ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Apakah Yang Dimaksud Dengan Buta Di Akherat?

by admin
February 28, 2023
in Arsip, Uncategorized
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Struktur manusia dilengkapi dengan beragam fakultas lahir maupun batin. Fakultas-fakultas lahiriyah selain memiliki fungsi sebagai media bagi badan untuk mendapat hal-hal yang disukainya atau juga apa yang menjadi kebutuhannya (dan hal ini juga berlaku dalam dunia untuk hewan), juga memiliki fungsi sebegai pembawa informasi yang menyalurkan pada kalbu, untuk mengakses ilmu pengetahuan dan juga alat untuk menggerakan tubuhnya (tahrikiyyah).

Di seluruh episode kehidupan, manusia benar-benar sangat bergantung pada alat-alat indera lahirinyah lantaran itu jika seorang manusia dengan serius mendayagunakan alat-alat inderanya – khususnya mata dan telinga dengan baik dan untuk jalan-halan yang benar, maka kedua alat iu akan mentaati dirinya; menjalankan fungsi yang sesungguhnya untuk mendengar dan melihat.

Namun   jika manusia menyalahgunakan kedua panca indra; ia tidak mau menyimak baik-baik ilmu pengetahuan dan segala yang didengar dan dilihatnya; artinya ia seolah-olah tidak bisa melihat dan mendengar.

Jadi matanya seolah tidak dapat melihat dan telinganya seakan tidak dapat mendengar.   Disfungsi dua indera itu bukan karena keduanya telah kehilangan dayanya tapi karena manusia telah menyalahgunakan fungsi yang sesungguhnya. Dan itu terjadi karena akibat ketakaburan, dan niat buruk sang insan.

Dengan demikin manusia dapat dengan jelas melihat ayat-ayat yang menunjukkan eksistensi Tuhan, rahmat dan segala kekuasaan-Nya, namun ia tidak mau beriman. Ia juga melihat dan mendengar bukti-bukti kebenaran sang nabi utusan-Nya tapi ia juga tidak mau menerima dan mengakuinya. Ia juga mendengar dan memahami nash-nash bahwa Nabi Saw telah memilih Ali As sebagai wasinya; bahwa nabi memiliki wali-wali pengganti dirinya, tapi ia malah mengingkarinya. Akhirnya ia tidak mau menjadikan Ali sebagai pemandunya (walinya). Dan bahkan menjadi benci kepada Ali dan keluarganya

Atau, meskipun bisa membaca dan mendengar tentang kebenaran informasi dari nabi tentang hari kiamat, tentang kehidupan abadi pasca kematian di dunia; tentang eksistensi surga dan neraka tapi alih-alih percaya, ia malah mengabaikan semua fakta dari agama tersebut.

Seandainya sepanjang hidupnya kedua panca indera itu diabaikan terus menerus,    tidak lagi dimanfaatkan untuk kebaikan-kebaikan spiritual atau malah digunakan di jalan kedurhakaan kepada perintah-perintah Allah dan rasul-Nya, maka kelak di hari akhirat ia akan melihat bentuk dari penistaan terhadap panca inderanya (tajasum amal) yaitu keadaan dirinya yang buta untuk melihat jamaliyah (fascinant) Allah Swt. Ia tidak akan bisa melihat karunia-karunia yang ada di surga; citra malakuti nabi dan juga wali para wali. Ia juga terhukum untuk tidak melihat surga. Yang pada akhirnya ia diseret untuk masuk ke neraka jahanam.

Seperti halnya, ia buta untuk melihat dan menjalani kehidupan yang benar dan membahagiakan maka di akhirat juga ia tidak akan melihat jalan yang akan membawa kebahagiaan pada dirinya.

Al-Quran menjelaskan tentang hal-hal yang membuat buta di hari akhirat.Di antaranya yaitu karena berpaling dari Allah dan menatap dunia dengan penuh kerelaam maksimal,[1] sombong dan takabur dalam urusan-urusan agama,[2] melupakan hari akhirat dan tidak mau bergeming untuk beriman kepadanya,[3] menutup jalan bagi orang lain untuk beriman kepada Allah, [4] mendustakan ayat-ayat Allah dan juga tidak mau mengakui kenabian Muhammad Saw, [5] memutuskan silaturahmi dengan yang lain (memutuskan kewilayahan dengan Ali As), sombong dan membangkang. [6]

Tentang karakter-karakter ini juga disinyalir oleh hadis-hadis dari Nabi Saw sebagai penjelas atas apa yang disebutkan pada ayat-ayat di atas; yaitu menutup-nutupi (kebenaran) wilayah Ali dan tidak mau mengakui wilayahnya padahal ia memiliki kesempatan (untuk mengakuinya) sebelum kematian menjemputnya. [7]

Seseorang yang buta di hari akhirat bukan seseorang yang kehilangan fungsi indawinya. Bahkan di padang mahsyar ia menyadari kebutaan dan juga menyadari dimana ia berada. Bahwa pada kediaman ini bukanlah kediaman duniawi. Di sana ia memiliki mata namun di sini ia tidak memiliki indra penglihatan (lahir). Oleh itu, ia mengajukan protes sebagaimana kebiasaannya di dunia mengajukan protes dan bermental keras kepala.[8]

Dalam pandangan al-Quran, tafsir dan juga riwayat, kiamat itu memiliki bermacam-macam keadaan dan yang kemudian pada akhirnya orang-orang yang layak menjadi penghuni surga akan memasuki surga dan orang yang pantas mendapatkan siksaan akan memasuki neraka jahanam. Kebutaan itu hanya terjadi di padang mahysar saja sebelum digiring ke neraka.

Di padang mahsyar mereka dibutakan agar tidak bisa melihat keagungan dan keindahan Allah Swt, namun setelah melewati padang mahsyar dan masuk ke neraka jahanam, mata mereka kembali dapat difungsikan, agar bisa melihat kengerian-kengerian siksaan, agar dengan melihat siksaan-sikaan di neraka – penderitaannya semakin menjadi-jadi – akibat tidak mau melihat kebenaran di dunia.

Sebagian yang tidak memiliki pengetahuan yang mendalam berpendapat bahwa yang dimaksud buta seperti yang dikatakan oleh ayat “Barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini” adalah buta fisik. Jadi ditafsirkan bahwa mereka itu buta sekalipun mereka itu bisa memahami. Lataran itu mereka juga akan dihimpun dalam keadaan buta juga. Padahal bukan demikian, yang dimaksud dengan buta di dunia yaitu buta hati. Sementara yang dimaksud dari ayat “di akhirat (kelak) ia akan buta (pula)” adalah buta fisik; buta lahiriyah, artinya tajasum (penjelmaan) buta hati di dunia adalah buta mata di hari akhirat, sebagai sebuah siksaan terhadapnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setelah dihimpun dalam keadaan buta di padang mahsyar, mereka digiring ke neraka dan matanya mereka bisa melihat kembali. Lantaran itulah yang telah mereka perbuat di dunia yaitu membutakan penglihatan dan pendengaran mereka untuk melihat ayat-ayat Allah, dan orang-orang suci . Semoga Allah menyelamatkan kita dari keburukan golongan tersebut.

Jadi yang dimaksud dengan buta di hari akhirat dalam ayat, “Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Isra [17]:72) dan ayat-ayat semisalnya, “Dan barang siapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu adalah seorang yang melihat?” (Qs. Thaha [20]: 123-124) bukanlah kebutaan fisik seperti yang terjadi di dunia. Yang dimaksud buta di sini adalah orang-orang yang memang sengaja menjadikan dirinya buta sekalipun mereka menyaksikan tanda-tanda Allah dan kebenaran Nabi dan Ahlubaitnya, lalu menerima kebenarannya, toh dengan begitu ia juga tidak beriman kepadanya.[]

Catatan Kaki

[1]. Qs. Thaha (20): 124-127; Qs. Al-Isra (17):72.

[2]. Qs. Fushilat (41):17.

[3] Qs. Al-Naml (27):66.

[4]. Qs. Al-Hud (11):18-28

[5]. Qs. Al-An’am (6): 4-5; Qs. Al-A’raf (7): 64; Qs. Al-Baqarah (2):17-18.

[6]. Qs. Muhammad ():22-23.

[7]. Silahkan lihat, Athyab al-Bayân, jil. 18, hal. 287 dan 288, al-Mizân, jil. 4, hal. 314. Kanz al-Daqâ’iq, jil. 7, hal. 523-524, 456-462, dan jil. 8, hal. 368-371.

[8]. Qs. Thaha (20):124-127.

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Khutbah Jumat

Menikah & Menikahkan Dalam Anjuran Islam

May 20, 2025

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di awal khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para mukminin serta mukminat sekalian...

Arsip

Perempuan Dan Ketahanan Ekonomi Keluarga

July 5, 2023

ICC Jakarta - Saat ini, kita melihat bahwa masyarakat mengalami berbagai macam permasalahan keluarga. Kita menghadapi berbagai problem yang terkadang...

Arsip

Kisah Sujudnya Iblis Kepada Manusia, Fakta atau Fiktif?

March 16, 2023

Pertanyaan: Apakah kisah tentang keengganan Iblis untuk sujud itu memang suatu fakta atau hanyalah cerita fiktif? Jawaban: Salah satu cara...

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri
Arsip

Memulai Kebaikan Dari Diri Sendiri

March 21, 2023

ICC Jakarta - Ketaatan kepada Allah Swt akan membimbing manusia pada kesempurnaan dan memperkuat hubungannya dengan Tuhan yang Maha Pengasih...

Apa Itu Alam Malakut?
Arsip

Apa Itu Alam Malakut?

March 21, 2023

ICC Jakarta - "Wahai hamba-Ku, jika engkau ingin masuk ke wilayah kesakralan-Ku (Haramil Qudsiyah), jangan engkau tergoda oleh alam mulk, alam...

Arsip

Supaya Keimanan Tetap Stabil

March 16, 2023

Pertanyaan: Bagaimana menetapkan tekad untuk selalu rajin beribadah kepada Allah swt? Jawaban: Pada umumnya kaum muda memiliki spirit kritis dan...

Next Post

Abdullah bin Abbas Dan Doa Rasulullah Saw Untuknya

Makna Allah Sebagai Cahaya dalam Al-Qur'an

Situasi Mekah Belum Kondusif, Nabi Berdakwah Secara Sembunyi-Sembunyi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist