ICC Jakarta – Wali Faqih Zaman Ayatullah Uzma Imam Sayid Ali Khamenei, Selasa (16/1) sore, dalam pertemuan dengan peserta Kongres Antar Parlemen Negara-Negara Islam ke-13 menekankan bahwa Dunia Islam seyogianya menyatakan sikap tentang persoalan-persoalan asasi dengan tegas dan suara lantang. Beliau menyebut di antara persoalan itu adalah “Palestina” dan “Persatuan Dunia Islam”. Beliau mengatakan, “Salah satu masalah utama dan sangat penting Dunia Islam adalah “Upaya untuk Kemajuan Ilmiah” dimana pengalaman Republik Islam Iran telah membuktikan bahwa dengan bertumpu kepada anak-anak muda ia mampu meningkatkan ranking ilmiahnya, dan di bidang-bidang penting ia berhasil menempatkan diri di dalam batas ilmu pengetahuan.”
Imam Khamenei menunjukkan tugas keagamaan dan historis negara-negara serta pemeritnah-pemerintah Islam terhadap pergolakan penting yang sedang terjadi di dunia sekarang. Beliau mengatakan, “Dunia Islam sekarang harus memainkan peran dalam isu-isu penting dan asasi. Jangan sampai pengalaman pahit dekade-dekade sebelumnya dan hegemoni kekuasaan-kekuasaan serta dampak jangkah panjangnya terulang kembali.”
Seraya mengisyaratkan pada pelontaran masalah Myanmar dan Kisymir dalam Kongres Antar Parlemen Islam tapi lalai akan pengutaraan isu mengenai Yaman dan Bahrain yang sangat penting, beliau mengatakan, “Persoalan-persoalan penting Dunia Islam harus dinyatakan secara tegas. Karena dengan ketegasanlah arus dapat dibuat dan opini publik serta elit dunia bisa dipengaruhi.”
Beliau menekankan, “Jangan biarkan imperium horor propaganda Barat yang pada umumnya dikelola oleh zionis mengabaikan isu-isu penting Dunia Islam, dan dengan konspirasi diam mereka hapus persoalan-persoalan utama Umat Islam.”
Pemimpin Revolusi Islam menekankan bahwa arus imperium propaganda Barat ini bisa dikalahkan. Beliau mengatakan, “Mengalahkan zionis di perang lunak adalah sesuatu yang mungkin. Sebagaimana mereka kalah dalam perang keras di Libanon dan dengan terpaksa mereka mengakui kekalahan itu.”
Sembari menegaskan bahwa isu Palestina tetap berada di puncak persoalan Dunia Islam, beliau mengatakan, “Soal Palestina, telah terjadi tiga peristiwa: “Penjajahan tanah air”, “Pengasingan massal dan jutaan orang”, serta “Pembantaian dan kejahatan kemanusiaan yang sangat besar”. Kezaliman ini tidak pernah ada dalam sejarah.”
Imam Khamenei menyebut pembelaan terhadap Palestina sebagai tugas semua orang dan pihak. Beliau mengatakan, “Jangan dikira bahwa melawan rezim zionis tidak akan berguna, bahkan dengan izin dan karunia Allah Swt perjuangan-perjuangan melawan rezim zionis akan menuai hasil, sebagaimana gelombang Muqawama senantiasa maju dalam tahun-tahun yang lalu.”
Beliau menekankan, “Tidak diragukan lagi bahwa Palestina merupakan sebuah kesatuan dan sejarah “Dari Laut Sampai Sungai”, dan Quds adalah ibukotanya. Hakikat ini sama sekali tidak bisa dingkari.”
Seraya menyebut langkah terbaru AS tentang Quds sebagai Galat Yang Berlebihan, Imam Khamenei mengatakan, “Mereka tidak akan mampu melakukan hal semacam ini, dan upaya mereka tidak akan membuahkan hasil.”
Beliau menuturkan, “Pemerintah-pemerintah di kawasan yang membantu AS dan bekrjasama dengan rezim zeonis untuk menzalimi saudara-saudara Muslim telah melakukan pengkhianatan yang nyata. Seperti yang dilakukan oleh Saudi.”
Ayatullah Uzma Khamenei menyebut “Persatuan Dunia Islam” sebagai salah satu persoalan utama Dunia Islam. Beliau mengatakan, “Kami yakin bahwa persatuan Dunia Islam yang mempunyai populasi besar dan fasilitas banyak serta posisi sangat sensitif di dunia bisa melatari terbentuknya sebuah kekuatan besar yang berpengaruh. Bahkan kepada orang-orang yang secara nyata memusuhi kami telah kami katakan bahwa kami siap untuk menunjukkan sikap persaudaraan walau pun mereka tidak demikian.”
Sembari menekankan pentingnya sinergi negara-negara Islam, beliau menyampaikan, “Jangan sampai perselisihan, perang, dan pertumpahan darah yang terjadi di dalam Dunia Islam dan itu pun penyebab utamanya adalah AS serta zionis membuat margin keamanan bagi rezim zionis.”
Imam Khamenei kemudian menyebut “Upaya untuk kemajuan ilmiah” sebagai salah satu persoalan dan kebutuhan yang sangat penting bagi Dunia Islam. Beliau mengatakan, “Dunia Barat dengan menggunakan ilmu berhasi mencapai kekayaan dan kekuasaan internasional serta mendominasi dunia. Tapi karena tidak punya iman dan kapasitas, ilmu ini berujung pada kezaliman, arogansi, dan penjajahan. Karena itu, Dunia Islam untuk dapat selamat dari hegemoni ini harus berusaha dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Dan ini bisa dilakukan.”
Beliau mengisyaratkan pada pengalaman sukses Republik Islam Iran di bidang kemajuan ilmu pengetahuan lalu berkata, “Iran yang Islami, dengan bertumpu kepada anak-anak mudanya, dan dalam kondisi di bawah embargo, berhasil mencapai batas ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang penting. Padahal sebelumnya sangat terbelakang di bidang-bidang ini.”
Beliau melanjutkan, “Sekarang anak-anak muda Iran telah melakukan hal-hal yang besar di bidang kedokteran, nano, sel induk, dan ilmu nuklir.”
Kemudian beliau menyinggung sebuah poin penting, yaitu “Pentingnya membongkar klaim-klaim dusta Setan Besar; yakni Amerika Serikat.”
Beliau menunjukkan klaim AS dalam mendukung HAM lalu berkata, “Orang yang sekarang berada di pucuk kekuasaan AS dengan sangat jelas dan terbuka menyatakan sikap-sikap negeri ini. Tentu saja penguasa-penguasa sebelumnya juga punya sikap yang sama. Tapi mereka tidak mengungkapkannya secara tegas. Contoh gamblang sikap ini adalah kata-kata terbaru dia tentang Afrika dan Amerika Latin serta ras-ras lain. Itu fakta aksi anti HAM. Karena itu, klaim-kalim dusta ini harus dibongkar.”
Beliau menyebutkan salah satu klaim dusta pemerintah AS adalah isu perjuangan anti terorisme. Beliau mengatakan, “AS pada saat berselogan perjuangan anti terorisme, secara terang-terangan mendukung rezim teroris zionis. Begitu pula sebagaimana pengakuan Presiden AS sekarang pada waktu kampanye pemilu, merekalah faktor utama kemunculan ISIS, dan mereka mendukungnya sampai nafas yang terakhir.”
Pemimpin Revolusi Islam menekankan bahwa, “Perlu dibuatkan arus yang dapat mempengaruhi opini publik dan elit masyarakat dengan cara menjelaskan hakikat dan membongkar kebohongan klaim-klaim AS.”
Beliau juga menekankan urgensi tindak lanjut terhadap hal-hal yang dicantumkan dalam resolusi akhir kongres dan pentingnya membantu sampai terealisasi. Beliau mengatakan, “Apa yang kami imbau atau kami tekankan secara bersikukuh adalah hal-hal yang kami sendiri telah melakukannya, dan sudah menghasilkan.”
Beliau memberi contoh resistensi Bangsa Iran terhadap perang ekonomi musuh lalu mengatakan, “Embargo adalah satu bagian dari perang ekonomi yang selama bertahun-tahun mereka lakukan sampai puncaknya. Sekarang pun masih berlanjut. Tapi Bangsa Iran bertahan dan tidak kalah, dan sekarang akan mengubahn embargo menjadi sarana untuk pertumbuhan.”
Imam Khamenei melanjutkan dengan menyebut “Kerakyatan Religius” sebagai salah satu pengalaman sukses Bangsa Iran dan hal yang melatari pertumbuhan material serta spiritual mereka. Beliau mengatakan, “Bangsa Iran dengan bantuan Allah Swt sampai sekarang berhasil melumpuhkan konspirasi-konspirasi AS. Selanjutnya juga mereka akan tetap lumpuhkan.”
Wali Faqih Zaman di akhir pidatonya menuturkan harapan, “Semoga gerakan suskes, maju dan berkembang Bangsa Iran dapat memberikan motivasi bagi lebih kuatnya Umat Islam dalam melawan arogansi.” (Walifaqih.com)
Tragedi Kemanusiaan di Gaza
ICC Jakarta - Guterres menilai kondisi kemanusiaan dan ekonomi di jalur Gaza sangat buruk. Ditegaskannya, Gaza hingga kini masih menghadapi masalah...