sama dengan Free Palestine Network (FPN) dan UIN Bandung menyelenggarakan sebuah webinar bertajuk “Al-Quds: Momentum Persatuan Perjuangan Bela Palestina”. Acara ini diadakan sebagai wujud dukungan nyata terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina serta sebagai seruan untuk menolak segala bentuk penjajahan dan penindasan oleh rezim Zionis.
Pembukaan dan Semangat Persatuan
Webinar dimulai dengan sesi tilawah yang menyiapkan suasana khidmat. Dr. Mohammad Reza Ebrahimi, Konselor Kebudayaan Kedubes Iran di Indonesia, membuka acara dengan menyampaikan sambutan yang menggugah. Dalam sambutannya, ia mengingatkan kata-kata Imam Khomeini pada awal Revolusi Islam Iran, yang menekankan bahwa pembelaan terhadap Palestina dan perlawanan terhadap penjajah Zionis merupakan kewajiban dunia Islam. Pesan tersebut menguatkan tekad untuk terus bersatu dalam memperjuangkan hak dan kemerdekaan rakyat Palestina.
Suara Tegas Dr. Mohammad Boroujerdi
Dr. Mohammad Boroujerdi, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, menyampaikan pandangan kritis terhadap aksi brutal Israel baru-baru ini. Ia menyoroti fakta memilukan, di mana serangan yang dilancarkan telah menewaskan lebih dari 50.000 orang, dengan korban sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Menurutnya, upaya rezim Zionis untuk “menormalisasi” angka kematian tersebut melalui framing media telah menciptakan standar ganda, di mana satu korban di Eropa mendapat sorotan media yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ribuan korban di Palestina.
Boroujerdi menjelaskan bahwa taktik framing yang mengidentifikasi target serangan sebagai kelompok kecil, seperti Hamas, bertujuan untuk menutupi kenyataan bahwa serangan tersebut merupakan genosida terhadap masyarakat Palestina. Ia menekankan perlunya berbagai bentuk solidaritas, mulai dari pengaktifan media sosial, penyampaian ceramah dalam mimbar khutbah, perkuliahan, hingga aksi nyata di jalanan. Menurutnya, langkah-langkah seperti boikot ekonomi terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel dan tekanan diplomatik untuk mengeluarkan diplomat Israel dari forum internasional adalah strategi praktis yang harus diupayakan.
Perspektif Anti-Kolonial dari Furqan Amini Chaniago
Furqan Amini Chaniago, Sekjen Free Palestine Network, mengemukakan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya soal perlawanan terhadap penindasan, melainkan juga merupakan simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme. Ia menelusuri akar sejarah dengan menyebutkan pidato Theodor Herzl pada Kongres Zionis pertama yang mengantarkan ide pembentukan negara Yahudi sebagai alat penjajahan modern. Menurutnya, keberadaan Israel merupakan manifestasi dari strategi kolonialisme yang dirancang untuk mempertahankan kepentingan imperialis di Timur Tengah.
Furqan menyoroti kontradiksi antara negara-negara bekas jajahan yang mendukung kemerdekaan Palestina dan negara-negara industri yang justru menolak pengakuan kemerdekaan tersebut. Ia mengingatkan bahwa lebih dari 58.000 korban, mayoritas berupa warga sipil, anak-anak, dan wanita, telah menjadi saksi bisu dari genosida yang tidak bisa diabaikan. Pesan moral yang disampaikan adalah bahwa penolakan terhadap penderitaan rakyat Palestina sama dengan pengingkaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang sejati.
Menuju Hasil Nyata dan Solidaritas Global
Baik Dr. Mohammad Boroujerdi maupun Furqan Amini Chaniago menekankan bahwa upaya dukungan terhadap Palestina harus menghasilkan langkah konkret. Mereka menekankan perlunya terciptanya gencatan senjata menyeluruh, pengembalian seluruh warga Palestina yang terasing, serta pelaksanaan referendum yang sah untuk membentuk pemerintahan Palestina. Berbagai strategi, mulai dari tekanan politik dan ekonomi hingga upaya hukum internasional, harus dijalankan secara terpadu untuk menghentikan genosida dan mengakhiri penjajahan.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi intelektual, tetapi juga momentum untuk menggerakkan solidaritas global. Dengan berbagai inisiatif dari kalangan akademisi, aktivis, hingga masyarakat umum, diharapkan pesan perjuangan Palestina dapat disebarluaskan secara luas, sehingga tekanan terhadap rezim Zionis semakin meningkat.