ICC Jakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release
  • Login
ICC Jakarta
No Result
View All Result

Masuknya Surga Seorang Majusi

by admin
July 15, 2019
in Irfan
0 0
Share on FacebookShare on Twitter

ICC Jakarta – Hasan al-Basri memiliki seorang tetangga yang bernama Simeon, dia adalah seorang pemuja api. Suatu hari Simeon jatuh sakit dan ajalnya hampir tiba. Sahabat-sahabat meminta Hasan untuk bersedia menjenguknya. Akhirnya Hasan datang ke kediaman Simeon, dan dia mendapatkannya tengah terbaring di tempat tidur. Hasan melihat tubuh Simeon telah menghitam karena api dan asap.

“Takutlah engkau terhadap Allah,” ujar Hasan menasihatinya. “Engkau telah menghabiskan seluruh hidupmu di tengah api dan asap. Terimalah Islam, semoga Allah mengampunimu.”

“Ada tiga hal yang menahanku untuk menjadi seorang Muslim,” jawab pemuja api itu. “Yang pertama adalah, bahwa engkau berbicara buruk tentang dunia, namun siang dan malam engkau mengejar-ngejar hal-hal duniawi.

“Kedua, engkau mengatakan bahwa kematian adalah kenyataan yang harus dihadapi, namun engkau tidak melakukan persiapan untuk kematian.

“Yang ketiga, engkau mengatakan bahwa wajah Tuhan akan terlihat, namun hari ini engkau melakukan segala sesuatu yang bertentangan dengan keridhoan-Nya,” kata Simeon melanjutkan.

“Ini adalah bukti dari mereka yang benar-benar mengetahui,” jawab Hasan. “Sekarang, jika seorang Muslim bertindak seperti yang engkau gambarkan, apa yang akan engkau katakan? Mereka mengakui keesaan Allah; padahal engkau telah menghabiskan hidupmu dalam penyembahan api.

“Engkau yang telah menyembah api selama tujuh puluh tahun, dan aku yang tidak pernah menyembah api — katakanlah kita berdua akan masuk Neraka. Neraka akan membakar baik engkau maupun aku. Allah tidak akan mempedulikanmu; tetapi jika Allah menghendaki, api tidak akan berani membakar satu helai rambutpun dari tubuhku.

“Karena api adalah sesuatu yang diciptakan oleh Allah; dan makhluk itu tunduk pada perintah Pencipta. Baiklah sekarang, engkau yang telah menyembah api selama tujuh puluh tahun; mari kita berdua meletakkan tangan ke dalam api, maka engkau akan melihat dengan mata kepala sendiri ketidakberdayaan api dan kemahakuasaan Allah.”

Setelah berkata demikian Hasan memasukkan tangannya ke dalam api dan mendiamkannya di sana. Setelah beberapa lama, tidak ada satu bagianpun dari tangannya yang terbakar. Ketika Simeon menyaksikannya, dia terkaget-kaget.

“Selama tujuh puluh tahun aku telah menyembah api,” erangnya. “Sekarang hanya satu atau dua nafas yang tersisa untukku. Apa yang harus aku lakukan?”

“Jadilah seorang Muslim,” jawab Hasan.

“Jika engkau mau memberiku surat keterangan tertulis bahwa Allah tidak akan menghukumku, maka aku akan memeluk Islam. Tetapi sampai aku belum memiliki surat keterangan tertulis itu, aku tidak akan memeluk Islam,” kata Simeon.

Hasan menyetujuinya dan dia menuliskan surat itu.

“Sekarang aku meminta dihadirkan saksi-saksi dari Basra untuk mengesahkan surat ini,” kata Simeon.

Setelah para saksi tiba, mereka mengesahkan dokumen itu. Tak lama kemudian Simeon berurai air mata dan dia menyatakan bahwa dirinya adalah seorang Muslim.

Dia kemudian menyampaikan wasiat terakhirnya kepada Hasan, “Ketika aku mati, mintalah mereka memandikanku, kemudian aku ingin engkau sendiri yang meletakkan tubuhku ke dalam bumi dengan tanganmu sendiri, dan selipkan surat ini di tanganku. Surat ini akan menjadi bukti bahwa aku seorang Muslim.”

Setelah berwasiat kepada Hasan, Simeon bersyahadat dan menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka lalu memandikan dan men-salat-kan jenazahnya, dan menguburkannya dengan surat yang diselipkan di tangannya. Malam itu, sebelum tidur Hasan merenungkan apa yang telah dilakukannya.

“Bagaimana aku bisa membantu orang yang akan mati, sedangkan aku sendiri akan mati? Aku sendiri tidak dapat menentukan nasibku, mengapa aku memberanikan diri untuk memastikan bagaimana seharusnya Allah bertindak?”

Dengan pemikiran ini dia tertidur. Di dalam mimpi dia melihat Simeon yang bercahaya seperti pelita; di atas kepalanya terdapat sebuah mahkota, dia mengenakan jubah yang indah dan berjalan sambil tersenyum di taman Firdaus.

“Bagaimana kabarmu Simeon?” tanya Hasan.

“Mengapa engkau bertanya? Engkau dapat melihatnya sendiri,” jawab Simeon. “Allah yang Mahakuasa atas karunia-Nya membawaku di dekat hadirat-Nya dan dengan keramahan menunjukkan wajah-Nya kepadaku. Nikmat yang Dia berikan kepadaku melampaui semua penggambaran. Engkau telah memberiku surat; sekarang ambillah suratmu. Aku tidak membutuhkannya lagi.”

Ketika Hasan terbangun, dia melihat surat itu ada di tangannya. “Ya Allah!” serunya, “Aku tahu benar apa yang Engkau lakukan tidak membutuhkan alasan, kecuali hanya karena kasih-Mu. Siapakah yang akan menderita kerugian di hadapan pintu-Mu?

“Engkau telah mengizinkan seseorang yang menyembah api selama tujuh puluh tahun untuk berada di dekat-Mu, semata-mata hanya karena satu kalimat. Lalu bagaimana mungkin Engkau akan menolak orang yang beriman selama tujuh puluh tahun?”

Catatan:

Dikutip dari Kitab Tadhkirat al-Auliya’ karya Farid al-Din Attar (Omphaloskepsis: Iowa, 2000), hlm 7-9.

sumber Islam Indonesia

Tags: majusimasuk islammualafpenyembah api
admin

admin

Related Posts

Irfan

Nilai Tarbiyah Puasa Ramadhan dalam Perspektif Imam Khomeini

March 5, 2025

Menurut Imam Khomeini, puasa Ramadhan memiliki makna tarbiyah (pendidikan) yang mendalam. Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan, minum, dan...

Manfaat Ketaqwaan hingga Sikap Wara dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial
Irfan

Manfaat Ketaqwaan hingga Sikap Wara dalam Mewujudkan Kesalehan Sosial

June 12, 2020

ICC Jakarta- Kesalehan sosial menjadi kebutuhan sepanjang jaman. Setiap orang, kapan pun dimana pun membutuhkan kondisi kesalehan sosial yang sudah...

Irfan

Makna Jihad al-Nafs, Jihad Melawan Hawa Nafsu

April 18, 2018

ICC Jakarta - Manusia mempunyai kelebihan di antara semua makhluk. Kelebihan itu ialah bahwa manusia mempunyai dua dimensi. Pertama, dimensi...

Irfan

Hakikat Iman Menurut Imam Ali As

January 22, 2018

ICC Jakarta - Sering kita mendengar bahawa definisi iman itu adalah “Pembenaran hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan fisik, iman...

Irfan

Mukmin Sejati Menyeimbangkan Ilmu dan Amal

October 27, 2017

ICC Jakarta - Iman adalah ketergantungan puncak manusia kepada perkara-perkara maknawi. Iman merupakan sesuatu yang kudus dan suci bagi manusia. Dan...

Irfan

Arif Sejati Cinta Kepada Perbuatan Yang Dicintai Allah SWT

May 4, 2017

ICC Jakarta - Pecinta senantiasa memikirkan kepuasan dan kerelaan kekasihnya, tidak mungkin dia melakukan perbuatan yang tidak disenangi oleh kekasihnya....

Next Post

Khotbah Jumat 12 Juli 2019 Syeikh Hakimelahi

Khotbah Muniqah Kepiawaian Ali as Dalam Ilmu Badi Hadzf

Khotbah Jumat, Falsafah Datangnya Bencana dan Pentingnya Silaturahmi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ICC Jakarta

Jl. Hj. Tutty Alawiyah No. 35, RT.1/RW.7, Pejaten Barat.
Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767
Email: iccjakarta59@gmail.com

Term & Condition

Agenda

[tribe_events_list]

HUBUNGI KAMI

Facebook
Telegram

Jadwal Salat Hari Ini

sumber : falak-abi.id
  • Lintang: -6.1756556° Bujur: 106.8405838°
    Elevasi: 10.22 mdpl
Senin, 26 Desember 2022
Fajr04:23:34   WIB
Sunrise05:38:32   WIB
Dhuhr11:53:01   WIB
Sunset18:07:31   WIB
Maghrib18:23:39   WIB
Midnight23:15:32   WIB
  • Menurut Imam Ali Khamenei, diharuskan berhati-hati dalam hal waktu salat Subuh (tidak berlaku untuk puasa) dengan menambah 6-7 menit setelah waktu diatas

© 2022 ICC - Jakarta

No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sambutan direktur
    • Sejarah Berdiri
    • Struktur
    • Hubungi kami
  • Kegiatan
    • Agenda
    • Berita
    • Galeri
  • Artikel
    • Alquran
    • Kebudayan
    • Sejarah
    • Akhlak
    • Dunia Islam
    • Pesan Wali Faqih
    • Arsip
  • Press Release

© 2022 ICC - Jakarta

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist