Dalam malam kedua perbincangan kita, kita mengamati bahwa karakteristik ajaran Syiah memiliki setidaknya tiga elemen utama. Pertama-tama, kita menekankan pada rasionalitas sebagai landasan utama keyakinan. Dalam sistem keyakinan Syiah, rasionalitas diterapkan dalam memahami dan meyakini Allah, para nabi, dan para Imam, berdasarkan pada dalil-dalil aqli atau argumen-argumen rasional. Ini tidak mengurangi pentingnya Alquran dan hadis, namun menegaskan bahwa pemahaman terhadapnya juga harus rasional.
Alquran dipandang sebagai firman Allah yang tak terbantahkan, dengan dua aspek: keberasalannya yang qat’i (pasti) dari Allah, dan maknanya yang dzanni (bersifat dugaan). Makna Alquran memerlukan interpretasi yang hati-hati dan pemahaman mendalam, menggunakan penuntun dari Alquran itu sendiri.
Dalam bidang keyakinan, Alquran berfungsi sebagai dalil irsyadi, memberikan petunjuk dan arah bagi umat. Begitu juga dengan hadis-hadis Nabi, yang berperan sebagai dalil irsyadi dalam persoalan akidah. Namun, dalam memperkuat keyakinan, dalil aqli juga sangat diperlukan.
Kedua, ketaatan agama menjadi ciri khas penting dalam ajaran Syiah. Ketaatan ini mencakup patuh kepada syariat, mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya tanpa tanya-tanya. Sikap ta’abbudi dalam menjalankan perintah-perintah agama menunjukkan kepatuhan yang total dan tanpa pamrih.
Ketiga, spiritualitas yang tinggi menjadi landasan kuat bagi pengikut Syiah. Doa-doa yang dipanjatkan mencerminkan kedalaman spiritualitas ini, memperkuat hubungan individu dengan Allah.
Namun, ada satu karakteristik lagi yang tidak boleh dilupakan: semangat jihad. Jihad di sini bukanlah tentang penggunaan kekerasan, tetapi semangat kuat untuk melawan segala bentuk ketidakadilan dan penindasan. Selama sejarah, pengikut Syiah selalu melawan ketidakadilan dengan semangat yang teguh.
Pengikut Syiah tidak hanya bertahan dalam tekanan dan penindasan, tetapi juga terus berkembang. Mereka berpegang pada kebenaran dengan keyakinan yang kuat, tidak tergoyahkan oleh tipu daya politik atau tekanan dari luar. Kekuatan spiritualitas, ketaatan agama, dan semangat jihad memungkinkan mereka untuk terus maju, meskipun dihadapkan pada cobaan dan penindasan.
Dalam menghadapi perkembangan politik dan sosial, pengikut Syiah menunjukkan sikap yang rasional dan istiqamah. Mereka menggunakan akal sehat dalam menghadapi realitas, namun tidak pernah mengorbankan prinsip-prinsip agama mereka. Mereka menjunjung tinggi kebenaran, dengan keyakinan bahwa kemunculan Shohibul Asri Waz-Zaman afs akan membawa kebebasan dan keadilan yang sejati.
Dalam kesimpulan, karakteristik utama ajaran Syiah mencakup rasionalitas, ketaatan agama, spiritualitas, dan semangat jihad. Ini adalah fondasi yang kuat bagi pengikut Syiah dalam menghadapi cobaan dan penindasan, serta dalam mengejar kebenaran dan keadilan.
Dirangkum dari Hikmah Gebyar Ramadan Ustad Umar Shahab Hari Ke 12