ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Masjid Agung Basyariyah, Situs Sewulan Peninggalan Leluhur Gus Dur

by admin
February 9, 2018
in Mozaik
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Masjid Agung Sewulan atau lebih dikenal dengan Masjid Ki Ageng Basyariyah yang didirikan pada tahun 1740 M/1160 H terletak di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun adalah salah satu situs peninggalan Kiai Ageng Basyariyah (Raden Mas Bagus Harun) yang merupakan penyebar syiar Islam pertama di Sewulan.

Kiai Ageng Basyariyah atau Raden Mas Bagus Harun adalah putra dari Dugel Kesambi (Pangeran/Ki Ageng Nolojoyo), adipati Ponorogo pada akhir abad ke 17 M di bawah naungan Kerajaan Mataram. Meski diasuh dalam keluarga ningrat, RM Bagus Harun lebih banyak menghabiskan masa mudanya untuk nyantri dan menimba ilmu kepada Kiai Ageng Muhammad Besari (Tegalsari, Ponorogo). Kepada gurunya ini, RM Bagus Harun tidak hanya belajar ilmu syariat dan tauhid, namun juga memperdalam tashawuf khususnya ajaran tarekat Naqsabandiyah, Syaththariyah dan Akmaliyah. Selama berguru kepada Kiai Ageng Muhammad Besari, RM Bagus Harun dikenal sebagai murid yang alim, cerdas dan tawadhu’. Karena itulah, RM Bagus Harun menjadi murid kesayangan (santri kinasih).

Berdasarkan cerita rakyat Sewulan, pendiri Desa Sewulan adalah Bagus Harun, seorang santri dari Tegalsari Ponorogo. Pada masa pemerintah Kasunanan Paku Buwono II di Kartasura, terjadi pemberontakan orang-orang Tionghoa terhadap kekuasaan Kompeni Belanda di bawah pimpinan Tai Wan Sui. Pada tahu 1741 terjadi peperangan hebat di Kartasura. Susuhunan Paku Buwono II meminta bantuan kepada Kiai Hasan Besari di Tegalsari, tetapi oleh Kiai Besari hanya dikirim seorang santrinya bernama Bagus Harun. Bagus Harun dapat memenangkan pertempuran di Kartasura, kemudian Bagus Harun diberi hadiah tanah yang dipilihnya sendiri seluas 1000 wuwul (ha). Maka sejak tahun 1742 Desa Sewulan mendapatkan kemerdekaan penuh dan secara turun temurun dipimpin oleh seorang Kiai keturunan Bagus Harun atau yang terkenal dengan Kiai Ageng Basyariah.

Adapun pemimpin Desa Perdikan Sewulan hingga tahun 1962 adalah:

  1. Mas Bagus Harun (Kiai Ageng Sewulan I)
  2. Mas Maklum Ulama (Kiai Ageng Sewulan II)
  3. Mas Mustaram I (Kiai Ageng Sewulan III)
  4. Mas Mustaram II (Kiai Ageng Sewulan IV)
  5. Mas Rawan (Kiai Ageng Sewulan V)
  6. Mas Wiryo Ulomo (Kiai Ageng Sewulan VI)
  7. Mas Ichwan ‘Ali (Kiai Ageng Sewulan VII)

Situs Sewulan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Madiun. Apalagi, tempat ini merupakan salah satu cagar budaya peninggalan kerajaan Mataram yang tersisa hingga sekarang. Meski sudah berumur hampir tiga abad, arsitektur kuno yang terpajang masih kokoh berdiri. Ornamen kaligrafi menghiasi setiap bagian dari gapura dan Masjid.

Selain itu, di lingkungan Masjid, terdapat kolam pesucian yang berada tepat di depan serambi Masjid, sebagian warga pendatang masih percaya bahwa air dalam kolam itu bisa mempercepat balita untuk bisa berjalan. Biasanya setelah mandi di kolam itu, beberapa bulan selanjutnya bisa berjalan.

Tak hanya itu, masjid Sewulan juga menjadi tempat penuh kenangan bagi Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika masih kecil. Gus Dur merupakan salah satu keturunan ketujuh Kiai Ageng Basyariyah. Selain Gus Dur, Menteri Agama Maftuh Basyuni juga tercatat sebagai keturunan Kiai Ageng Basyariyah.

Setiap malam Jumat, terutama Jumat Legi, selalu ramai jemaah untuk shalat malam, tahlilan dan ziarah. Tak hanya dari Madiun, masyarakat dari luar Madiun seperti Nganjuk, Jombang dan kota-kota lainnya juga ramai yang datang ke sini.

Situs seluas kurang lebih 2.000 meter persegi tersebut juga punya agenda rutin tahunan. Antara lain jamas pusaka saat bulan Suro dan Grebeg Maulud. Bahkan sejak 2004 lalu, situs Islam tertua di Madiun itu sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Dengan Harapan semakin banyak pengunjung, semakin banyak potensi ekonomi tergali, sehingga situs peninggalan Kiai Ageng Basyariyah di Desa Sewulan bisa terangkat dan roda perekonomian desa setempat ikut terdongkrak.

Sedangkan untuk mengangkat wisata religi itu Kabid Pariwisata Dinkoperindagpar Kabupaten Madiun, sudah memberikan pelatihan tentang pemandu wisata serta membekali juru kunci setempat dengan alat pengeras suara berupa megaphone untuk mendukung kelancaran wisatawan.

Makam Kiai Ageng Basyariyah berada di kompleks makam Sewulan di belakang Masjid Agung Sewulan, tepatnya di cungkup utama. Di cungkup utama tersebut, makam Kiai Ageng Basyariyah diapit oleh putrinya (Nyai Muhammad Santri) dan menantunya (Kiai Muhammad Santri). Ketiga makam tersebut dinaungi kain berwarna hijau. Tepat di depan makam Kiai Ageng Basyariyah terdapat songsong tiga tingkat berwarna hijau (Songsong Tunggul Nogo). Songsong ini dihias dengan sepasang naga di bawahnya dan difungsikan sebagai rak sederhana untuk tempat Al-Quran dan Surah Yasin.

Ciri kekaryaan Desa Sewulan adalah kerajinan dari besi (pande besi), pendirinya Nitikromo dari Jogjakarta dan Nuryo. Barang yang dihasilkan adalah alat-alat pertanian. Ada juga seorang empu pembuat keris pusaka yang bernama Mohamad Slamet, masih keturunan empu Suro dari Demak.

Presiden RI yang ke 4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan salah satu keturunan ketujuh Kiai Ageng Basyariyah. Jadi di Sewulan inilah, tempat bermain tokoh yang pernah menjadi Presiden RI itu, sebelum akhirnya hijrah ke Jombang.

Berikut urutan silsilah dari Kiai Ageng Basyariyah hingga ke Gus Dur:

  1. Nyai Santri, sebagai keturunan pertama/anak dari Kiai Ageng Basyariyah.
  2. Kiai Maklum Buntoro
  3. Kiai Mustaram/Muhtaram
  4. Nyai Ilyas
  5. Nyai Nafikah (diperistri KH Hasyim Asy’ari Tebuireng)
  6. KH Abdul Wahid Hasyim
  7. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

 

EH / Islam Indonesia

Tags: slide
admin

admin

Related Posts

Dunia Islam

Jamaah haji Iran mengutuk normalisasi dengan entitas Zionis

March 2, 2023

Jum'at 08 Juli 2022 Peziarah Iran yang berpartisipasi dalam upacara pembebasan kaum musyrik di tingkat Arafat mengeluarkan pernyataan lima poin...

Syahadah Sayyidah Fathimah SA
Ahlulbait

Syahadah Sayyidah Fathimah SA

March 2, 2023

ICC OFFLINE TERBATAS500 TAMUSyahadah Sayyidah Fathimah SA🏴🏴🏴بِسۡـــــــمِ اللّٰهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ Mengajak para pencinta Ahlulbayt untuk memperingati...

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Arsip

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama

March 2, 2023

Keluarga BesarIslamic Cultural Center JakartamengucapkanSelamat dan Suksesatas terselenggaranya Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama dan atas terpilihnya KH. MIFTAHUL AKHYARsebagai Rais Aam...

LOMBA ARTIKEL
Galeri

LOMBA ARTIKEL

November 25, 2021

“IRAN DI MATAKU”USULAN UNTUK PERLUASAN HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-IRANPESERTAPeserta pada kegiatan ini terbatas pada mahasiswa berbagai perguruan tinggi dan universitas diIndonesia.SYARAT...

SELAMAT HARI GURU
Maarif Islam

SELAMAT HARI GURU

November 25, 2021

_"Tidak ada kehidupan yang baik kecuali bagi dua orang:orang berilmu yang pengetahuannya dijalankan dan bermanfaat,serta orang yang mau mendengarkan pelajaran."_...

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”
Islam Indonesia

Webinar Maulid Nabi Saw “Refleksi Misi Kenabian”

November 13, 2021

Dalam Webinar Maulid Nabi Saw, bertemakan "Refleksi Misi Kenabian dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Perspektif Agama-Agama."(Jakarta 13/11), Direktur Islamic...

Next Post

Kenali Tanda-tanda Depresi

Terapi Untuk Menghilangkan Depresi

Nabi Khidir Membunuh Seorang Remaja Yang Tidak Berdosa?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist