ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Wahyu Dalam Pandangan Imam Shadiq As

by admin
November 21, 2017
in Ahlulbait
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Perhatian terhadap ilmu di masa kehidupan Aimmah Ahlul Bait as khususnya di masa Imam Shadiq as sangat besar. Beliau hidup di masa yang bertepatan dengan perubahan di bidang ilmu dan budaya. Masuknya berbagai pemikiran dan budaya mencerminkan vitalitas perkembangan ilmu di dunia Islam. Imam Shadiq as yang melanjutkan misi kakeknya, Nabi Muhammad Saw, adalah penggagas aktivitas-aktivitas ilmiah baru. Dalam pergerakan ilmiahnya, beliau menegaskan pentingnya masalah pemikiran dan penalaran dalam agama dan pengenalan kebenaran dan realitas. Beliau juga mengenalkan alat-alat dan sumber untuk mencapai ilmu pengetahuan.

Imam Shadiq as berkata, “(dari sahabat-sahabat kami) barang siapa yang tidak berpikir dalam agamanya, maka ia tidak memiliki nilai. Jika salah satu sahabat kita tidak berpikir dan tidak mencari dalam agamanya serta tidak memahami berbagai persoalan dan hukum-hukumnya, maka dia akan membutuhkan orang lain (musuh-musuh kita), dan setiap saat dia membutuhkan mereka, mereka akan mengantarkannya ke jalan yang menyimpang dan sesat, sementara ia sendiri tidak mengetahui dan menyadarinya.” (Ushul Kafi, Juz 1, Halaman 25)

Menurut Imam Jafar Shadiq as, wahyu adalah salah satu alat dan sumber pengetahuan. Ratusan ayat dalam al-Quran menyinggung wahyu sebagai sumber besar ilmu pengetahuan. Bahkan tidak hanya dalam al-Quran saja, semua kitab Samawi dan para pengikut agama-agama Samawi memperkenalkan wahyu sebagai sumber terpenting ilmu dan makrifat, sebab wahyu bersumber dari ilmu tak terbatas Allah Swt.

Terkait dengan wahyu yang membantu manusia untuk mengenal kebenaran, Imam Shadiq as mengatakan, Allah Swt telah menjelaskan segalanya dalam al-Quran, dan aku bersumpah demi Allah, apa yang dibutuhkan masyarakat telah ada supaya tidak ada orang yang berkata seandainya persoalan tertentu itu benar pasti telah diturunkan dalam al-Quran. Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa Imam Shadiq as berkata, “Tidak ada hal yang diperselisihkan oleh dua orang kecuali untuk menyelesaikannya ada dalam al-Quran, tetapi akal manusia tidak mencapainya.” (Ushul Kafi, Juz 1, Hal. 60).

Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.

Dalam sirahnya, Imam Shadiq as meyakini bahwa berpikir memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, menurut beliau, perkataan terindah dan paling ekspresif adalah perkataan tentang nilai-nilai akal dan pemikiran. Imam Shadiq as berkata, “Pilar keberadaan manusia adalah akal. Akal adalah petunjuk dan pencerah manusia serta pembuka pintu-pintu ilmu dan kesempurnaan kepada manusia. Manusia akan sempurna di bawah perlindungan akal.” (Ushul Kafi, Juz 2, Hal. 25)

Indera manusia adalah alat dan sumber lain untuk mencapai sebuah pengetahuan. Indera memberikan pemahaman luas tentang alam semesta kepada manusia. Sumber ini memberikan pengetahuan awal dan paling dangkal kepada manusia tentang keberadaan. Jika setiap dari indra ini tidak berfungsi, maka pengetahuan khususnya terkait keberadaan akan hilang. Orang yang kehilangan indrawinya maka seakan-akan ia telah kehilangan ilmunya.

Jika seseorang tidak mempunyai mata dan buta sejak lahir, maka ia tidak akan memiliki ilmu pengetahuan dan pemahaman khusus terkait dengan penglihatan. Imam Shadiq as mengungkapkan bahwa lima indera manusia sebagai sumber pengetahuan, namun lima sumber ini tidak bisa sempurna dalam memberikan ilmu dan informasi kepada manusia kecuali dibarengi dengan petunjuk akal dan bergerak dalam cahaya petunjuk akal.

Ketika menjawab pertanyaan Abu Shakir tentang kelima indera manusia, Imam Jafar Shadiq as berkata, “Anda mengatakan bahwa lima indera manusia sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, padahal indera-indera ini tanpa petunjuk akal tidak akan memiliki peran dalam pengetahuan manusia, seperti halnya kegelapan yang tidak akan berakhir tanpa cahaya.”(al-Amaali Sheikh Shaduq, hal. 351)

Imam Shadiq as telah menjelaskan berbagai ilmu tentang Tuhan kepada salah satu muridnya bernama Mufadhal, yang dikenal dengan “Tauhid Mufadhal.” Terkait hal ini, beliau menggunakan metode yang sangat menarik untuk menjelaskan makrifatullah. Menurut beliau, ketidakpahaman manusia terhadap alam semesta menjadi salah satu faktor munculnya keraguan tentang keberadaan Tuhan. []

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Ahlulbait

Sejarah Singkat Imam Hasan Al-Askari

November 2, 2022

Imam Hasan Askari a.s. adalah manusia suci ke-13 , sekaligus Imam ke-11 dari 12 Imam Ahlulbait setelah Rasulullah Saw. Beliau...

Ahlulbait

syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.IMAM HASAN AL-ASKARI AS.

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Centermenyampaikan Dukacita yang mendalam atas hari syahadah IMAM HASAN AL-ASKARI AS.8 Rabiul Awal Instagram:https://www.instagram.com/p/CjVLBCUr6w1/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Ahlulbait

Muhammad Model Sempurna untuk Menjadi Manusia Terbaik

September 30, 2022

Adalah suatu yang fitrah seorang manusia mencintai kesempurnaan. Tetapi ketika kita menginginkan sesuatu yang terbaik, apakah kita juga pernah ingin...

Ahlulbait

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s.

September 28, 2022

Nabi Muhammad Saw menurut pandangan Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Sengaja kami kutip komentar Imam Ali a.s. Mengenai Rasulullah...

Next Post

Pemimpin Tertinggi Iran Umumkan Berakhirnya ISIS

PBNU: Tak Ada yang Paling Jahat dari Terorisme Mengatasnamakan Agama

Kelahiran dan Masa Kecil Nabi Muhammad Saw

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist