ICC Jakarta – Kehidupan masa lalu warga Makkah kini makin bisa ditelusuri. Ini karena, beberapa hari silam, Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Kerajaan Arab Saudi telah melisensikan tiga museum pribadi di Makkah.
Direktur Jenderal Badan Wisata Arab Saudi, Faisal Al-Sharif, mengatakan pada hari Jumat lalu pihaknya memang telah mengeluarkan perizinan untuk ketiga museum tersebut.
“Museum milik pribadi itu telah memenuhi persyaratan komisi. Makkah memiliki dua museum umum lainnya: Museum Al-Haramain dan Museum Makkah. Semua museum, swasta dan publik, memiliki sejarah berharga yang harus dilestarikan dan dilihat oleh generasi sekarang dan masa depan, “kata Al-Sharif seperti dikutip harian Okaz Arabic.
Dia menambahkan bila komisi tersebut telah sepakat untuk bekerja sama dengan pemilik museum untuk melestarikan artefak langka mereka dengan melisensikan museum dan membantu pemiliknya mengembangkannya.
“Kami bertujuan untuk mempopulerkan gagasan museum di Makkah agar mendapatt kunjungan peziarah selama mereka tinggal di Makkah,” kata Al-Sharif.
Direktur Departemen Perawatan Pusaka Nasional Abdulrahman Al-Thubaiti, mengatakanketiga museum yang baru itu dikategorikan sebagai museum warisan. “Museum Talal Khawandanah jenis koleksi yang berbeda. Koleksi itu misalnya soal artefak Masjidil Haram di masa pemerintahan Al-Saud dan masa Usmani, serta artefak lain terkait musik dan kerajinan tangan warga Hijaz, koleksi surat kabar dan mata uang langka seperti mata uang yang berasal dari masa Nabi Muhammad SAW.”
Dia menambahkan bahwa Museum di Makkah yang dimiliki oleh Tariq Sindi misalnya memiliki 30.000 artefak yang menampilkan gaya hidup masyarakat Makkah selama lebih dari 70 tahun.
“Yang ketiga adalah Museum Miaz milik Abdullah Al-Qahtani di Kawasan Hudaa di Provinsi Buhra. Ini menampilkan kokesi dari masyarakat Hejaz dan warisan masyarakat Arab Saudi bagian selatan, serta koleksi aneka mode kerajinan. Di museum ini ditampilkan berbagai peralatan yang digunakan untuk membuat teh dan kopi oleh warga Makkah (Arab) di masa lalu, serta juga berbagai perabotan orang-orang di rumah mereka pada waktu itu juga, ” kata Al-Thubaiti.
Source: Republika