Pada Hari Quds Sedunia tahun ini, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah, menegaskan bahwa situasinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Operasi Badai Al-Aqsa telah menempatkan rezim Zionis di tepi jurang kehancuran. Berikut adalah poin-poin penting dari pidato Sayid Nasrullah:
- Badai Al-Aqsa: Operasi penyerangan Al-Aqsa telah menjadi momen krusial. Tanda-tandanya semakin jelas seiring berjalannya waktu. Rezim Zionis berada di ambang kehancuran.
- Musuh dan Resolusi: Meskipun resolusi Dewan Keamanan dan hukum internasional, musuh (Zionis) tidak menghiraukan permintaan negara dan opini publik.
- Tujuan Bersama: Hizbullah dan semua pendukung perlawanan harus bekerja keras untuk memenangkan pertempuran ini dan mengalahkan Zionis. Ini adalah tujuan bersama.
- Perang 33 Hari: Perang 33 hari telah mematahkan plot Timur Tengah Baru dan Israel Raya. Perlawanan terhadap Zionis terus berlanjut.
- Stabilitas dan Keyakinan: Penting untuk menekankan stabilitas dan keyakinan bahwa kemenangan pasti akan datang. Ini terkait dengan Gaza dan semua lini yang mendukung pertempuran.
- Tugas pada Hari Quds: Pada Hari Quds, tugas Hizbullah adalah menjelaskan hasil strategis dari operasi Badai Al-Aqsa. Semua platform dan media yang mendukung perlawanan harus memastikan pencapaian sejarah perlawanan tidak diputarbalikkan oleh musuh.
Dalam menghadapi tantangan Zionis, perlawanan terus berjuang demi keadilan dan kemerdekaan Palestina. Semua komponen kekuatan harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Operasi Badai Al-Aqsa adalah bagian dari perjuangan ini, dan Hari Quds adalah momen untuk mengingat dan memperkuat semangat perlawanan.