ICC Jakarta – Dalam suasana penuh maknawi bulan suci Ramadhan, setiap orang berusaha menemukan jalan perbuatan baik untuk bertakarrub kepada Allah Swt. Dengan harapan seluruh Muslimin mendapatkan taufik dan inayah dari Allah Swt untukdapat melaksanakan ibadah di bulan ini dengan sebaik-baiknya,kita awali hikmah Ramadhan kali ini dengan doa Imam Sajjad saat menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.
“Segala puji dan syukur bagi Allah yang telah memberi petunjuk kepada kita untuk memuji-Nya dan menjadikan kita dari ahli-Nya, agar kita mensyukuri nikmat-nikmat-Nya, lalu Dia akan memberikan pahala kepada kita, pahala orang-orang yang berbuat baik. Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan kepada kita agama-Nya, dan menjadikan kita diantara pengikut-Nya; memasukkan kita ke jalan-jalan kebaikan-Nya; agar kita menempuh jalan-jalan tersebut dengan karunia-Nya menuju keridhaan-Nya. Segala puji bagi-Nya, pujian yang Dia terima dari kita, dan membuat-Nya meridhai kita.
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan diantara jalan-jalan itu, bulan-Nya, yaitu bulan Ramadhan, bulan puasa, bulan Islam, bulan kesucian, bulan pembersihan, bulan ibadah, yang diturunkan di dalamnya al-Quran, sebagai petunjuk kepada manusia dan penjelas dari petunjuk dan pembeda antara hak dan batil. Lalu Allah menjelaskan keutamaan-keutamaannya dibanding bulan lain, dengan memenuhi bulan ini dengan berbagai kehormatan dan keutamaan yang terang. Allah mengharamkan di bulan ini beberapa hal yang halal di bulan-bulan lain, untuk mengagungkannya, dan melarang makan dan minum di bulan ini untuk memuliakannya. Kemudian Allah memuliakan satu malam diantara malam-malamnya lebih baik daripada seribu bulan, dan menyebutnya “Lailatul Qadar”, yang turun di malam itu para malaikat dan ruh, dengan ijin Tuhan mereka dengan segala urusan. Kesejahteran yang penuh berkah hingga terbit fajar, bagi siapa pun diantara hamba-hamba-Nya, sesuai dengan keputusannya yang kokoh kuat.
Ya Allah limpahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad dan keluarganya. Tunjukilah kami untuk dapat memahami keutamaannya, dan keagungan kedudukannya, dan menjaga diri dari apa yang Kau larang. Dan tolonglah kami untuk melakukan puasanya dengan mencegah anggota tubuh ini dari kemaksiatan kepada-Mu, dan menggunakannya untuk hal-hal yang mendatangkan ridha-Mu. Sehingga kami tidak mendengarkan dengan telinga kami hal-hal yang sia-sia, dan tidak melayangkan pandangan kami ke hal-hal yang mendatangkan dosa, tidak pula menjulurkan tangan-tangan kami kepada hal-hal yang terlarang, dan tidak melangkahkan kaki-kaki kami ke hal-hal yang kau cegah; tidak pula memenuhi perut kami kecuali dengan hal-hal yang Kau halalkan; dan tidak menggerakkan lidah kami kecuali untuk hal-hal yang perintahkan.” [Doa ke-44 Shahifah Sajjadiyah, Imam Sajad as]
Demikianlah doa Imam Sajjad as yang panjang, dimana dengan doa tersebut, sesungguhnya beliau menjelaskan bahwa bulan suci ini penuh dengan berbagai keutamaan, kemuliaan dan keagungan. Dengan doa ini, beliau juga mendorong seluruh Muslimin agar menaruh perhatian dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Untuk itu, seorang muslim mesti menyandarkan diri kepada Allah dan memohon taufik dan inayah-Nya agar dapat memanfatakan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.
Lihatlah betapa Imam Ali Zainal Abidin memohon kepada Allah Swt agar membantunya untuk mengendalikan anggota tubuh dan menjauhkannya dari kemaksiatan, dan menggunakannya hanya untuk hal-hal yang diridhai oleh Allah. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Akan tetapi seluruh anggota tubuh pun harus kita ajak untuk berpuasa. Telinga harus berpuasa dari mendengarkan apa saja yang bersifat sia-sia. Mata juga harus berpuasa dari pandangan-pandangan yang mendatangkan dosa. Tangan harus berpuasa dari perbuatan-perbuatan jahat, dan kaki harus berpuasa untuk tidak melangkah ke tempat-tempat maksiat. []