ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Muslim Sejati Mencintai Orang Lain Seperti Dirinya

by admin
March 17, 2017
in Irfan
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Manusia mempunyai kelebihan di antara semua makhluk. Kelebihan itu ialah bahwa manusia mempunyai dua dimensi. Pertama, dimensi materi, yang di dalam filsafat dinamakan juga dengan dimensi hewani. Di dalam filsafat, jisim manusia dinamakan dengan gharizah (insting) atau raghbah (kecenderungan), sementara di dalam ilmu akhlak dan irfan Islami dinamakan dengan orientasi hewani, atau dimensi hewani manusia. Oleh karena itu, dari dimensi ini manusia adalah hewan dalam arti sesungguhnya, dan tidak berbeda sama sekali dibandingkan dengan hewan-hewan yang lain. Manusia juga mempunyai dimensi spiritual. Dimensi ini adalah dimensi malakuti, yang di dalam filsafat dinamakan dengan roh. Oleh karena itu, para ulama mengatakan bahwa manusia itu terdiri dari roh dan jisim (jasad). Akal, roh, nurani akhlak dan hati, semuanya mempunyai arti yang sama, yaitu semuanya tertuju kepada sisi spiritual manusia. kesempurnaan manusia terjadi melalui komposisi ini. Oleh karena malaikat hanya memiliki dimensi spiritual saja, maka dia tidak bisa dilihat, dan tidak akan bisa kesempurnaan disaksikan padanya.

Meskipun Jibril adalah malaikat yang sangat dekat dengan Allah SWT, dan memiliki keluasan wujudi atas alam ini, dan sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang mampu mencakup hakikat Jibril maka dia juga memiliki penguasaan atas alam wujud”, namun Jibril tidak memiliki kesempurnaan. Benar, keluasan wujud Jibril sangat besar, karena dia adalah malaikat yang sangat dekat dengan Allah SWT. Demikian juga halnya dengan Izrail. Akan tetapi tidak ada perbedaan sedikit pun antara Jibril yang sekarang dengan Jibril semilyar tahun yang lalu, padahal dia senantiasa bersungguh-sungguh di dalam beribadah kepada Allah SWT. Al-Quran Al-Karim berkata bahwa Jibril  sama sekali tidak menentang dan tidak bermaksiat kepada Tuhannya, dan keadaannya seperti keadaan semua malaikat yang lain, yaitu tidak berjalan menuju kepada kesempurnaan.

Terdapat riwayat dari Rasulullah SAW berkenaan dengan perjalanan mikrajnya. Di dalam riwayat itu Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam mikraj aku melihat seorang malaikat, yang sebagian tubuhnya terbuat dari api dan sebagian tubuhnya yang lain terbuat dari salju.” Salju tidak bisa merembes ke api dan begitu juga api tidak bisa menjalar ke salju. Jika kita ingin memahami riwayat ini, maka ketahuilah sesungguhnya diri kita adalah sebaik-baik contoh bagi hal ini.

Semua kecenderungan roh kita tidak sejalan dengan jasad kita. Sebaliknya, kecenderungan-kecenderungan jasad kita juga menyusahkan dan melukai roh kita. Anda tidak akan bisa menemukan kelezatan roh yang dapat menyenangkan jasad. Sebagai contoh, sifat mengkaji ilmu, sifat mencari kebenaran, sifat toleran, sifat berkorban, dan semua sifat yang terkait dengan dimensi roh manusia. Ketika suatu masalah dapat dipecahkan, maka roh Anda merasakan kelezatan yang sangat, akan tetapi kelezatan roh ini diikuti oleh rasa sakit pada jasad. Artinya, pencarian kebenaran menyebabkan kelelahan pada jasad, begitu juga pencarian ilmu.

Semua urusan ini menyebabkan rasa sakit dan kelelahan bagi jasad Anda. Adapun makan, minum, memenuhi tuntunan syahwat dan istirahat adalah kebutuhan-kebutuhan yang bermanfaat bagi jasad. Akan tetapi, sebagaimana dikatakan Matsnawi, setiap kali Anda memberikan perhatian kepada jasad ini, maka pada saat yang sama Anda membunuh roh, dan mendatangkan kemalasan dan kepenatan bagi roh. Susunan apakah di antara dua hal yang berlawanan ini? Ini adalah susunan yang manusia dapat menggapai kesempurnaan dengannya. Terkadang dimensi malakut, yang kita namakan dengan roh, menunggangi dimensi materi, yang juga dinamakan dengan dimensi hewani, dan bergerak ke depan di dalam gerak kesempurnaan. Dalam arti, jasad ini tidak ubahnya menjadi kuda tunggangan bagi roh, dan roh mendidik jasad dan mengendalikannya ke mana ia harus pergi. Sehingga, bisa sampai ke suatu tempat yang tidak seorang pun mengetahuinya kecuali Allah SWT.

Manusia  hakiki adalah manusia yang kelezatannya adalah kelezatan spiritual. Manusia yang merasakan kelezatan  didalam mencari  dan menemukan ilmu, di dalam mencari kebenaran, dan di dalam melakukan pengorbanan. Manusia yang merasa bahagia dengan kebahagiaan orang lain dan merasa sedih dengan kesedihannya. Manusia seperti inilah  yang disebut manusia. terdapat puluhan riwayat dari para Imam yang menyatakan , “Cintailah bagi orang lain apa yang engkau cintai bagi dirimu, dan apa yang engkau tidak sukai bagi dirimu maka jangan engkau sukai bagi orang lain. Karena, jika tidak maka engkau bukan seorang Muslim.” 

 

Tags: cintaMuslimorang lainslide
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Manfaat Ketaqwaan hingga Sikap Wara dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial
Irfan

Manfaat Ketaqwaan hingga Sikap Wara dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial

June 12, 2020

ICC Jakarta- Kesalehan sosial menjadi kebutuhan sepanjang jaman. Setiap orang, kapan pun dimana pun membutuhkan kondisi kesalehan sosial yang sudah...

Irfan

Masuknya Surga Seorang Majusi

July 15, 2019

ICC Jakarta - Hasan al-Basri memiliki seorang tetangga yang bernama Simeon, dia adalah seorang pemuja api. Suatu hari Simeon jatuh...

Irfan

Makna Jihad al-Nafs, Jihad Melawan Hawa Nafsu

April 18, 2018

ICC Jakarta - Manusia mempunyai kelebihan di antara semua makhluk. Kelebihan itu ialah bahwa manusia mempunyai dua dimensi. Pertama, dimensi...

Irfan

Hakikat Iman Menurut Imam Ali As

January 22, 2018

ICC Jakarta - Sering kita mendengar bahawa definisi iman itu adalah “Pembenaran hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan fisik, iman...

Irfan

Mukmin Sejati Menyeimbangkan Ilmu dan Amal

October 27, 2017

ICC Jakarta - Iman adalah ketergantungan puncak manusia kepada perkara-perkara maknawi. Iman merupakan sesuatu yang kudus dan suci bagi manusia. Dan...

Next Post

Ucapan Bela Sungkawa ICC Jakarta atas Wafatnya KH Hasyim Muzadi

Apakah Pencipta juga Memiliki Pencipta?

Haidar Bagir: Bukan Agama Kalau Bukan Cinta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist