ICC Jakarta – Pada Hari kiamat, kecuali Allah Swt dan orang-orang yang dikehendaki-Nya, tidak ada yang bisa menguntungkan atau merugikan orang lain, misalnya seseorang yang penghuni neraka dijadikan sebagai penghuni sorga dan sebaliknya. Pemilik hari itu hanya Allah Swt . Oleh karena itu, para penyembah berhala yang melakukan penindasan terbesar atas hak mereka sendiri dan agama Allah Swt, akan disiksa pada hari itu, di mana di dunia mereka menolak dan mengingkarinya.
فَالْيَوْمَ لَا يَمْلِكُ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ
“Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim, “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu.” (QS. Saba: 42)
Dari ayat tadi terdapat dua poin pelajaran yang dapat dipetik:
1. Kondisi di Hari Kiamat berbeda dengan dunia. Di dunia, orang bisa mendapatkan keuntungan atau merugikan orang lain. Tapi di Hari Kiamat, tidak ada yang memiliki urusannya sendiri, apalagi ingin menyakiti atau menguntungkan orang lain.
2. Menuju ke selain Allah Swt adalah menzalimi diri.