ICC Jakarta – Selama kehidupannya, Imam Ali As selalu mengikuti perang yang terjadi pada masa Rasululullah. Ia hanya tidak pergi ikut perang Tabuk karena ditunjuk oleh Nabi Saw sebagai wakilnya di Madinah. Hadis Manzilah masih berkaitan dengan peristiwa perang Tabuk yang menyebutkan bahwa posisi dan kedudukan Imam Ali As di sisi Nabi Muhammad Saw sama dengan posisi Harun di sisi Nabi Musa As hanya saja tidak ada lagi nabi wafat. Ali As dinilai sebagai tokoh militer kedua setelah Rasulullah Saw yang sangat berpengaruh. Perang-perang yang diikuti oleh Ali As adalah:
- Perang Badar
Perang badar adalah perang yang terjadi antara kaum Muslimin dan kaum Kafir pada hari Jumat, 17 Ramadhan tahun 32 H. Perang Badar meletus di samping sungai-sungai Badar. Dalam perang ini, Kaum Muslimin berhasil membunuh 72 orang dari kaum musyrikin di mana sebagian dari mereka adalah pembesar-pembesar kaum kafir seperti Abu Jahal, Utbah, Syaibah dan Umayah. Menurut tradisi yang berlaku di tengah kaum Arab, sebelum dimulai penyerangan secara umum, akan diadu secara duel masing-masing utusan dari dua kekuatan itu. Oleh itu, Utbah bin Rabi’ah, Walid, saudaranya, Syaibah meminta Rasulullah Saw untuk mengirimkan lawan tanding mereka. Nabi Muhammad mengirim Ali As, Hamzah, Ubaidah bin Harits. Ali tidak memberi kesempatan sedikit pun kepada Walid. Hamzah kepada Utbah. Keduanya dijatuhkan. Kemudian Ubaidah juga berhasil membunuh Syaibah. hanzhalah, Ash bin Sa’id, Thai’imah bin ‘Adi dan kira-kira 20 orang dari kaum musyrikin tewas di tangan Imam Ali As.
2. Perang Uhud
Dalam Perang Khandaq setelah Nabi Muhammad Saw mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya, Salman mengusulkan untuk menggali parit di sekitar Madinah sehingga akan ada jarak dengan pihak penyerang. Beberapa hari lamanya ke dua pasukan berhadap-hadapan di sekitar parit itu dan kadang-kadang terjadi saling lempar anak panah dan batu di antara kedua kubu. Akhirnya Amru bin Abd Wud, salah seorang tentara kafir dengan beberapa orang dari pasukan musuh dapat melewati parit yang lebih sempit dari tempat yang lain. Ali As meminta ijin dari Nabi Muhammad Saw untuk melawan Amru bin Abdu Wud, Nabi pun menginjinkannya. Setelah terjadi duel sengit antar keduanya pun, Imam Ali As membuat Amr terjungkal ke tanah dan Amr pun tewas. Ketika melihat kepala Amr ada berada di tangan Imam Ali As, Rasulullah berrsabda, “Pukulan Ali pada perang Khandaq lebih utama dari pada ibadah seluruh jin dan manusia.”
4. Perang Khaibar
Perang Khaibar terjadi pada bulan Jumadil Awwal tahun 7 H dimana Nabi Muhammad mengeluarkan perintah untuk menyerang benteng pertahanan kaum Yahudi. Setelah Rasulullah Saw mengutus beberapa orang di antaranya: Abu Bakar, Umar dan Usman untuk menaklukkan benteng Khaibar dan orang-orang itu tidak berhasil, beliau bersabda, “Besok aku akan memberikan bendera kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya.” Keesokan harinya, Nabi memanggil Ali As dan beliau pun memberikan bendera itu kepadanya. Ali memegang pedang Dzulfiqar dan pergi ke medan perang ketika perisainya hilang, ia mengambil salah satu pintu benteng dan menggunakan pintu itu sampai selesai pertempuran sebagai ganti dari perisainya.
5. Fatkhu Makkah
Pada permulaan bulan Ramadhan tahun ke-8 H dengan maksud untuk menaklukkan Mekah, kaum Muslimin keluar dari kota Madinah. Nabi Muhammad Saw yang pada mulanya menyerahkan bendera kepada Sa’ad bin Ubadah namun karena ia berbicara tentang perang dan balas dendam akhirnya beliau memberikan bendera itu kepada Ali As. Setelah Penaklukan Kota Mekah, Nabi Muhammad Saw usai menghancurkan berhala-berhala, memerintahkan Ali As untuk menaiki punggungnya guna menurunkan patung khuza’ah dari atas Ka’bah.
6. Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada tahun 8 H. Pada perang ini Imam Ali memegang panji Kaum Muhajirin.[]