ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Yaman Mencekam, Muslim Dunia Bungkam

by admin
January 19, 2018
in Islam Mancanegara
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ratusan pesawat jet tempur menggempur. Kota-kota hancur lebur. Puluhan ribu manusia meregang nyawa, sedang jutaan lainnya menghadapi kelaparan yang tidak kunjung reda. Begitulah kira-kira gambaran kondisi Yaman terkini.

Beberapa negara bergabung dengan Arab Saudi membombardir kota yang dikuasai Houthi, pihak oposisi. Sementara Indonesia enggan mengekor bersama negara-negara Muslim lain.
Direktur Indonesian Muslim Crisis Center, Robi Sugara menyampaikan tiga alasan kenapa masyarakat Muslim saat ini tidak bersuara.
Pertama, isu perdamaian dan kemanusiaan belum populer di kalangan Muslim. Hal ini berdampak pada pandangan mereka yang melihat konflik hanya dari sisi Muslim dan non-Muslimnya.
“Isu-isu perdamaian di masyarakat Muslim itu belum populer sehingga yang dilihat bukan dari sisi kemanusiaannya, tetapi dari sisi Muslim atau non-Muslimnya,” kata Robi, Selasa (10/1).
Pria asal Karawang itu mencontohkan kasus Yerusalem dan Rohingya. Konflik Yerusalem begitu hebatnya menarik respons dunia, tak terkecuali Indonesia. Bahkan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) membuat pertemuan khusus guna membahas kota suci itu.
Menurutnya, hal tersebut dilatarbelakangi pandangan masyarakat Muslim yang melihat pelaku kekerasannya adalah non-Muslim. Pun dengan Rohingya. Muslim dunia melihatnya sebagai konflik antara Muslim dan non-Muslim.
“Kenapa di Myanmar berisik sekali karena pelaku kekerasannya non-Muslim. Kenapa di Palestina berisik karena aktornya non-Muslim,” ujarnya.
Kedua, konflik antaraliran dalam suatu agama dianggap sebagai perselisihan biasa. Sebab itulah, Yaman tak dipedulikan oleh dunia. Konflik yang terlihat di negara tersebut adalah konflik Sunni dan Syiah, konflik dalam agama. Hal ini yang tidak menarik mata dunia untuk melihatnya.
“Ketika Muslim saling berantem gitu, saling bunuh-bunuhan misalkan, itu dianggap sebagai sebuah perselisihan,” katanya.
Faktor ketiga, diamnya Muslim dunia atas konflik Yaman adalah karena posisi Sunni sebagai pihak yang menyerang Syiah atau posisi Syiah sebagai pihak yang tertekan.
“Yaman seakan respons dari Suriah,” begitu kata Robi. “Di Suriah kenapa ramai, karena masyarakat Indonesia umumnya Muslim Sunni. Narasi yang dikembangkan adalah Sunni dibantai oleh Syiah. Itu yang dinarasikan sehingga timbul kepedulian,” ujarnya.
Masalahnya, Houthi berlindung di pemukiman sipil. Dampaknya, saat penyerangan dilakukan, maksud menyerang oposisi itu, tetapi masyarakat sipil juga menjadi korbannya. Tak heran, jika ribuan nyawa melayang.
Hal itu pula yang menyiratkan bahwa perang di Yaman ini, Arab Saudi mendapat dukungan dari negara besar. Sebab, penyerangan yang bisa dianggap kejahatan kemanusiaan itu tidak ditindak oleh PBB.
Persaingan antara Arab Saudi dan Iran menjadikan Yaman sebagai korbannya. “Kalau sekiranya misalkan Yaman kecaplok sama Houthi dan itu Syiah, itu otomatis akan jadi aliansinya Iran. Secara otomatis, perdagangan minyak mudah dikonsolidasi,” kata Robi.
Hal ini yang mungkin dikhawatirkan oleh Israel dan Amerika sebagai pihak yang berseberangan dengan Iran.
Belum ada solusi
Meskipun saat ini Iran tengah menghadapi konflik internal, Houthi tidak akan terpental. Ia tidak bakal mundur selangkah pun. Robi melihatnya sebagai kelompok militan yang kuat meski tanpa dukungan Iran.
Untuk mengatasi konflik yang tak berkesudahan itu, September lalu, Presiden Hadi menyampaikan bahwa tidak ada solusi lain selain perang.
Negara-negara Muslim belum banyak berkontribusi dalam pendanaan untuk perdamaian. Begitupun orang-orang kaya Muslimnya.Tercatat, “10 terbesar penyumbang dana perdamaian di PBB tidak ada negara Muslim,” kata Robi.
Selain itu, masyarakat sipil juga tidak bisa berbuat banyak. Terlebih di Timur Tengah yang demokrasinya masih belum matang. Hal itu juga karena tidak didukung dengan logistik yang kuat.
Alumnus Universitas Teknologi Nanyang Singapura itu menyatakan bahwa negara besar tidak mau turut campur. “Negara besar gak mau ikut campur karena takut terganggu perdagangannya di dunia,” katanya.
Penyelesaian ini harusnya melibatkan negara-negara Muslim. Namun, hal ini, dalam pandangan Robi, terkendala dengan kekhawatiran negara dianggap sebagai pendukung Houthi dan Iran.
Indonesia dalam hal ini belum kuat untuk membantu mengatasi konflik tersebut mengingat masih banyak penduduk Indonesia yang menjadi tenaga kerja di Arab Saudi.
Paling mungkin, menurut Robi, Yaman kembali dibagi menjadi dua. “Siapa yang mau jadi mediatornya?” tanyanya. (Syakir NF/Fathoni-Nu Online)
Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Tragedi Kemanusiaan di Gaza
Dunia Islam

Tragedi Kemanusiaan di Gaza

March 31, 2023

ICC Jakarta - Guterres menilai kondisi kemanusiaan dan ekonomi di jalur Gaza sangat buruk. Ditegaskannya, Gaza hingga kini masih menghadapi masalah...

Dunia Islam

Pemuda Memaknai Kesaktian Pancasila.

March 2, 2023

Sebagai pemuda, kita memiliki ciri khas dalam memaknai Kesaktian Pancasila. Salah satu sejarah penguatan kembali ideologi bangsa yaitu Pancasila, setelah...

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Dunia Islam

Cinta dan Kasih Sayang

March 2, 2023

Gerakan Imam Khomeini muncul dari fitrah. Fitrah yang bukan hanya tidak dapat dicukupi dengan dimensi material dan kesenangan duniawi yang...

Arsip

Haul Imam Khomeini qs

March 2, 2023

UNDANGAN OFFLINE بِسۡـــــــمِ اللّٰهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Mengundang para pecinta Ahlulbayt untuk memperingati Haul Imam Khomeini qs....

Dunia Islam

Anggota IRGC Iran dibunuh dalam serangan bersenjata di Teheran

March 2, 2023

Salah satu Perwira Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah dibunuh dalam serangan bersenjata oleh dua pengendara sepeda motor di...

Next Post

Dikit-dikit Penistaan Islam, Lakpesdam PBNU: Gejala Masyarakat Over Sensitif

Pembuktian Kemunculan Imam Mahdi Afs Melalui Ayat-ayat Al-Qur'an

Agama dan Tradisi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist