ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Makna Cinta Sejati

by admin
February 17, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakata – Terdapat ungkapan terkenal tentang cinta bahwa cinta itu buta. Ketika seseorang mencintai kekasihnya, matanya buta untuk melihat kekurangan kekasihnya itu. Jika pun ia menyadarinya ia tidak mau tahu. Rasulullah pun dalam hal ini bersabda: “Kecintaanmu pada sesuatu akan membutakanmu dan menulikanmu.” (Ghurarul Hikam: 6314, 7718, 2703)

Namun bagaimanakah Islam memandang cinta? Islam memberikan bimbingan kepada kita untuk mengetahui siapa sebenarnya kekasih kita yang sejati. Dalam hal ini Imam Ali bin abi Thalib berkata: “Orang yang mencintaimu akan mencegahmu.” (Ghurarul hikam: 6314, 7718, 2703)

Penjelasan dari hadis tersebut adalah bahwa orang yang mencintai akan mencegah kekasihnya dari perbuatan munkar atau keburukan dan menjauhkannya dari segala keburukan yang akan merugikan dirinya. Pecinta sejati akan menjauhkan yang dicintainya dari segala mara bahaya yang mencintainya. Dengan cara apa? Adakalanya dengan anjuran-anjuran untuk mengerjakan sesuatu, pada kali yang lain ia akan melarang seseorang yang dicintainya untuk menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan dan lainnya.

Sikap orang tua kepada anaknya  pada dasarnya untuk kebaikan anak-anak itu sendiri. Larangan-larangan yang diperlihatkan orang tua kepada anak akan memiliki nilai-nilai positif bagi anaknya. Orang tua selalu ingin agar anak-anaknya berada dalam keadaan baik dan sehat, berprestasi dan lain sebagainya. Tentu bagi anak akan sulit dan susah untuk menerima anjuran-anjuran dan larangan-larangan yang telah digariskan oleh orang tua mereka. Namun jika anak-anak itu mengikuti dan menjalankan aturan-aturan yang diterapkan oleh orang tua, maka tentulah keselamatan dan kebaikan kehidupan akan menyelimuti dan melingkupi anak-anaknya.

Begitupun sikap Allah Swt kepada manusia, tentu tidak bisa dianalogikan antara cinta orang tua dengan cinta Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya, namun hal ini adalah hanyalah merupakan upaya untuk dapat sedikit memahami bagaimana cinta Allah Swt kepada para hamba-Nya.

Dari sisi lain, kecintaan yang paling mulia dan tertinggi dalam Islam adalah kecintaan hamba terhadap Tuhannya. Dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 24 disebutkan:
“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq.”

Jadi kesimpulannya, sebesar apapun kecintaan kita kepada hal-hal lain, jangan sampai melebihi cinta kita kepada Allah Swt. Kecintaan kita kepada hamba-hamba Allah Swt sebagai hubungan kecintaan suami kepada istri, dan sebaliknya, kecintaan orang tua kepada anak dan lain sebagainya harus dijadikan wasilah dan perantara saja untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Ruang lingkup cinta pun tentu tidak hanya hubungan antara individu dengan individu lainnya atau cinta orang tua kepada anak-anak mereka, cinta suami kepada istri dan sebalikinya, namun masih banyak lagi masalah cinta dalam Islam, misalnya bagaimana Islam menjelaskan tentang kecintaan kita terhadap keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Imam Ali as: “Kedekatan itu lebih membutuhkan cinta daripada tuntutan cinta terhadap kedekatan.”

Ini berarti kita dituntut untuk lebih mencintai kekasih, keluarga, sanak saudara, tetangga, dan orang-orang disekitar kita. Karena mereka lebih dekat dengan kita. Kita dituntut untuk lebih peduli terhadap mereka, dan cinta adalah unsur yang tidak boleh dilupakan dalam hal ini sehingga hubungan kita dalam keluarga akan harmonis dan ada kehangatan dalam berinteraksi dalam rumah tangga.[]

 

Tags: cintasejatislide
admin

admin

Related Posts

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?
Fikih

Apa Yang Dimaksudkan Dengan al-Maskh Itu?

August 26, 2025

Oleh: Syekh Shaleh al-Karbasi Pengertian Maskh: Al-Maskh berarti mengubah sesuatu dan mengganti rupanya menjadi bentuk yang lebih buruk dari sebelumnya....

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?
Fikih

Apa Dalil Keharaman Memakan Daging Kelinci Menurut Syiah Imamiyah?

August 26, 2025

Oleh: Syekh Shaleh al-Karbasi: Para ulama fikih Syiah Imamiyah telah sepakat atas keharaman memakan daging kelinci,(1) berdasarkan banyak riwayat yang...

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS
Ahlulbait

MAJELIS TARHIM ATAU TAHLILAN DALAM PANDANGAN AHLULBAIT AS

August 21, 2025

Oleh: Abu Syirin A Mengadakan Majelis Tarhim atau dikenal dengan Tahlilan adalah budaya yang sudah mengental di kalangan kaum muslim....

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?
Al-Quran

APA PERLUNYA SUNAH NABI SAW JIKA KITA SUDAH MEMILIKI ALQURAN?

August 20, 2025

Oleh: Syekh Shaleh al-Karbasi Pernyataan ini bukanlah hal baru, melainkan ide lama yang diusung oleh sekelompok sahabat Nabi saw menjelang...

Al-Quran

TAFSIR TARTIBI: ALQURAN DAN KEUTAMAAN ALHLULBAIT AS

August 18, 2025

DAFTAR ISI Pengantar Penulis Dua Jenis Metodelogi Verifikasi Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Menelaah Buku Ini Surah al-Fatihah; Surah al-Baqarah;...

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Next Post

Keseimbangan kehidupan di dunia dan di akherat

Beragama Secara Seimbang

Manfaat Agama dalam Kehidupan Seseorang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist