ICC Jakarta – Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani mengatakan bahwa memulai perang dengan Iran berarti kehancuran semua fasilitas AS dan kami yang akan menentukan akhir dari perang yang kalian mulai.
Statemen ini disampaikan untuk menanggapi ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap Republik Islam Iran.
Berbicara pada sebuah acara di kota Hamedan, barat Iran, Kamis (26/7/2018), Mayjen Soleimani menandaskan, “Sebagai seorang prajurit, adalah tugas saya untuk menanggapi ancaman Trump. Jika dia ingin menggunakan bahasa ancaman, dia harus berbicara dengan saya, bukan kepada presiden (Hassan Rouhani).”
“Presiden Iran tidak pada posisi untuk menjawab Trump, yang menggunakan etika klub malam dan ruang perjudian,” tambahnya.
Dalam pesan yang ditujukan kepada presiden AS, Mayjen Soleimani mengatakan, “Apakah Anda mengancam Iran dengan tindakan yang belum pernah terjadi di dunia? Anda harus bertanya kepada para komandan militer, politisi, dan kepala badan keamanan AS, apa yang mereka mampu lakukan dalam beberapa dekade terakhir.”
Mengacu pada kejahatan AS di Afghanistan, komandan korps elite Iran ini menerangkan, AS tidak bisa berbuat apa-apa ketika menyerang Taliban – sebagai sebuah organisasi rapuh dan minim fasilitas – dengan 110.000 pasukan, ribuan tank dan kendaraan pengangkut pasukan, peralatan tempur, ratusan pesawat tempur dan helikopter canggih.
“Salah satu komandan AS dikirim menemui saya pada tahun 2011 untuk meminta waktu dan meminta kami untuk menggunakan pengaruh bagi penarikan pasukan Amerika dari Irak,” ungkapnya.
Amerika, lanjutnya, telah melakukan kejahatan paling mengerikan di Irak yang belum pernah terjadi di Abad Pertengahan, mereka memasuki rumah-rumah penduduk dengan tank dan melindas penghuninya, dan kemudian menciptakan insiden penjara Abu Ghraib, yang akan menjadi aib mereka untuk selamanya.
Mayjen Soleimani lebih lanjut menjelaskan bahwa AS menderita kekalahan dalam mendukung rezim Zionis Israel pada perang 33 hari dengan Hizbullah Lebanon dan memulai perang Yaman dengan dukungan 2.000 miliar dolar bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
“AS mengancam Iran ketika mereka telah merusak keamanan Laut Merah dengan aksinya dan menyeret Arab Saudi – yang telah menjadi negara yang aman selama bertahun-tahun – di bawah bara api,” ujarnya.
“Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam dengan sendirinya siap meladeni Anda, dan tidak perlu melibatkan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran,” pungkas Mayjen Soleimani dalam pesan yang ditujukan kepada Trump.
“Di tempat yang tidak pernah Anda bayangkan, kami hadir di sana karena rakyat Iran adalah bangsa pencari mati syahid dan telah melewati masa-masa sulit,” tutupnya. (ABNA)