ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Makna Kematian

by admin
July 12, 2017
in Maarif Islam
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Salah satu dari sekian hadis tentang Mi’raj diceritakan bahwa di hadapan Izrail diletakkan sebilah papan yang di atasnya tertulis nama-nama seluruh makhluk. Apabila Allah menghendaki kematian makhluknya maka nama makhluk yang akan dimatikan itu hilang dari papan tersebut, dan Izrail melakukan tugasnya. Adalah mungkin bahwa pada satu waktu  bisa ditakdirkan kematian untuk lebih dari satu makhluk.

Sebagaimana lilin dalam jumlah yang banyak dapat dipadamkan dengan sekali tiupan, maka ruh dalam jumlah banyak pun dapat dicabut sekaligus. Tentu saja Allah adalah yang mendatangkan kematian seperti dinyatakan dalam Al-Qur’an: “Katakanlah (wahai Nabi) malaikat maut yang diserahi tugas mengurus kamu akan menyebabkan kamu mati.” (QS. as-Sajdah: 11)

Dalam ayat lain dinyatakan, “(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri,” (QS. an-Nahl: 28)

Izrail dan malaikat lainnya telah ditugaskan untuk mencabut ruh makhluk. Sebagian orang menganologikan kerja Izrail seperti tentara yang mengikuti perintah rajanya untuk menaklukkan kota-kota. Tapi sesungguhnya itu merupakan hasil dari kebijakan militer sang raja. Banyak lagi analogi yang dapat dikemukakan terkait kematian  namun ternyata hal itu tidak bisa diperbandingkan.

Sebagaimana Allah telah menciptakan dunia ini sebagai rumah sebab-sebab (dar al-asbab), Dia juga telah menciptakan sebab kematian. Penyakit, pembunuhan, kecelakaan dan  sebagainya, adalah sebagian di antara sebab-sebab tersebut. Semua faktor tersebut menjadi sebab-sebab untuk mendekatnya kematian, jika tidak maka ada kejadian di mana orang yang sakit mendapat kesembuhan meskipun ia telah menderita sakit berat, sementara ada pula yang mati dalam sekejap mata.

Sebab-sebab ini juga tidak mempunyai pilihan bebas dari manusia karena sepenuhnya harus disokong oleh perintah dan kehendak Yang Mahakuasa.

Ruh sebagian orang dicabut dengan mudah, sementara sebagian lainnya mengalami kesulitan yang hebat. Diceritakan dalam berbagai hadis bahwa pada saat maut menjemput ada sebagian orang yang merasa seolah-olah jasad mereka sedang dipotong-potong dengan gunting, atau sedang digiling dalam penggilingan, sementara ada pula yang merasa seolah-olah mencium wangi bunga mawar.

Dikatakan dalam Al-Qur’an, “Orang-orang yang para malaikat mematikan mereka dalam keadaan baik, berkata: Salam atas kamu, masuklah ke taman (surga), karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. an-Nahl: 32)

Tidaklah mesti bahwa ruh orang yang beriman dicabut dengan mudah. Bahkan orang beriman yang telah melakukan amal saleh semasa hidupnya pun dapat mengalami kesulitan di saat kematian. Kesulitan ini merupakan hukuman atas dosa-dosa yang dilakukannya meski telah bertaubat ketika di dunia ini. Sedangkan bagi orang yang tidak beriman maka kesulitan ini merupakan hukuman ekstra dari Allah, dan disusul dengan hukuman-hukuman yang akan datang di alam akhirat.

“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?” (QS. Muhammad: 27)

Mungkin juga bahwa seorang yang tidak beriman tidak mengalami kesulitan ketika mati, ini menjadi ganjaran atas amal-amal baik yang pernah dilakukannya, dan diberi balasan di dunia ini. Dalam realitasnya, kematian adalah suatu peristiwa sial bagi orang yang tidak beriman; sementara bagi orang beriman, kematian adalah sebuah rahmat dan kebahagiaan meskipun ia mengalami kesulitan selama menjalani kematian.

Kematian adalah kembali ke sisi Allah SWT dan keluar dari kehidupan dunia menuju kehidupan lain. Kematian ini bukan yang biasa kita pahami dan kita lihat sehari-hari sebagai hilang­nya fungsi indra, punahnya kemampuan beraktivitas dan lenyapnya kehidupan (fisik).

Allah berfirman: “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya (bil-Haqq). Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaf: 19)

Dari ayat itu kita dapat memahami haki­kat kematian yang digam­barkan oleh Allah dengan ungkapan bil-Haqq, sehingga kema­tian bukanlah ketiadaan, kesirnaan atau kehilangan.

Allah berfiman: “Sekali-kali tidak! Apabila nyawa (napas) seseorang telah sampai (terhenti) di kerongkongan, dan (ketika itu) dikata­kan: ‘Siapakah yang dapat menyembuhkan?’ dan dia telah menduga bahwa sesung­guhnya itulah waktu perpisahan, dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu (tempat dan masa) penggiringan.” (QS 75: 26-31).

Jadi, saat kematian adalah saat semua manusia kembali kepada Allah SWT sekaligus saat penggiringan setiap makhluk ke sisi-Nya. MRA/YS/IslamIndonesia

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Lailatulkadar (Malam Qadar)
Al-Quran

Lailatulkadar (Malam Qadar)

March 28, 2024

Allah Swt berfirman, إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam qadar (QS. al-Qadr : 1)....

Nikmat Surga
Al-Quran

Nikmat Surga

March 8, 2023

  Kaum mukminin akan sangat bahagia jika membaca al-Quran dan menemukan nikmat-nikmat surga atas ganjaran mereka yang diperoleh dari Allah....

Ahlulbait

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya

December 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayyamul Fathimiyah. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan kapan hari syahid Sayidah Fathimah....

Ahlulbait

Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya

December 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membentuk siapa seseorang tersebut. Sayidah Zahra, adalah keturunan manusia paling agung dan...

Khutbah Jumat

Perlunya Kenabian dalam Kehidupan

November 17, 2022

Manusia dengan segala kecerdasannya tidak akan mengetahui secara pastibagaimana jalan menuju Allah SWT.Ketika para Nabi diutus, mereka harus membuktikan bahwa...

Next Post

Tujuan Manusia Beragama

Keunikan Masjid Pintu Seribu Tangerang

Halaqah Nasional Alim Ulama untuk Merespon Gerakan Islam Radikal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
  • Kegiatan
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Akhlak
    • Alquran
    • Arsip
    • Dunia Islam
    • Kebudayan
    • Pesan Wali Faqih
    • Press Release
    • Sejarah
  • Hubungi kami

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist