ICC Jakarta – Sesuai dengan keyakinan Syiah Idul Ghadir merupakan perstiwa terpenting sejarah Islam. Pertistiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad saw kembali dari Haji Wada yang mengenalkan Imam Ali as sebagai wali dan khalifahnya di sebuah tempat bernama Ghadir Khum. Orang-orang yang hadir di tempat itu kebanyakan adalah sahabat utama dan para pembesar kaumnya. Mereka pada hari itu dan di tempat itu memberikan baiat kepada Imam Ali as.
Sesuai pendapat mufasir Syiah dan Sunni beberapa ayat dari Alquran yang menggambarkan tentang peristiwa al-Ghadir turun di haji Wada’.
-
- 1. Ayat 3 surah al-Maidah yang terkenal dengan nama ayat Ikmal:
-
- 2. Ayat 67 Surah Al-Maidah yang terkenal dengan nama ayat Tabligh:
-
- 3. Ayat 1 dan 2 Surah al-Ma’arij
Setelah Nabi Muhammad saw mengumumkan wilayah Imam Ali as kepada masyarakat, seseorang bernama Nu’man bin Harits Fihri mendekati Nabi saw dan memprotes beliau. Ia kepada Nabi saw berkata: Anda perintahkan kami untuk mengimani tauhid, menerima risalah dan melaksanakan jihad, haji, risalah, salat dan zakat; Kami mengabulkan permintaan Anda, namun Anda belum ridah juga dengan ketaatan kami sehingga seorang pemuda Anda angkat dan engkau jadikan ia wali bagi kami. Apakah pengumuman ini berasal dari Anda ataukah dari sisi Allah swt? Ketika Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa hal itu berasal dari sisi Allah swt, dengan keadaan mengingkari ia meminta agar apabila hukum ini berasal dari sisi Allah swt, maka turunkan batu dari langit sehingga akan menimpa kepalanya. Pada saat itu juga, turunlah batu yang mengenai kepalanya dan ia meninggal seketika itu pula.