ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Berupaya Menjadi Orang Tua Yang Baik

by admin
March 2, 2018
in Konsultasi Keluarga
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Ketika memperhatikan sebuah wujud keberadaan di muka bumi, termasuk diri sendiri, maka kita sampai pada kesimpulan bahwa kita semua adalah makhluk dan hamba Allah swt. Dengan keyakinan diri sebagai hamba maka paradigma dan pandangan dunia kita akan berubah, termasuk tindakan dan perbuatan kita. Maka apapun yang dilakukan selama di dunia, kelak harus dipertanggungjawabkan dihadapan Sang Pengadil yang memiliki Mahkamah Agung di akhirat, yang memberikan keputusan seadil-adilnya. Pengenalan pada Allah swt dan nilai-nilai tauhid akan memberikan dampak yang luar biasa pada kehidupan seseorang. Karena itu dalam mendidik anak, yang juga merupakan makhluk Allah swt, perlu memiliki kandungan tauhid dan upaya pengenalan kepada Allah swt sejak dini. 

Kelalaian orang tua baik ayah atau ibu dalam mendidik anak yang tanpa disertai upaya maksimal dalam memperkenalkan Allah swt, kelak akan dipertanggungjawabkan. 

Demikian pentingnya pengenalan tauhid pada anak, redaksi ABNA melakukan wawancara dengan Sa’id Amani, seorang pakar dalam bidang pendidikan anak dan juga salah seorang pengajar di Hauzah Ilmiah Qom Iran.

Berikut petikan wawancaranya:

Dalam pandangan takwini, bagaimana hubungan antara orangtua dan anak, bagaimana anda menjelaskannya?

Dalam berhadapan dengan anak yang ibarat bunga yang diberikan Allah yang Maha Penyayang kepada kita, yang pertama perlu kita pahami, bahwa anak itu bukan hamba kita, melainkan hamba Allah yang kedudukannya sama dengan kita sebagai orangtuanya. Dengan memahami kedudukan anak itu sama dengan orangtuanya sebagai sama-sama makhluk dan hamba Allah maka, kita akan menyadari bahwa anak punya hak yang harus dihargai dan dipenuhi. 

Apa pentingnya menghargai dan memenuhi hak-hak anak khususnya menyangkut masalah pendidikan?

Karena kita mengetahui bahwa anak adalah hambanya Allah maka dengan demikian, kita tidak akan demikian mudah memukul, memarahi, menghardik, mencela, menyakiti ataupun membuat hatinya terluka. Mayoritas orangtua berpendapat anak adalah miliknya, sehingga merasa berhak memperlakukan anak sesukanya, sebagaimana benda-benda miliknya ia perlakukan. Kita harus membuang jauh-jauh paradigma tersebut. Anak adalah amanah dari Allah swt, yang diserahkan kepada kita untuk dijaga dan dididik. Sebagai amanah, maka anak harus dididik untuk menjadi hamba Allah, dididik untuk taat sepenuhnya kepada Allah, bukan mendidiknya untuk dijadikan orang yang menuruti apapun keinginan orangtua meskipun itu bertentangan dengan keinginan dan titah Ilahi. 

Misalnya, ketika Allah swt mengatakan “Anakmu itu membutuhkan pasangan, maka nikahkanlah dan mudahkan urusan pernikahannya.” Sebagai orangtua kita harus menaati perintah itu, bukan memaksakan kehendak pada anak dengan menentukan jodohnya harus dengan apa yang kita ingini sebagai orangtua meskipun anak tidak menyukainya. 

Imam Ali as berkata, “Kalian diciptakan untuk yang abadi bukan untuk yang sementara” (Ghurar al-Hukm, hlm. 133). Alam ini adalah alam yang fana, alam yang sementara. Dalam mendidik anak, anak harus dipersiapkan untuk hidup dialam yang kekal dan abadi. Bukan dididik hanya untuk hidup di dunia yang sementara ini. Disini kita hanya hanya hidup 40 atau 50 tahun dan sangat terbatas, sebab bukan alam kita yang sebenarnya. Dalam dunia parenting yang pertama kali diperkenalkan kepada anak adalah Tuhan dan nilai-nilai ketauhidan. Agar membekas dan mempengaruhi kehidupannya di masa depan. 

Apa bedanya malik (pemilik) dengan walid orangtua?

Walid dan malik sangat berbeda. Walid adalah pihak yang melahirkan, sementara malik adalah yang memilikinya. Bagaimana harus bertindak pada anak, apa yang harus dilakukan, bagaimana berinteraksi, bagaimana mendidiknya, sepenuhnya menjadi hak si pemilik. Kebanyakan yang terjadi, orangtua dalam mendidik anaknya, sesuai dengan keinginan orangtua tersebut, tanpa dibarengi penanaman nilai-nilai ketauhidan ataupun dalam jumlah yang sangat minimal. Orangtua lebih memilih untuk membentuk anak untuk menjadi apa yang dia inginkan, termasuk dalam hal pilihan-pilihan masa depannya, seperti cita-cita dan pernikahan.  

Apakah itu yang menjadi penyebab kebanyakan anak-anak mendapatkan masalah dikemudian hari ketika sudah beranjak dewasa?

Penyebabnya adalah kekurangmampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Komunikasi bukan masalah yang sederhana. Imam Ali as pernah menyampaikan, berbicaralah sampai engkau mengenalnya. Jika engkau menghendaki anakmu menyampaikan rahasia yang disembunyikannya, yang pertama harus kau lakukan adalah memberikan rasa aman pada anak. Sehingga anak dengan mudah dan nyaman menyampaikan yang disembunyikannya. Yang terjadi dalam kebanyakan keluarga, anak lebih mudah mencurahkan isi hatinya pada temannya dibanding pada orangtuanya, padahal semestinya, orangtua seharusnya menjadi pihak yang paling dekat dan paling memahami anak. 

Orangtua harus membentuk suasana dan kondisi yang nyaman untuk anak agar mudah berkomunikasi kepada orangtuanya. Baik mengenai hal-hal yang disukai maupun yang tidak disukai. Demikian pula, orangtua dalam menyampaikan apa yang diingininya dari sang anak, harus disampaikan dengan bijak dan mengetahui kondisi sang anak. Tidak memaksakan sesuatu, yang anak belum bisa menangkap dan memahaminya secara sempurna. Misalnya, ketika memerintahkan untuk salat. Anak lebih dulu harus dipahamkan mengapa harus salat dan apa tujuannya. Sehingga anak ketika salat bukan karena takut pada orangtua namun menyadari sepenuhnya itu telah menjadi bagian dari kewajibannya. (Abna)

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Kegiatan ICC Jakarta

Hauzah Imam Ridha Jakarta

May 28, 2022

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan Salam sejahtera untuk kita semuaHauzah Imam Ridha Jakarta telah membuka pendaftaran bagi para pelajar di...

Konsultasi Keluarga

Menghadapi Suami Egois

January 27, 2021

ICC Jakarta - Kehidupan keluarga penuh warna, beberapa hal harus tuntas terselesaikan untuk menjaga rumah tangga tetap utuh. Bagaimanakah cara...

Keluarga

Pengasuhan Anak di Era New Normal; Menciptakan Rumah Ramah Anak Bag 1

June 8, 2020

ICC Jakarta - Saat Pandemi seperti ini banyak waktu bersama keluarga. Stay at home, belajar dan bekerja banyak yang dilakukan...

Kegiatan ICC Jakarta

Tetap Eksis dan Tangguh di Era Revolusi Media Minggu 16 Februari 2020

February 10, 2020

ICC - Jakarta Selain bersosialisasi di kehidupan dunia nyata, generasi milenial juga hampir dipastikan bersosialisasi di kehidupan dunia maya. Namun terkadang,...

Konsultasi Keluarga

Ketua Mafindo: Dampingi Anak Supaya Menggunakan Teknologi Digital Secara Benar

March 10, 2019

ICC Jakarta - Perkembangan teknologi digital membawa dua dampak baik positif maupun negatif terhadap berbagai hal termasuk perkembangan karakter anak....

Konsultasi Keluarga

Kekuatan Cinta dalam Kehidupan Rumah Tangga

January 29, 2019

ICC Jakarta - Dalam kehidupan rumah tangga, yaitu suami dan istri yang menjadi komponen rumah tangga dalam bangunan suci ini,...

Next Post

Masa Minimal Kehamilan Menurut Penjelasan Imam Ali As

Seruan Sayyidina Ali Untuk Para Pencari Kebenaran

Makna Membaca al-Qur'an dengan Tartil dan Pelan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist