ICC Jakarta – Perhatian wisatawan terhadap arsitektur mendorong munculnya cabang baru di industri pariwisata yang dikenal wisata arsitektur atau architourism.
Selama beberapa tahun terakhir kesuksesan bangunan bersejarah dan seni arsitekturnya yang tinggi dalam menarik wisatawan mendorong perspektif beragam terhadap arisetek bangunan bersejarah serta sejumlah direktur dan staf perkotaan dengan menggalang para arsitek tersohor dunia berencana menciptakan karya besar dan menarik.
Di samping arsitek modern, ada peninggalan bersejarah dengan arsitek bangunannya yang fenomenal berhasil menyedot perhatian para wisatawan. Model arsitektur sejumlah bangunan membuat seseorang dapat dengan laluasa bermain dengan pola pikirnyda dan membuat dirinya senang.
Sama seperti seseorang yang berjalan-jalan di kota kuno Fes, Maroko atau pasar tradisional Isfahan di Iran serta masjid, rumah dan jalan-jalan kuno, ia akan merasa aliran kegembiraan di emosinya.
Bundaran Naghs-e Jahan dan Masjid Sheikh Lutfallah yang tercatat sebagai lokasi wisata yang paling padat pengunjungnya di kota Isfahan memiliki peran penting dan berpengaruh di mentalitas persepsi wisatawan.
Menurut pandangan wisatawan Eropa, emosi terpenting mereka dari tempat ini adalah perasaan takjub dan spiritualitas. Profesor Arthur Upham Pope (1881-1969) di bukunya mengkaji seni Iran khususnya Masjid Sheikh Lutfollah menulis, “Cukup sulit jika kita katakan ini adalah karya manusia…”
“…Sulit untuk ditemukan titik lemah di bangunan ini meski hanya kecil. Ukuran bangunan sangat tepat, arsiteknya kuat dan indah. Kesimpulannya adalah gabungan antara sebuah dunia yang gegap gempita dan ketenangan yang agung yang mewakili keindahan dan sumbernya tidak lain adalah keimanan dan inspirasi langit.”
Arsitektur adalah spirit sebuah tempat dan bangunan. Cabang seni seperti seluruh kesenian lain, menunjukkan kepiawian sang seniman yang mendapat inspirasi dari alam dan irfan, keindahan luar dan batin dalam membangun sebuah bagunan.
Seni, cermin spirit dan citra pemikiran seniman. Menurut Leo Tolstoy, penulis Rusia, arah seni adalah memindahkan perasaan tertinggi yang diraih oleh manusia. Seniman melalui karyanya mengungkapkan empati dan pengalamannya dalam bentuk seni sehingga mampu membangkitkan perasaan audiensnya.d engan menciptakan perasaan bersama, sang seniman menjalin hubungan dengan audiens dan menjalin hubungan spiritual dengan mereka.
Arsitektur sebuah seni suci dan di balik kesucian ini adalah perannya dalam memenuhi kesenjangan antara dunia fana dan malakuti secara alami dan simbolis. Seni arsitektur memainkan peran membangun bangunan yang menjulang ke langit.
Arsitektur agama merupakan upaya untuk meraih ketinggian. Tempat suci di berbagai agama memiliki tujuan kolektif yakni menciptakan iklim yang tepat untuk bermunajat dan beribadah. Di mana setiap manusia, terlepas dari agama mereka, ketika memasuki tempat suci ini akan dipengaruhi atmosfer bersama. Pemanfaatkan secara cerdas unsur-unsur arsitektur menjadi perhatian penting pendiri bangunan bersejarah demi menciptakan dampak spiritual paling besar bagi manusia dan menggiring mereka ke tujuan yang dicanangkan.
Di antara destinasi wisata di Timur khususnya negara-negara Islam, arsitektur bangunan bersejarah menjadi salah satu manifestasi keindahan dan menakjubkan yang membangkitkan perasaan maknawi bagi wisatawan. Penggabungan antara seni dan keyakinan seniman Muslim dalam membuat bangunan bersejarah berujung pada invosi sebuah karja agung yang menurut Titus Burckhardt “Kesempurnaan Arsitektur”.
Di Iran jarang ditemukan wisatawan yang berkunjung ke bangunan bersejarah atau arsitektur Islam dan kemudian mereka tidak takjub. Daya tarik warga kehijauan, lengkungan kuat altar, kaca yang disusun secara tertib di bangunan seirama dengan keindahan tembok dan kaligrafi yang ada dan seluruhnya manifestasi keagunan dan dunia non materi di alam.
Masa lalu dan sekarang tergabung dalam arsitektur Iran. Menurut laman Latitudeslife cetakan Italia, seluruh hal-hal untuk menarik mata, pikiran, hayalan dan rasa telah ditunjukkan. Karya bersejarah Iran di era kuno senantiasa memiliki daya tarik tinggi bagi wisawatan dan dewasa ini, arsitektur berharga masjid dan istana raja sangat menarik bagi wisatawan.
Di antara destinasi wisata Iran adalah rumah tradisional di Kashan layaknya dunia yang hilang di padang pasir. Keragaman warna,lorong yang panjang dan pewarnaan tembok yang mencengangkan serta menarik merupakan karakteristik mutiara padang pasir ini.
Olena Petrosyuk, wisatawan Rusia terkait kunjungannya ke kota Kashan menulis, Kashan kota yang dipenuhi dengan rumah-rumah bersejarah. Setiap rumah tersebut merupakan dunia berbeda. Di setiap rumah dapat ditemukan seni arsitektur yang mencengangkan dan indah. Cahaya yang menembus kaca berwarna warni merupakan peluang berharga untuk mengabadikan interior dalam rumah. Di kamar dapat disaksikan warga pelangi yang indah yang memenuhi tembok, lantai dan atap bangunan.”
Sumber: Parstoday